JAKARTA | LIPUTAN9NEWS
Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) melalui Lajnah Pengkajian Turats Tasawuf dan Sanad Tarekat Idarah Aliyyah JATMAN, akan menggelar Baiat Tarekat Syadziliyah Ad Dalhariyyah Watucongol. Kegatan Baiat Tarekat Syadiliyah tersbut akan dilaksanakan pada Kamis, 11 Desemeber 2025, pukul 19.00-selesai. di Masjid PBNU Lt. 2 Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat.
Pendaftaran dan konfirmasi peserta bisa mengbungi kotak person seperti tertera pada Flayer sdr. Nur Yanto 0821 3247 9618 atau daftar melalui scan Barcode dan Link pendaftaran online dengan klik daftar dsini.
Menurut Flayer yang berdar di WAG dan media sosial peserta baiat akan dibaaiat langsung oleh KH Aly Qoishor Ahmad Abdul Haq Dalhar. Ia adalah keturunan dari keluarga besar ulama Watucongol, yaitu putra dari KH. Ahmad Abdul Haq Bin KH. Mbah Dalhar Watucongol di Magelang, Jawa Tengah.
Kiai Aly Qoishor dikenal sebagai bagian dari keluarga besar ulama Watucongol dan memiliki hubungan keluarga dengan Mbah Dalhar Watucongol yang merupakan seorang mursyid tarekat dan guru para ulama.
Tarekat Syadziliyah Watucongol merujuk pada Tarekat Syadziliyah yang berkembang di Watucongol, Muntilan, Magelang, di mana salah satu mursyidnya yang terkenal adalah KH Nahrowi Dalhar atau Mbah Dalhar. Tarekat ini merupakan bagian dari Tasawuf Sunni atau tarekat yang di mu’tabarkan oleh Nahdlatul Ulama, yang ajarannya menekankan pentingnya menyatu dengan kehidupan duniawi, bukan menyepi darinya.
Tarekat Syadziliyah merupakat Tarekat yang dinisbatkan kepada pendirinya, Abu Hasan Ali Asy-Syadzili, hidup pada abad ke-13. Tarekat ini menekankan kehidupan yang menyatu dengan dunia, sehingga cocok bagi orang-orang yang sibuk.
Tarekat Syadziliyah diperkirakan masuk ke Jawa sejak zaman Wali Songo, dan berkembang pesat di Jawa, terutama karena amalan wiridnya yang ringan dan mudah.
Mbah Dalhar Watucongol adalah seorang mursyid Tarekat Syadziliyah yang terkenal dari Watucongol, Muntilan, Magelang. Beliau juga dikenal sebagai ulama yang mengawal perjuangan kemerdekaan Indonesia dan memiliki peran penting sebagai guru bagi banyak ulama.
Salah satu amalan yang terkenal dari Mbah Dalhar adalah membaca Shalawat Munjiyah 1000 kali setiap hari wetonnya selama tiga tahun.
Sementara silsilah Tarekat Syadziliyah Watucongol adalah melaui Kiai Dalhar yang memperoleh ijazah mursyid Tarekat Syadziliyyah dari Syekh Muhtarom al-Makki dan ijazah aurad Dalailul Khairat dari Sayyid Muhammad Amin al-Madani. Dari jalur Terekat inilah, Kiai Dalhar dikenal sebagai mursyid, sufi, ulama ‘alim, sekaligus penggerak perjuangan pada masa kemerdekaan di Indonesia. Kiai Dalhar menurunkan ijazah terekat syadziliyyah kepada 3 orang muridnya, yakni Kiai Iskandar Salatiga, Abuya Dhimyati Banten, dan Kiai Ahmad Abdul Haq.
Rois JATMAN Kabupaten Bekasi, KH. Agus Salim HS: BerNU itu ya Berthoriqoh
























