JAKARTA | LIPUTAN9NEWS
Puncak peringatan Hari Santri 2025 diselenggarakan oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta di Pondok Pesantren Luhur Al-Tsaqofah, Jakarta Selatan, dengan penuh semangat kebangsaan dan keislaman.
Acara ini dihadiri oleh pengasuh PP Luhur Al-Taqafah KH Said Aqil Siroj, Dirjen Pengembangan Ekosistem Haji Dan Umroh, Kementerian Haji Republik Indonesia, Prof Dr Zainal Efendi, dan Ketua PWNU DKI Jakarta, Dr KH Samsul Maarif.
Ketua PWNU DKI Jakarta, KH. Samsul Maarif, dalam sambutannya menegaskan bahwa semangat Hari Santri tidak hanya dimaknai secara historis sebagai peringatan Resolusi Jihad 22 Oktober 1945, tetapi juga sebagai panggilan moral untuk membangun bangsa dengan nilai-nilai kejujuran, kemandirian, dan cinta tanah air.
“Santri hari ini harus menjadi pionir dalam pembangunan, bukan hanya di bidang keagamaan tetapi juga dalam ekonomi dan sosial. Kemandirian santri adalah kemandirian bangsa,” ujarnya, Ahad (26/10/2025).
Kiai Samsul berharap kegiatan ini menjadi inspirasi bagi seluruh warga Jakarta untuk terus menjaga persatuan, memperkuat keislaman yang rahmatan lil ‘alamin, serta memperkokoh sinergi antara pesantren, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun peradaban yang berkeadilan dan berkemajuan.
Sementara itu, KH Said Aqil Siroj dalam tausiyahnya menekankan pentingnya memperkuat spiritualitas, nasionalisme, dan kecerdasan sosial di tengah tantangan globalisasi.
Lebih tegas, Ia mengingatkan bahwa santri harus mampu menjadi benteng moral sekaligus agen transformasi di masyarakat.
Hal senada, disampaikan Dirjen Pengembangan Ekosistem Haji Dan Umroh Kementerian Haji RI, Prof Dr Zainal Efendi dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi santri Indonesia dalam membangun ekosistem keumatan yang kuat dan berdaya saing.
Prof Zainal menegaskan komitmen pemerintah untuk terus bersinergi dengan ormas keagamaan seperti NU dalam memperkuat ekonomi umat berbasis pesantren.
Kemudian, Ketua Panitia Hari Santri, KH Sulaeman, menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya acara ini dengan lancar dan khidmat. Menurutnya, kegiatan ini menjadi momentum reflektif bagi para santri, ulama, dan masyarakat untuk meneguhkan kembali peran strategis santri dalam menjaga keutuhan bangsa.
Tak hanya itu, Kiai Sulaeman juga mengapresiasi atas dibentuknya Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di bawah Kementerian Agama (Kemanag). Ia berharap dengan Ditjen tersebut, pesantren dapat lebih baik dan maju untuk kedepannya.
“Alhamdulillah, peringatan Hari Santri Nasional tahun ini berjalan penuh semangat dan kebersamaan. Kami berharap semangat santri untuk berkontribusi bagi bangsa semakin tumbuh dan mengakar, tidak hanya di lingkungan pesantren tetapi juga di seluruh lapisan masyarakat,” terangnya.
Selain tausiyah dan sambutan tokoh, acara puncak ini juga diisi dengan pembacaan shalawat kebangsaan, penyerahan penghargaan kepada santri berprestasi, serta pameran ekonomi pesantren dan UMKM Binaan PWNU DKI Jakarta.
























