• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

September 27, 2022
Foto: Ilustrasi

Khutbah Jum’at: Amal yang Melelahkan Namun Sia-sia

November 7, 2025
Senjakala di Kawasan Royal Kota Serang

Senjakala di Kawasan Royal Kota Serang

November 7, 2025
Orde Baru Soeharto dan Dosa-dosanya terhadap Pers Kita

Orde Baru Soeharto dan Dosa-dosanya terhadap Pers Kita

November 7, 2025
Jubir Amnesty International Indonesia Haeril Halim. (Foto: NU Online/Mufidah)

Amnesty Sebut Nominasi Soeharto Jadi Pahlawan Bentuk Pengkhianatan terhadap Mandat Reformasi

November 7, 2025
Ilustrasi NU pada Pemilu 1971 (Foto: tangkapan layar jilid buku Reorientasi Politik NU pada Masa Orde Baru)

Rezim Soeharto, Pahlawan Nasional, dan Kebangkitan Ketiga NU

November 7, 2025
Khutbah Jumat: Hari Pahlawan Nasional

Khutbah Jumat: Hari Pahlawan Nasional

November 7, 2025
Ketua PBNU Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Gus Mus: Orang NU Ikut Dukung Tidak Ngerti Sejarah

Ketua PBNU Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Gus Mus: Orang NU Ikut Dukung Tidak Ngerti Sejarah

November 6, 2025
Makanan Lezat dan Nikmat tidak Harus Mahal

Makanan Lezat dan Nikmat tidak Harus Mahal

November 6, 2025
PAI Fair 2025

PAI Fair Dibuka Hingga 15 November 2025, Silahkan Daftar di sini!

November 6, 2025
Hukum Tidur di Dalam Masjid

Hukum Tidur di Dalam Masjid

November 6, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Friday, November 7, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

liputan9news by liputan9news
September 27, 2022
in Uncategorized
A A
0
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Ayik Heriansyah, Pengurus Lembaga Dakwah PWNU Jawa Barat, Aktivis kontra terorisme dan radikalisme, Mahasiswa Kajian Terorisme SKSG UI, dan Direktur Eksekutif CNRCT, Penulis artikel produktif yang sering dijadikan rujukan di berbagai media massa, pemerhati pergerakkan Islam transnasional, khususnya HTI yang sempat bergabung dengannya sebelum kembali ke harakah Nahdlatul Ulama. Kini aktif sebagai anggota LTN di PCNU Kota Bandung.

515
SHARES
1.5k
VIEWS

Jakarta, Liputan9.id – Doktrin al wala wal bara sepertinya sengaja dihembuskan kelompok radikal untuk menghipnotis pola pikir umat Islam yang kemudian digiring pada pola keberagamaan eksklusif, reduktif, dan parsial.

Seperti hanya berteman, bersaudara, dan bergaul dengan yang seagama saja (wala) dan membenci serta memusuhi orang lain atau kelompok yang beda agama (bara). Padahal, ajaran Islam tidak mengajatkan demikian.

Direktur Eksekutif Center for Narrative Radicalism and Cyber Terrorism (CNRCT), Ayik Heriansyah, mengungkapkan pandangannya terhadap doktrin al wala wal bara yang dianggapnya keliru dan menyebabkan prasangka buruk terhadap umat Islam yang dinilai eksklusif dan enggan membangun hubungan sosial dengan umat agama lainnya.

BeritaTerkait:

BNPT Gelar Rakor Deradikalisasi Di Yogyakarta, Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan Jadi Narasumber

Take Down Wahabi dari Muka Bumi

BNPT dan FKPT Akan Menggelar Empati Digital Bersama Pelajar dan Mahasiswa

PNIB Minta Waspadai HTI Pengusung Khilafah, Sasar Medsos sebagai Alat Propaganda Generasi Muda

“Orang Islam itu boleh bergaul dengan siapa pun tanpa memandang SARA kecuali bergaul untuk yang bersifat maksiat, merusak, atau mengganggu ketertiban masyarakat hingga stabilitas negara,” ujar Ayik dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (22/9). Seperti dilansir mediaindonesia.com.

https://twitter.com/Liputan9id/status/1574297356178071552?s=20&t=XicrT-oo2VefA5PxZAwGtQ

Dia melanjutkan, dalam pandangan Islam menurutnya ada tiga tuntunan yang harus dipedomani dalam kehidupan sosial dan berbangsa. Pertama, tidak boleh berteman dengan memandang perbedaan suku, ras, dan agama, hal tersebut juga menurutnya termasuk ke dalam syariat dalam bergaul.

“Kedua, bergaul itu tujuannya untuk kemaslahatan umat. Ketiga, harus ada akhlak. Akhlak ini tidak mengenal SARA juga. Berbuat baik tidak hanya kepada orang yang seagama, tapi kepada semua orang,” jelasnya.

Mantan pimpinan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Bangka Belitung ini juga menyinggung terkait doktrin keliru al wala wal bara yang kerap digunakan oleh kelompok radikal untuk menjadi justifikasi melakukan tindakan kekerasan.

Doktrin ini diartikan dengan, umat hanya boleh bergaul dengan internal seagama dan didorong untuk membenci terhadap yang berbeda.

“Saya jelaskan dulu, wala itu artinya kita harus setia, royal, dengan orang-orang seakidah, seagama. Bara artinya berlepas diri, dari orang yang tidak seakidah. Nah permasalahannya, ketika istilah ini digunakan untuk masalah politik atau kenegaraan, di sinilah mulai muncul permasalahan, salah penempatan,” kata Ayik.

Pasalnya, ketika istilah tersebut masuk ke ranah publik bahkan kenegaraan, akan menjadi masalah tersendiri, terlebih yang menjadi dasar negara sejatinya adalah konstitusi yang merupakan hasil kesepakatan para pendiri bangsa.

Sehingga, menurut Ayik, sangatlah keliru ketika al wala wal bara dicampuradukkan dalam urusan publik, politik, dan kenegaraan.

“Karena dalam sebuah negara keiamanan orang beragam, karena itu tidak bisa dijadikan sebagai dasar, dasar bernegara kita adalah konstitusi, sebagai hasil kesepakatan, kalau dalam agama islam kesepakatan itu sepanjang  tidak bertentangan dengan agama maka wajib dijaga dan ditaati,” ujar Ayik.

Ia menyampaikan bahwa sejatinya konsep al wala wal bara sangat kontradiktif dengan konsep Islam yang rahmatan lil alamin.

“Ini jelas bertentangan, mereka (kelompok radikal) salah menempatkan, yang benar adalah Ketika mereka tidak membawa konsep al wala wal bara ke ranah publik, karena dalam Islam, kalau bergaul dalam ranah publik mengikuti syariah dan akhlak, bukan konsep al wala wal bara,” tuturnya.

Oleh karenanya, pengurus Lembaga Dakwah NU (LDNU) Jawa Barat ini memandang perlunya peran tokoh agama dan ormas moderat untuk senantiasia meliterasi dan memberi pencerahan terus-menerus kepada umatnya, agar tidak mudah terjebak pada doktrin konsep al wala wal bara.

“Perlu kita luruskan, dan masyarakat umum kita beri pencerahan tentang bagaimana konsep konsep al wala wal bara yang sesungguhnya. Intinya setiap penyimpangan agama itu pasti membawa masalah. Kita memang harus rajin, karena mereka juga rajin menyebarkan ajaran yang meyimpang,” ungkap Ayik.

Penyimpangan makna dan ajaran yang demikian, menurutnya justru memperburuk citra agama Islam dan membuat tujuan Islam yang rahmatan lil alamin justru sulit terwujud.

“Indikator yang paling mudah untuk menilai sesuatu pemahaman itu menyimpang atau tidak, ya lihat saja tujuan akhirnya, apakah sikapnya akan membawa rahmatan lil alamin atau tidak,” ucap Ayik.

Tags: Ayik HeriansyahDoktrinHTIKhilafahRadikalisme
Share206Tweet129SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

BNPT Gelar Rakor Deradikalisasi Di Yogyakarta, Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan Jadi Narasumber
Nasional

BNPT Gelar Rakor Deradikalisasi Di Yogyakarta, Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan Jadi Narasumber

by liputan9news
October 25, 2025
0

JAKARTA | LIPUTAN9NEWS - ‎Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) menggelar Rapat Koordinasi Pelaksanaan Program Deradikalisasi di tingkat...

Read more
Ibnu Saud di Arab saudi pada 1911.(Getty Images)

Take Down Wahabi dari Muka Bumi

October 18, 2025
Ken Setiawan

BNPT dan FKPT Akan Menggelar Empati Digital Bersama Pelajar dan Mahasiswa

October 9, 2025
PNIB

PNIB Minta Waspadai HTI Pengusung Khilafah, Sasar Medsos sebagai Alat Propaganda Generasi Muda

October 8, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2468
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

757
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
Foto: Ilustrasi

Khutbah Jum’at: Amal yang Melelahkan Namun Sia-sia

November 7, 2025
Senjakala di Kawasan Royal Kota Serang

Senjakala di Kawasan Royal Kota Serang

November 7, 2025
Orde Baru Soeharto dan Dosa-dosanya terhadap Pers Kita

Orde Baru Soeharto dan Dosa-dosanya terhadap Pers Kita

November 7, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In