• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

September 27, 2022
KH. Imaduddin Utsman Al Bantani, Pengasuh dan Pendiri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum

Kitab Minhajunnassabin, NU dan Santri Bermasyrab Quburiyah

September 18, 2025
Spanyol-Senjata-Israel

Spanyol Batalkan Kesepakatan Senjata Senilai Lebih dari 1 Miliar Euro dengan Tel Aviv, Negara Eropa Terdepan Kontra Israel

September 18, 2025
Masjid Nabawi

Khutbah Jumat: Kendalikan Lisan, Rasakan Kedamaian

September 18, 2025
Haris Rusly Moti, Pemrakarsa 98 Resolution Networks,

Gerakan Political Blitzer Mengeksploitasi Kerentanan Ekonomi dan Keresahan Sosial

September 18, 2025
Baznas

141 Nama Lolos Seleksi Baznas 2025-2030, Cek di Sini!

September 18, 2025
Djuyamto

MWC NU Kartasura Terima Rp 5,65 M dari Djuyamto, Mau Jual Tanah untuk Kembalikan Dana

September 18, 2025
Khalid Basalamah

Mengenal Khalid Basalamah yang Mengaku “Posisi Kami Ini Korban”

September 17, 2025
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago memberikan keterangan kepada awak media di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 17 September 2025.

Usai Dilantik Presiden Prabowo, Inilah Komitmen Para Menteri dan Kepala Badan

September 17, 2025
Presiden Resmi Lantik Dua Menteri dan Tiga Wakil Menteri Kabinet Merah Putih

Presiden Resmi Lantik Dua Menteri dan Tiga Wakil Menteri Kabinet Merah Putih

September 17, 2025
PNIB Buka Ruang Layanan Rakyat di Gedung DPR dan Kantor Pemerintah Agar Aspirasi Tersalur tidak Berujung Demo Anarkis

PNIB Buka Ruang Layanan Rakyat di Gedung DPR dan Kantor Pemerintah Agar Aspirasi Tersalur tidak Berujung Demo Anarkis

September 17, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Thursday, September 18, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

liputan9news by liputan9news
September 27, 2022
in Uncategorized
A A
0
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Ayik Heriansyah, Pengurus Lembaga Dakwah PWNU Jawa Barat, Aktivis kontra terorisme dan radikalisme, Mahasiswa Kajian Terorisme SKSG UI, dan Direktur Eksekutif CNRCT, Penulis artikel produktif yang sering dijadikan rujukan di berbagai media massa, pemerhati pergerakkan Islam transnasional, khususnya HTI yang sempat bergabung dengannya sebelum kembali ke harakah Nahdlatul Ulama. Kini aktif sebagai anggota LTN di PCNU Kota Bandung.

515
SHARES
1.5k
VIEWS

Jakarta, Liputan9.id – Doktrin al wala wal bara sepertinya sengaja dihembuskan kelompok radikal untuk menghipnotis pola pikir umat Islam yang kemudian digiring pada pola keberagamaan eksklusif, reduktif, dan parsial.

Seperti hanya berteman, bersaudara, dan bergaul dengan yang seagama saja (wala) dan membenci serta memusuhi orang lain atau kelompok yang beda agama (bara). Padahal, ajaran Islam tidak mengajatkan demikian.

Direktur Eksekutif Center for Narrative Radicalism and Cyber Terrorism (CNRCT), Ayik Heriansyah, mengungkapkan pandangannya terhadap doktrin al wala wal bara yang dianggapnya keliru dan menyebabkan prasangka buruk terhadap umat Islam yang dinilai eksklusif dan enggan membangun hubungan sosial dengan umat agama lainnya.

BeritaTerkait:

PNIB: Dirgahayu 21 Tahun Densus 88, Istiqomah Jaga Indonesia dari Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

PNIB Gelar Kirab Merah Putih di Nganjuk, Saatnya Merdeka dari Penjajahan Kaum Intoleran

Halal Haram Hubbul Wathan

PNIB Gelar Kirab Merah Putih sebagai Wujud Aksi Nyata Kebangsaan Melawan Intoleransi

“Orang Islam itu boleh bergaul dengan siapa pun tanpa memandang SARA kecuali bergaul untuk yang bersifat maksiat, merusak, atau mengganggu ketertiban masyarakat hingga stabilitas negara,” ujar Ayik dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (22/9). Seperti dilansir mediaindonesia.com.

https://twitter.com/Liputan9id/status/1574297356178071552?s=20&t=XicrT-oo2VefA5PxZAwGtQ

Dia melanjutkan, dalam pandangan Islam menurutnya ada tiga tuntunan yang harus dipedomani dalam kehidupan sosial dan berbangsa. Pertama, tidak boleh berteman dengan memandang perbedaan suku, ras, dan agama, hal tersebut juga menurutnya termasuk ke dalam syariat dalam bergaul.

“Kedua, bergaul itu tujuannya untuk kemaslahatan umat. Ketiga, harus ada akhlak. Akhlak ini tidak mengenal SARA juga. Berbuat baik tidak hanya kepada orang yang seagama, tapi kepada semua orang,” jelasnya.

Mantan pimpinan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Bangka Belitung ini juga menyinggung terkait doktrin keliru al wala wal bara yang kerap digunakan oleh kelompok radikal untuk menjadi justifikasi melakukan tindakan kekerasan.

Doktrin ini diartikan dengan, umat hanya boleh bergaul dengan internal seagama dan didorong untuk membenci terhadap yang berbeda.

“Saya jelaskan dulu, wala itu artinya kita harus setia, royal, dengan orang-orang seakidah, seagama. Bara artinya berlepas diri, dari orang yang tidak seakidah. Nah permasalahannya, ketika istilah ini digunakan untuk masalah politik atau kenegaraan, di sinilah mulai muncul permasalahan, salah penempatan,” kata Ayik.

Pasalnya, ketika istilah tersebut masuk ke ranah publik bahkan kenegaraan, akan menjadi masalah tersendiri, terlebih yang menjadi dasar negara sejatinya adalah konstitusi yang merupakan hasil kesepakatan para pendiri bangsa.

Sehingga, menurut Ayik, sangatlah keliru ketika al wala wal bara dicampuradukkan dalam urusan publik, politik, dan kenegaraan.

“Karena dalam sebuah negara keiamanan orang beragam, karena itu tidak bisa dijadikan sebagai dasar, dasar bernegara kita adalah konstitusi, sebagai hasil kesepakatan, kalau dalam agama islam kesepakatan itu sepanjang  tidak bertentangan dengan agama maka wajib dijaga dan ditaati,” ujar Ayik.

Ia menyampaikan bahwa sejatinya konsep al wala wal bara sangat kontradiktif dengan konsep Islam yang rahmatan lil alamin.

“Ini jelas bertentangan, mereka (kelompok radikal) salah menempatkan, yang benar adalah Ketika mereka tidak membawa konsep al wala wal bara ke ranah publik, karena dalam Islam, kalau bergaul dalam ranah publik mengikuti syariah dan akhlak, bukan konsep al wala wal bara,” tuturnya.

Oleh karenanya, pengurus Lembaga Dakwah NU (LDNU) Jawa Barat ini memandang perlunya peran tokoh agama dan ormas moderat untuk senantiasia meliterasi dan memberi pencerahan terus-menerus kepada umatnya, agar tidak mudah terjebak pada doktrin konsep al wala wal bara.

“Perlu kita luruskan, dan masyarakat umum kita beri pencerahan tentang bagaimana konsep konsep al wala wal bara yang sesungguhnya. Intinya setiap penyimpangan agama itu pasti membawa masalah. Kita memang harus rajin, karena mereka juga rajin menyebarkan ajaran yang meyimpang,” ungkap Ayik.

Penyimpangan makna dan ajaran yang demikian, menurutnya justru memperburuk citra agama Islam dan membuat tujuan Islam yang rahmatan lil alamin justru sulit terwujud.

“Indikator yang paling mudah untuk menilai sesuatu pemahaman itu menyimpang atau tidak, ya lihat saja tujuan akhirnya, apakah sikapnya akan membawa rahmatan lil alamin atau tidak,” ucap Ayik.

Tags: Ayik HeriansyahDoktrinHTIKhilafahRadikalisme
Share206Tweet129SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

PNIB
Nasional

PNIB: Dirgahayu 21 Tahun Densus 88, Istiqomah Jaga Indonesia dari Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme

by liputan9news
August 29, 2025
0

JOMBANG | LIPUTAN9NEWS Ditemui Selasa malam (26/08/2025) disela-sela acara Istighotsah, Ngaji Pancasila dan Doa Bersama Lintas Agama untuk Keselamatan Untuk...

Read more
PNIB Gelar Kirab Merah Putih di Nganjuk, Saatnya Merdeka dari Penjajahan Kaum Intoleran

PNIB Gelar Kirab Merah Putih di Nganjuk, Saatnya Merdeka dari Penjajahan Kaum Intoleran

August 18, 2025
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Halal Haram Hubbul Wathan

August 16, 2025
PNIB Gelar Kirab Merah Putih sebagai Wujud Aksi Nyata Kebangsaan Melawan Intoleransi

PNIB Gelar Kirab Merah Putih sebagai Wujud Aksi Nyata Kebangsaan Melawan Intoleransi

August 9, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2444
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

746
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

140
KH. Imaduddin Utsman Al Bantani, Pengasuh dan Pendiri Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum

Kitab Minhajunnassabin, NU dan Santri Bermasyrab Quburiyah

September 18, 2025
Spanyol-Senjata-Israel

Spanyol Batalkan Kesepakatan Senjata Senilai Lebih dari 1 Miliar Euro dengan Tel Aviv, Negara Eropa Terdepan Kontra Israel

September 18, 2025
Masjid Nabawi

Khutbah Jumat: Kendalikan Lisan, Rasakan Kedamaian

September 18, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In