JAKARTA | LIPUTAN9NEWS
Presiden ke-4 Republik Indonesia, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah pada Senin (10/11/2025). Penganugerahan tersebut menjadi bentuk penghormatan negara atas jasa dan kontribusinya dalam memperjuangkan demokrasi, pluralisme, serta keadilan sosial di Indonesia.
Wakil Ketua PWNU DKI Jakarta, KH Sulaeman, menyambut gembira keputusan tersebut. Menurutnya, gelar itu bukan sekadar penghargaan simbolik, tetapi pengakuan atas peran besar Gus Dur dalam menjaga keutuhan bangsa.
“Gus Dur telah memberikan teladan bagaimana seorang pemimpin bisa berdiri di atas semua golongan. Beliau memperjuangkan hak-hak rakyat tanpa membedakan agama, etnis, atau latar belakang,” ujar mantan asisten pribadi Gus Dur itu dikutip dari NU Online Jakarta, Jumat (11/11/2025).
Ia menilai, penetapan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional juga menjadi pengingat bagi generasi muda agar terus meneladani semangatnya dalam memperjuangkan kemanusiaan dan kebebasan berpendapat.
“Bagi kami, Gus Dur sudah lama menjadi pahlawan hati rakyat. Tapi kini negara pun resmi mengakuinya,” katanya.
Dia mengenang masa saat dirinya mendampingi Gus Dur. Ia menyebut almarhum memiliki pandangan yang jauh ke depan dan keberanian untuk mengambil keputusan yang tidak populer demi kepentingan bangsa.
“Beliau tidak takut dikritik atau kehilangan jabatan. Yang terpenting bagi Gus Dur adalah kemanusiaan,” terangnya.
Ia juga berharap, gelar tersebut tidak berhenti pada seremoni semata, tetapi menjadi dorongan bagi pemerintah dan masyarakat untuk melanjutkan nilai-nilai perjuangan Gus Dur.
“Yang paling penting bukan hanya memberi gelar, tapi meneruskan cita-cita beliau yaitu membangun Indonesia yang adil, terbuka, dan beradab,” tegasnya.
“Terimakasih kepada Presiden Prabowo Subianto yan telah mengapresiasi Gus Dur dengan menetapkannya menjadi Pahlawan Nasional,” tambahnya.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) telah resmi menetapkan 10 tokoh yang menerima gelar Pahlawan Nasional melalui Keppres Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Ahli waris dari keluarga Gus Dur adalah Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, yang didampingi putrinya, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, menerima penghargaan sebagai ahli waris Gus Dur.
- KH Abdurrahman Wahid – Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam
- Jenderal Besar TNI H M Soeharto – Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik
- Marsinah – Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan
- Prof Dr Mochtar Kusumaatmadja – Bidang Perjuangan Hukum dan Politik
- Hj Rahmah El Yunusiyyah – Bidang Perjuangan Pendidikan Islam
- Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo – Bidang Perjuangan Bersenjata
- Sultan Muhammad Salahuddin – Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi
- Syaikhona Muhammad Kholil – Bidang Perjuangan Pendidikan Islam
- Tuan Rondahaim Saragih – Bidang Perjuangan Bersenjata
- Zainal Abidin Syah – Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi
























