• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Sepucuk Surat Cinta Kiai Imad Untuk Rumail Abbas

Sepucuk Surat Cinta Kiai Imad Untuk Rumail Abbas

September 6, 2023
Penyarahan Beasiswa kerjasama YBM PLN dgn IA JATMAN utk Mahasiswa S2 dan S3 UNUSIA di PP Pasulukan Al-Masykuriyyah, Kamis (13/11/2025).

Gandeng YBM PLN, JATMAN Berikan Beasiswa Mahasiswa S2 dan S3 UNUSIA

November 13, 2025
Masjid

Khutbah Jumat: Fiqih Dakwah Era Digital di Masjid Jamik Al-Amin Bondowoso

November 13, 2025
Ahmadi Kadong

Ahmadi Madong Tegaskan Komitmen Kawal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Sosial

November 13, 2025
Imam Jazuli

Nasaruddin, Nusron, dan Zulfa, Masuk Radar Calon Kuat Muktamar NU Ke-35 Tahun 2026

November 12, 2025
Sulaiman-Djaya

Gerindra, Golkar dan Pengkhianatan Kebangsaan

November 12, 2025
Di-NU-NU-kan

PCNU Kabupaten Bekasi Siap Gelar Konfercab 2025 di Ponpes Siraajul Ummah

November 12, 2025
Pangdam V/Brawijaya Buka Seminar KEK Tembakau Dorong Ekonomi Madura Bangkit (Foto: Dok. KAMURA)

Pangdam V/Brawijaya Buka Seminar KEK Tembakau Dorong Ekonomi Madura Bangkit

November 12, 2025
JATMAN Serahkan Laporan Kagiatan Pelantikan dan Rakernas I kepada Kementerian Agama

JATMAN Serahkan Laporan Kagiatan Pelantikan dan Rakernas I kepada Kementerian Agama

November 12, 2025
Dua Perda Baru Jadi Langkah Nyata DPRD Bekasi Perkuat Pemerintahan dan Kepedulian Sosial

Dua Perda Baru Jadi Langkah Nyata DPRD Bekasi Perkuat Pemerintahan dan Kepedulian Sosial

November 12, 2025
KH. MH. Bahaudin atau Gus Baha

PWNU DKI: Penamaan Gedung Gus Dur itu Bukan Sekedar Plakat, Tapi Pengingat Nurani

November 12, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Thursday, November 13, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Sepucuk Surat Cinta Kiai Imad Untuk Rumail Abbas

Yuzep Ahmad by Yuzep Ahmad
September 6, 2023
in Uncategorized
A A
0
Sepucuk Surat Cinta Kiai Imad Untuk Rumail Abbas

Sepucuk Surat Cinta Kiai Imad Untuk Rumail Abbas

540
SHARES
1.5k
VIEWS

Jakarta, LIPUTAN9.ID – Diskursus permaslahan nasab terus bergulir baik dengan diskusi publik maupun dengan komentar melalui media sosial. Tidak terkecuali perang opini intelektual, saling sanggah dan bersilat argumentasi anatara KH Imaduddin Utsman dengan Rumail Abbas.

Dikutip dari halaman RMI NU Banten, tentang sangahan atau jawaban Kiai Imad kepada Rumail Abbas dengan tajuk “Surat Cinta Untuk Rumail Abbas” pada, Rabu (06/09/23).

Inilah Sepucuk Surat Cinta Kiai Imad Untuk Rumail Abbas

Gus Rumail menyatakan dalam suatu kesempatan diskusi yang viral di Medsos, bahwa pendudukan Belanda di Indonesia adalah suatu pemerintahan yang sah. Ketika Habib Utsman bin Yahya bekerja untuk Belanda, maka ia hanya sebagai “PNS” biasa yang bekerja kepada pemerintahan yang sah. Ia tidak bisa disebut pengkhianat. Rumail juga mempertanyakan usaha-usaha kemerdekaan para pahlawan yang berjuang melawan Belanda di masa lalu. “Masih cukupkah alasan kita untuk memperjuangkan Indonesia, apa yang kita perjuangkan? Kemerdekaan. keKemerdekaan seperti apa?, Tanya Rumail. “Kemerdekaan di masa lalu seperti apa? sangat abu-abu”.

BeritaTerkait:

Kitab Minhajunnassabin, NU dan Santri Bermasyrab Quburiyah

Membaca Ombak, Menjaga Arah: PBNU di Tengah Polemik Nasab dan Tambang

Kiai Imad dan Polemik Nasab: Guncangan Wacana dalam Catatan Seorang Podcaster

Menimbang Instruksi PBNU: Saat Polemik Nasab Menuntut Ruang Dialog Terbuka

Ia juga, dalam kesempatan yang sama menyatakan: Sukarno itu tidak sehebat yang orang kira. Ia nampak hebat, hanya karena dikelilingi oleh orang yang bodoh yang tidak bisa membaca. “Kita melihat orang yang melawan VOC itu pahlawan, tapi bagi orang dimasa lalu mungin berbeda”, tegas Rumail. Pemberontakan para pejuang di masa lalu itu, misal untuk berperang dan membakar pendopo Belanda, menurut Rumail, dilakukan orang-orang bodoh yang diakalin orang lain.

Itulah paradigma berpikir Rumail Abbas dalam memandang Bangsa Indonesia dan para pahlawannya di masa lalu. Pandangan seorang keturunan imigran Yaman. Dalam suatu waktu, Ia menegaskan kepada penulis, bahwa ia berasal dari sebuah klan di Yaman. Ketika mendengar ungkapan-ungkapan Rumail itu, penulis bertanya dalam hati, apakah paradigma berpikir seperti itulah yang dimiliki keturunan imigran yaman hari ini?, atau ia hanya paradigma berpikir kebanyakan imigran Yaman di masa penjajahan, yang sisa-sisa paradigma berpikir itu masih diwarisi, diantaranya, oleh Rumail?, semoga semuanya salah. Karena kalau tidak, hari ini, mereka akan mengahadapi penulis dan seluruh putra-putri Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Karena bagi kami, Indonesia ini adalah tanah pusaka. Tanah warisan leluhur yang telah dijaga dan dirawat dengan cinta. Untuk mereka para leluhur di masa lalu, dan untuk keturunannya kami di hari ini.

Wahai saudaraku, Rumail: setiap pikiran, keringat dan air mata Sukarno dan kawan-kawan di masanya itu, bagi kami adalah “mesin penggerak” dari bahan bakar yang telah ada terpendam dalam dada setiap bangsa Indoneisa untuk memperjuangkan kemerdekaan. Sukarno, bagi kami, bukan orang biasa diantara orang-orang yang bodoh. Ia adalah sosok yang ditakdirkan Tuhan untuk merangkai semangat yang telah ada, dan menyulamnya menjadi perjuangan yang nyata. Sehingga kami, Bangsa Indonesia lalu merdeka. Kami suka cita, kami bahagia, kami merdeka.

Di hari bahagia kami, tanggal 17 Agustus 1945, mungkin ada yang menderita. Yaitu mereka, yang selama mereka tinggal di Indonesia, mengabdi kepada Belanda. Mereka khawatir, Bangsa Indonesia akan membalas dendam. Tidak, wahai saudaraku. Kami bukan bangsa pendendam. Kami bangsa Indonesia diajari akhlak mulia, budi pekerti yang luhur.

Kami Putra Samudera Pasai yang bijaksana; kami Putra Sriwijaya yang berperadaban; kami Putra Melayu yang santun yang tak kan hilang di bumi; kami Putra Pagaruyung yang bersendi adat, adat bersendi syara’; kami Putra Batak yang berkata apa adanya namun hati kami jernih sejernih air di Danau Toba; kami Putra Sekala Brak yang berbudi pekerti; kami Putra Kutai Martadipura yang berbudaya; kami Putra Luwu yang gagah perkasa dan baik hati; kami Putra Loloda yang pemberani dan tiada iri dengki; kami Putra Papua yang perkasa dan manis senyumnya; kami Putra Nusa Tenggara yang berwibawa; kami Putra Bali yang asri dan punya harga diri; kami Putra Majapahit yang mempersatukan nusantara dengan cinta; kami Putra Pajajaran yang silih asih, silih asuh dan silih wawangi.

Yang kami ingin hanya merdeka. Kami jaga, kami rawat dan kami kelola sendiri tanah, air, hutan dan udara warisan leluhur kami. Indonesia ini harta kami. Apa yang salah dari perjuangan orang yang menjaga harta bendanya. Nabi Muhammad Saw-pun menyatakan: siapa yang mati karena membela hartanya maka ia mati dalam keadaan syahid.

Wahai Saudaraku, engkau katakan: Pemerintahan Belanda ketika merampas tanah kami adalah pemerintahan yang sah. Jika rumahmu dirampas orang lain, lalu ia menguasai rumahmu, apakah ia lalu menjadi pemilik yang sah? Bagi perampas itu, dan antek-anteknya yang mendapat bagian harta dari rumah rampasan itu, mungkin akan mengatakan itu sah. Tapi tidak bagi dirimu pemilik rumah itu. Perampas itu adalah orang zalim yang wajib diusir dan dilawan, bila perlu dibunuh.

Pemilik rumah Indonesia ini adalah kami, wahai saudaraku. Kami nyatakan sekeras-kerasnya pernyataan, bahwa “Pemerintahan Belanda dan penjajah lainnya adalah tidak sah. Wajib diperangi. Wajib diusir”. Dan semua orang yang membela dan membantu Belanda ketika itu adalah penghianat, apapun alasannya. Dan yang dilakukan oleh leluhur kami di masa lalu, adalah perjuangan yang sah; mereka membakar pendopo Belanda itu tidak berdosa, dan mendapat pahala yang tiada tara; yang dilakukan leluhur kami di Surabaya, membunuh Malabi adalah jihad, berpahala surga. Dan itupula yang akan kami lakukan.

Jika hari ini, atau masa yang akan datang, ada orang-orang yang akan mengusik ke-Indonesia-an kami. Kami putra-putri Indonesia, dari sabang sampai Merauke, tidak akan tinggal diam. Ini janji kami. Untuk semua itu, kami akan korbankan apapun sebagaimana leluhur kami mengorbankan segalanya untuk kami hari ini. Seperti engkau mewarisi paradigama berpikirmu seperti di atas, begitu juga kami, mewarisi jiwa ksatria leluhur kami itu.

Setiap bangsa lain, yang hari ini hidup ditengah-tengah kami dengan sopan santun dan akhlakul karimah, akan kami jaga, akan kami lindungi, akan kami berikan kesempatan bereksistensi sesuai prestasinya dalam kehidupan, tetap dengan penuh sopan-santun dan jangan mengkerdilakan perjuangan leluhur kami, jangan mengusik kenusantaraan kami, peradaban kami yang luhur. Kami telah sepakat, dari Aceh sampai Papua, untuk ber-indonesia selama-lamanya; dalam suka dan duka; dalam segala keragaman kami. Bantu kami menjaga itu semua itu, wahai saudaraku, selama-lamanya.

Itulah, isi surat cinta yang dibuat Kiai Imaduddin kepada Rumail Abbas, yang dimuat di web RMI NU Banten, pada 6 September 2023. (YZP)

Tags: KH. ImaduddinNasabNasab HabibRumail Abbas
Share216Tweet135SendShare
Yuzep Ahmad

Yuzep Ahmad

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

KH. Imaduddin Utsman Al Bantani, Pengasuh dan Pendiri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum
Opini

Kitab Minhajunnassabin, NU dan Santri Bermasyrab Quburiyah

by liputan9news
September 18, 2025
0

BANTEN | LIPUTAN9NEWS Standar santri yang menimba ilmu dari Lembaga bermasyrab quburiyah seperti beberapa Lembaga Pendidikan di Yaman, akan sulit...

Read more
Yusuf mars

Membaca Ombak, Menjaga Arah: PBNU di Tengah Polemik Nasab dan Tambang

June 23, 2025
Yusuf mars

Kiai Imad dan Polemik Nasab: Guncangan Wacana dalam Catatan Seorang Podcaster

June 9, 2025
Yusuf mars

Menimbang Instruksi PBNU: Saat Polemik Nasab Menuntut Ruang Dialog Terbuka

June 5, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2468
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

757
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
Penyarahan Beasiswa kerjasama YBM PLN dgn IA JATMAN utk Mahasiswa S2 dan S3 UNUSIA di PP Pasulukan Al-Masykuriyyah, Kamis (13/11/2025).

Gandeng YBM PLN, JATMAN Berikan Beasiswa Mahasiswa S2 dan S3 UNUSIA

November 13, 2025
Masjid

Khutbah Jumat: Fiqih Dakwah Era Digital di Masjid Jamik Al-Amin Bondowoso

November 13, 2025
Ahmadi Kadong

Ahmadi Madong Tegaskan Komitmen Kawal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Sosial

November 13, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In