Tunisia, Liputan9.id – Dubes RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, melakukan silaturahim dengan Imam Besar Masjid Zaitunah, Syaikh Hisyam bin Mahmud di ruangan Imam Besar yang sangat historis (10/7).
“Saya sangat senang diterima Imam Besar Masjid Zaitunah di ruangannya yang sangat historis, karena masjid ini sudah berusia lebih dari 13 abad, salah satu masjid tertua di dunia. Masjid Zaitunah telah melahirkan sosok ulama besar, di antaranya Ibnu Khaldun, Ibnu Arafah, Hudhair Husein, Muhammad Thahir bin ‘Asyur, dan lain-lain. Sebelumnya, Imam Besar Masjid meminta ingin berbincang-bincang bersama saya, yang disebutnya sebagai sahabat”, ujar Dubes RI lulusan Universitas al-Azhar, Kairo Mesir.
Masjid Zaitunah, Tunis merupakan salah satu masjid yang bersejarah di dunia Islam. Masjid ini pula yang menginspirasi beberapa masjid dj dunia Islam, di antaranya: al-Azhar Mesir, al-Qarawiyyin Maroko, dan al-Jazair. Masjid al-Zaitunah kemudian menjadi Universitas al-Zaitunah, kampus sebagian besar mahasiswa Indonesia di Tunisia.
“Ada keinginan dari para ulama di Tunisia, khususnya Imam Besar Masjid Zaitunah untuk membangun kerjasama dengan masjid-masjid di Indonesia untuk penguatan moderasi beragama. Saya mengusulkan kepada Imam Besar agar ada kerjasama antara Masjid Zaitunah dan Masjid Istiqlal, Jakarta. Sebab kedua Masjid merupakan simbol kedua negara”, ujar Dubes RI yang juga dikenal sebagai cendekiawan Nahdlatul Ulama.
Syaik Hisyam bin Mahmud, Imam Besar Masjid Zaitunah memberikan hadiah mushaf al-Quran dan buku kepada Duta Besar RI untuk Tunisia, serta menyampaikan apresiasinya kepada Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim yang dikenal moderat dan mengedepankan akhlak.
“Saya selalu kagum dengan moderasi dan perangai mulia Muslim Indonesia. Saya ingin supaya kerjasama Masjid Zaitunah dan Masjid Istiqlal benar-benar bisa diwujudkan di masa-masa mendatang”, pungkasnya.