Jakarta, Liputan9.id – Presiden Joko Widodo membuka Muktamar XVIII Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah di Gedung Dome Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC), Rabu (22/2/23).
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut Indonesia adalah eksportir nomor 3 bauksit or di dunia dan nomor 31 eksportir panel surya. Sedangkan RRT (China) eksportir nomor 18 bauksit or, tapi China ekportir nomor 1 panel surya di dunia.
“Artinya barang kita ini banyak 90% bauksit kita ekspor ke RRT. Dan dia sekrang menjadi eksportir nomor 1 di dunia. Oleh sebab itu setelah nikel kita setop tahun 2020, bauksit kita setop pertengahan tahun ini,” jelas Jokowi dilansir dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (23/2/23).
Jokowi mengungkapkan ada satu persoalan selama memulai penyetopan ekspor tambang mentah yaitu banyak sekali gugatan yang dilayangkan di WTO, terutama oleh Uni Eropa. Jokowi sendiri menyatakan pemerintah tak akan mundur dan akan mengajukan banding.
“Kalau digugat dan mundur kita belok kanan nggak jadi, jangan berharap negara ini jadi negara maju sampai kapanpun. Gugat, kita sewa lawyer baik, tapi kita kalah. Digugat oleh Uni Eropa kita kalah. Tapi saya sampaikan ke menteri jangan juga berhenti, lawan! Jadi kita banding,” ungkap Jokowi.
“Nggak tahu kalau banding kalah lagi. Tapi kalau kita belok jangan harap negara ini jadi maju,” tegasnya.
Jokowi memaparkan juga pihaknya masih akan melakukan penyetopan beberapa komoditas mentah lainnya. Misalnya saja bauksit yang larangan ekspornya efektif dilakukan tahun ini. Menurutnya pemerintah akan bersiap apabila larangan ekspor bauksit juga digugat di WTO seperti larangan ekspor nikel.
“Bauksit nanti Juni kita setop, setop bauksit, nanti kita digugat lagi, pasti ada yang gugat lagi. Ya kita lawan lagi, kalah? Ya tetap ita maju terus, jangan kalah dan terus belok. Percaya saya,” pungkas Jokowi. (MFA)