Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) Se-Nusantara, menyampaikan seruan terbuka kepada Pemerintah Republik Indonesia. Seruan terbuka tersebut ditujukan secara khusus kepada Kementerian Komunikasi dan Digital serta lembaga terkait. Untuk segera menindak tegas dan mengatur secara ketat algoritma konten TikTok berdasarkan jenjang usia pengguna.
Ketua BEM PTNU Muhammad Ikhsanurrizqi menyampaikan rasa keprihatinan mendalam bagaimana platform digital seperti TikTok, yang sejatinya memiliki potensi besar sebagai media edukasi dan kreativitas, justru saat ini lebih banyak menyuguhkan konten tidak mendidik, terutama kepada anak-anak dan remaja usia sekolah.
“Konten joget tanpa makna, candaan tidak pantas, hingga tren-tren yang mendorong penyimpangan nilai, kian merajalela di linimasa generasi muda kita. Dengan penuh rasa tanggung jawab terhadap masa depan bangsa,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Media Sembilan Nusantara, Jumat (13/06/2025)
Selanjutnya Ikhsanurrizqi mempertanyakan, apakah kita akan membiarkan anak-anak bangsa dicekoki oleh algoritma yang tidak berpihak pada pertumbuhan intelektual dan moral mereka?
“Pemerintah tidak boleh tinggal diam. Sudah saatnya negara hadir dengan kebijakan konkret, melalui; Pembatasan algoritma berdasarkan usia pengguna agar anak-anak hanya mengakses konten edukatif, inspiratif, dan sesuai nilai-nilai kebangsaan serta budaya Indonesia. Pengawasan ketat terhadap konten viral yang tidak mencerminkan nilai etika, sopan santun, dan norma sosial. Dan Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan platform digital untuk menciptakan ruang digital yang sehat bagi generasi penerus bangsa,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ikhsanurrizqi mengingatkan, jika kita gagal mendidik generasi hari ini dengan benar, maka kita sedang mempersiapkan kehancuran bangsa di masa depan.
“Kami, BEM PTNU Se-Nusantara, tidak akan tinggal diam dalam melihat lunturnya nilai-nilai moral dan pendidikan di tengah arus digitalisasi tanpa kendali,” jelasnya.
Kemudian, Ikhsanurrizqi mengajak segenap bangasa. Negara harus hadir, pemerintah harus bertindak. Algoritma harus dikendalikan. Generasi muda harus diselamatkan.
“Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hidup Mahasiswa, hidup Rakyat Indonesia, hidup Generasi Emas Indonesia,” pungkasnya.