Jakarta, Liputan9 – KH. Agus Salim HS mengatakan kalau orang yang berthariqah itu sudah pasti NU. Karena hanya NU yang memiliki jam’iyah (organisasi) tarekat yaitu Jami’yyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN).
Setelah memimpin acara rutinan malam Selasa, Khususiyah Thoriqoh Syadziliyah wal Qodiriyah wan Naqsabandiyah KH. Agus Salim HS (15/08), menyampaikan bahwa ciri khas Nahdlatul Ulama itu berthariqah.
“ Ya berNU itu ya berthariqah,” ujar Rois Idaroh Syu’biyyah JATMAN Kabupaten Bekasi.
Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam Manbaul Hikmah Warrisalah Cikarang Utara KH. Agus Salim HS juga menegaskan, Jika ada pengurus NU atau warga nahdliyyin yang belum menjadikan thariqah sebagai pedoman perjalanan hidupnya, maka bisa dikatakan berNUnya belum paripurna.
“Thariqah adalah jalan khusus menuju Allah, tapi tidak membuat pengamalnya merasa khusus, karena inti dari pengamalan thariqah itu melepaskan belenggu diri dari sifat merasa,” jelasnya.
Kiai Agus Salim, menceritakan bahwa, mulai berthoriqoh itu sejak di Baiat Thoriqoh Syadziliyah oleh KH. Arief Mustaqim bin Husein, sekitar tahun 1980, dan Baiat Thoriqoh Qodiriyah oleh KH. Abdul Jalil Mustaqim.
“Berthariqah itu harus baiat kepada guru Mursyid, layaknya orang menikah. Baiat dulu baru bisa mengamalkan auradnya,” ungkapnya.
Kiai Agus juga menambahkan bahwa yang mengenalkan thoriqoh pada dirinya adalah guru mulia KH. Mahfudz Syafi’i, dari gurunya Mbah KH. Hasbullah Marzuki, dari gurunya Si Mbah Yai Mustaqim bin Husein, Mursyid Thariqah Syadziliyah wal Qodiriyah Wannaqsabandiyah Pondok PETA Tulungagung, Jawa Timur. (Red)