BANGKALAN | LIPUTAN9NEWS
Satu hari di pagi yang cerah terlihat asap hitam mekepul di Dimasco, diketahui ternyata adalah terjadi kebakaran di salah satu rumah di perkampungan tersebut.
Kebakaran itu semakin menyebar sehingga orang -orang keluar semua untuk memadamkan kebakaran tersebut. Hingga api itu menjalar kepada salah satu sahabat Rasulullah, yaitu sahabat Abu Darda. Orang -orang berteriak agar segera mengabari Abu Darda yang pada saat itu sedang beribadah di Masjid.
Salah satu warga lekas bergegas mendatangi dan mengabarkan kepada abu darda’ yang pada saat itu sedang beribadah di masjid.
“Rumahku tidak akan terbakar”.
Itulah jawaban Abu darda’ sambil duduk dengan Al-Quran disampingnya.
orang-orang dibuat penasaran dengan sikap Abu Darda yang sama sekali tidak ada rasa khawatir bahkan dengan tenang dan yakin bahwa rumahnya tidak akan terbakar.
Disisi lain api terus menjalar dan mendekat ke rumah abu darda’. Orang-orang sama berusaha untuk memadamkan api. Sementara Abu Darda’ masih tetap dengan keyakinannya bahwa rumahnya tidak akan terbakar.
Sampai 3 kali orang -orang mundar mandir mengabarkan Abu Darda tapi beliau masih tetap dengan keyakinannya.
Diluar nalar, ketika api mulai mendekati rumah Abu Darda, ternyata sesuai dengan apa yang dekatakan Abu Darda, api itu padam dengan sendirinya.
Langsung salah satu dari mereka memberikan kabar gembira kepada Abu Darda, Alhamdulillah rumah kamu tidak terbakar. Akhirnya, Abu Darda berkata: Saya sudah tahu kalau rumah itu tidak akan terbakar.
Maka para sahabat dibuat tambah penasaran dengan jawaban Abu Darda’. Abu Darda menceritakan, menjawab penasaran dari mereka. Abu Darda’ bercerita,
“Saya mendengar dari Rasulullah sallallahu alaihi wasallam pernah berkata, barang siapa yang membaca doa pagi hari, maka dia tidak akan mendapat musibah pada sore harinya. Dan barang siapa yang membacanya pada sore hari, Dia tidak akan mendapatkan musibah sampai paginya.
Sahabat bertanya;
Kalimat apa itu Abu Darda?
Maka sahabat Abu Darda’ membacakan doa yang diajarkan Rasulullah:
: اَللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَاإِلهَ إِلَّا أَنْتَ عَلَيْكَ تَوَكّلْتُ وَأَنْتَ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ مَا شَاءَ اللهُ كَانَ وَمَا لَمْ يَشَأْ لَمْ يَكُنْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ أَعْلَمُ أَنَّ اللهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ وَأَنَّ اللهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَيْءٍ عِلْمًا. اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ أَنْتَ اٰخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا إِنَّ رَبِّيْ عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ
‘Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan melainkan Engkau. Kepada-Mu saya bertawakal. Engkau Tuhan Arsy yang sangat agung. Kalau Engkau berkehendak maka akan terjadi, jikalau tidak, maka tidak akan terjadi. Tiada daya dan kekuatan melainkan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Saya mengetahui bahwa Allah terhadap segala sesuatu itu mampu. Dan Ilmu Allah mencakup segala hal. Ya Allah saya berlindung kepada-Mu dari kejelakan diriku, dan kejelekan seluruh binatang. Engkau yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di jalan yang lurus’,”
قصص من حياة الرسول وأصحابه ١٧٨-١٨٠
محمد علي دولة
Ahmad Zaini Aly, Guru Ngaji Pondok Pesantren Darur Rohman Morombuh Bangkalan
























