JAKARTA | LIPUTAN9NEWS – Dunia Pondok Pesantren sekaligus dunia santri saat ini sedang berduka, berduka karena sayatan luka yang sangat tajam dan langsung menusuk ke jantung episentrum kehidupan Pondok Pesantren akibat propaganda kejam Trans7 yang dibangun secara rapih, terorganisir, terukur dan sistematis.
Sangat terasa sekali desain benturan sedang dirancang melalui propaganda hitam media nasional yang tentu saja turunannya adalah melakukan penyebaran secara berutal dan massive dimasing-masing kanal media sosial mainstream seperti Instagram, Tiktok, maupun Youtube.
Efek benturan yang lahir tidak bisa dianggap sepele dan juga remeh temeh bahkan secara dampak propaganda ini menghasilkan hasutan kebencian terhadap ekosistem Pendidikan paling tua di Indonesia yaitu Pesantren.
Peristiwa kekejaman terhadap pondok pesantren ini sudah meluas dalam skala nasional perlu pengawalan secara tajam bahkan ketat bahkan tanpa ampun siapapun yang terlibat baik pemimpin strategis Trans7 maupun rumah produksi yang menkonsep desain propagadan hitam tersebut harus masuk ke mahkamah persidangan dengan tuntutan setinggi – tingginya, kenapa demikian ? karena mereka telah bekerja secara senyap dan rapih untuk menusuk jantung kehidupan pesantren dan untuk seluruh aparat penegak hukum dalam hal ini Kepolisian Republik Indonesia mulai dari satuan jajaran paling atas sampai unit terbawah wajib merespon secara cepat semua aduan yang masuk terkait Propaganda hitam Trans7 terhadap dunia pesantren.
PBNU, PWNU, PCNU, MWCNU dan juga Badan Otonom harus terus membangun rangkaian konsolidasi nasional yang jangan sampai terputus, bangkit dan bangunlah serta mengorganisir balik dalam melawan propaganda terjahat sepanjang sejarah yang telah melukai secara kejam dunia Pondok pesantren, kita sedang diuji oleh serangkaian angin sejarah selagi kita bersama sama yakinlah kemenangan akan berada dipihak kita. Kultural pesantren adalah kebudayaan yang telah hidup sekian lama dalam membangun dan merawat jagad selama berabad abad silam dengan mengutamakan nilai tradisi adab, akhlak, etika maupun moralitas, kehidupan kultural itu jauh telah berjalan sebelum Republik Indonesia dan Pancasila lahir. Dan kami nyatakan secara tegas dan sangat keras bahwa Pondok Pesantren bukan tempat lahirnya sistem nilai feodalisme, bukan tempat lahirnya nilai nilai keserakahan.
Kami juga memaksa Pemerintah dalam TRIAS POLITICAnya (Eksekutif, Legislatif maupun Yudikatif) berkonsentrasi untuk melakukan penyelasain yang sangat adil, jangan sampai peristiwa ini menjadi bola liar yang akan saling tabrak tidak karuan dan tidak tertutup kemungkinan kewibawaan Pemerintah yang saat ini sedang dalam melakukan perbaikan ekonomi nasional akhir terganggu dan berdampak tidak kondusifnya politik akibat instabilitas nasional. Dan untuk Kementrian Komunikasi dan Digital serta Komisi Penyeriaan Indonesia harus mencabut secara permanen hak siar dari acara tersebut dimana Propaganda kejam itu lahir dari Trans7 untuk menyerang secara membabi buta terhadap kearifan nilai nilai agung pondok pesantren yang selama ini terawat dengan baik selama berabad abad. Dan kami juga berharap adanya konsentrasi khusus dari DPR RI melakukan rapat gabungan lintas komisi, antara lain Komisi III DPR RI yang membidangi persoalan hukum, Komisi I DPR RI yang membidangi persoalan penyiaran, Komisi VIII DPR RI yang membidangi tentang keagamaan, karena secara spesifik propaganda kejam trans7 yang menyerang entitas besar Pondok Pesantren harus diselesaikan oleh komisi komisi tersebut.
Kami semua berharap persoalan ini terakhir kalinya timbul, yakni suatu persoalan yang berpotensi terhadap benturan terhadap sesama anak bangsa dan akhirnya jangan sampai menjadi bangsa yang terbelah, semua propaganda hitam adalah bentuk kebiadaban dari kejatahan kemanusiaan, virus itu haram untuk berkembang di dalam negara Pancasila yang mengkedepankan prinsip azaz Berketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan Yang DIpimpin Oleh hikmat Kebijaksanaan Permusyawaratan/Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dan juga kita semua hidup alam bumi yang sama dibawah bingkai Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa / Berbeda-beda tetapi tetap satu, tiada kebenaran (dharma) yang mendua.
Dan mari semua santri bangunlah aliasi terpimpin sesuai komando dari para Kyai kita, serta jangan pernah mau berunding dalam bentuk apapun oleh mereka yang bersalah sebelum keadilan secara sempurna berada pada pihak kita, karena duka Pondok Pesantren Lirboyo di Kota Kediri, Provinsi Jawa Timur adalah duka kita semua secara mendalam.
Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alfat Maulana, S.IP, M.Ikom, Wakil Ketua GP Ansor Jakarta Timur.
























