Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Ketua Keluarga Alumni Universitas Gajah Madah (Kagama) Cirebon Raya Heru Subagia meminta publik berpikir cerdas, terkait tudingan dugaan ijasah palsu kepada Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Demikian disampaikan Heru sapaan akrabnya saat silaturahim diterima Ketua Bidang Hukum PP Kagama, Danang Girindrawardhana, Jumat (11/04/2025) di Jakarta.
“Saya pikir, publik perlu cerdas dan rasional dalam menghadapi polemik ijazah. Apalagi itu disangkutpautkan dengan nama perguruan tinggi ternama (red-UGM), publik seharusnya sudah paham pada nama besar dan kredibilitas UGM,” ujar Heru usai pertemuan di kantor PP Kagama Jakarta.
Rencana aksi geruduk UGM ini rencananya, akan digelar bertepatan dengan momen halal bihalal kampus, Selasa (15/4/2025). Dimana akan melibatkan sejumlah tokoh seperti Rismon Hasiholan Sianipar, Roy Suryo, serta alumni UGM lainnya.
“Aksi tersebut adalah ekspresi aspirasi yang wajar.. Upaya itu merupakan bagian dari transparansi dan akuntabilitas terhadap keabsahan data seseorang pejabat publik. Namun masyarakat tetap harus berfikir objektif dan cerdas menyikapinya,” jelas Heru.
Dirinya mencontohkan Mantan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama juga pernah mengalami polemik serupa. Sejumlah individu mempertanyakan, apakah benar Obama lahir di wilayah AS, karena itu menjadi syarat dalam pencalonan sebagai presiden.
Dalam kasus Obama, katanya, polemik itu menjadi ekspresi perang urat syaraf politik, di mana pihak Republikan yang beraliran konservatif lebih menghendaki presiden yang kelahiran continental.
“Ini lebih pada sentimen ideologi. Nah dalam kasus Indonesia, itu memperlihatkan bagian dari polarisasi sehingga ujungnya adalah sentimen personal,” kata Heru.
Polemik di Indonesia saat ini, berhubungan dengan level kedewasaan dalam berpolitik, selain soal kebebasan berekspresi yang dilindungi serta kepercayaan terhadap penyelenggara pemerintahan.
Namun, jika mengacu pada indikator kedewasaan politik itu, Heru menyebut sebenarnya demokrasi Indonesia belum dewasa.
Ia meminta seluruh pihak terkait bersikap dewasa, terkait polemik keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo alias Jokowi dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Bahkan harus segera disudahi, agar tidak mengarah pada hal-hal subjektif dan personal.
“Kalau tidak menyudahi dengan sikap kedewasaan, maka kedengkian itu semakin melahirkan sentimen personal. Itu tidak akan selesai di ruang publik,” kata Heru memberi alasan.
Sementara itu Ketua Bidang Hukum PP Kagama Danang Girindrawardana saat menerima Ketua Kagama Cirebon Raya menyampaikan, siap menampung sejumlah isu di media sosial dan media massa yang meragukan kebenaran perjalanan akademik mantan Presiden Joko Widodo di UGM.
“PP Kagama pro aktif dan responsif menampung seluruh aspirasi alumni dan pengurus alumni, ketika nama UGM ini dikaitkan. Klarifikasi ini paling tidak, supaya bisa mendudukkan masalah. Agar clear, tidak over spekulasi, dan itu berlaku bagi siapapun,” pungkas Danang. (GD)