LIPUTAN9.ID – Mengapa bluan safar diyakini sebagai bulan sial, karenadibulansafar banyak peristiwa peristiwa yang dialami atau dilakukan olehnabi kegiatan atau peristiwa yang tidak baik seperti; Perang Al-Abbwa, merupakan perang pertma dalam Islam, Perang Khaibar, merupakan perang yang diimpin oleh nabi, Perang Ekpedisi Qutbah bin Amir, yang melakukan penyerangan terhadap Suku Khas’am.
Itulah, inti khutbah yang singkat ini, semoga dibulan Safar ini kita bisa melakukan 4 hal yang diantaranya; Perbanyak Istighfar, Bersedekah makanan, Perbanyak Berdoa kepada Allah, Merekatkan silaturrahmi. Semoga Allah meridhoi langakah kita dan menjadikan kita dimasukan kedalam kelompok orang yang mendapatkan ampunan dan rahmatNya didunia dan akhirat. Amin.
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدىْ وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى خَاتَمِ اْلاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَّعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ،
فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا. وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Hadirin sidang jum’at yang dimulyakan Allah,
Pertama dan utama marilah kita bersyukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan berjuta-juta kenikmatan kepada kita sekalian, sehingga kita masih diberi kesempatan dan kekutana untuk bisa melaksanakan sholat jumat di masjid yang mulia ini,
Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad, SAW. Yang telah membingbing kita menuju dunia yang baik dan terang serta jelas, yaitu addiinul islam. Semoga kita selalu beruaha mencintainya dan bershalawat kepadanya serta berusaha dekat dan mendekat sehingga benar-benar dekat dan diakui sebagai ummatnya yang mendapatkan syafaatnya di hari akhir nanti, amin.
Hadirin sidang jum’at yang dimulyakan Allah,
Selaku khotib kami mengajak kepada jamaah sekalian dan diri kami pribadi, Marilah kita semangat berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah dengan terus berusaha menjalankan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannaya dengan cara yang diajarkanNya, semoga Allah selalu memberikan kekuatan dan bimbingan serta hidayah dan semangat kepada kita sehingga kita selau dalam keimanan dan ketaqwaan kepadanya Amin.
Hadirin sidang jum’at yang dimulyakan Allah,
Hari ini kita sudah masuk dibulan safar, bulan kedua dari bulan Muharam. Banyak masyarakat menyakini dan mengenalbahwa bulan safar adalah bulan sial, artinya kegiatan-kegiatan penting apalagi sacral diadalakn dengan menghindari bulan safar walau lambat laun sudah ada masyarakat yang tidakmemperdulikannaya.
Mengapa buan safar diyakini sebagai bulan sial, karenadibulansafar banyak peristiwa peristiwa yang dialami atau dilakukan olehnabi kegiatan atau peristiwa yang tidak baik seperti:
- Perang Al-Abbwa, merupakan perang pertma dalam Islam
- Perang Khaibar, merupakan perang yang diimpin oleh nabi
- Perang Ekpedisi Qutbah bin Amir, yang melakukan penyerangan terhadap Suku Khas’am.
- Perang Dzu’mar, yang melakukan penyerangan terhadap Kabilah Ghathafan
- Datangnya Utusan Bani Udzra yang berujung nabi mengirim surat kepada raja-raja dan pemimin semenanjung Arab untuk mengajak mereka masuk islam.
Kesemuanya itu memicu keyakinan khususnya masyarakat Isndonesai bahwa bulan muharam adalah bulan sial atau dengan istilah lain “bulan apit” padahal Allah sudah sampaikan bahwa semua bulan itu baik dan orang tidak akan dapat mushibah kecuali sudah tercatat oleh Allah dan tidak hanya dibulan safar itu musibah datang. Allah berfirman:
قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَنَآ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَنَاۚ هُوَ مَوْلٰىنَا وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ
Artinya: “Katakanlah, ’Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal.” (QS At-Taubah: 51).
Setelah kita mengetahui bahwa mushibah bisa datang kapan saja dan sudah ada ketentuannya dari yang bukan datang hanya dibulan safar, lalu apa sikap kita merespon bulansafar yang menurut misthos masyarakat adalah bulan sial? Ada beberapa langkah kita menetralkan mthos tersebut dengan beberapa hal dibawah ini:
Pertama, Perbanyak Istighfar,
Istighfar adalah memohon ampun atas segala salah dan dosa kita baik kepada sesama manusia maupun kepada Allah swt. Tidak ada manusai yang tidak punya dosa dan salah, karenanya sikap yang terbaik yang ditunjukan adalah dengan melakukan permohonan ampun atau istghfar kepada Allah dan memohon maaf jika kepada sesama manusia Nabi BesarMuhammad saw. Sosok manusia yang suci yang sudah mendapatkan jaminan masuk syurga bahkan masuk keneraka pun menjadi padam apinya, beliau masih melakukan istighfar sebanyak 100 X, sementara kita yang tidak punya jaminan apa apa dan doanya banyak, maka sangat baik dan seharusnya pernyak minta ampun kepada Allah swt. Allah berfirman:
وَاسْتَغْفِرِ اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
106. dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. An-Nisa/4:n106
Kedua, Bersedekah makanan,
Makanan adalah kebutuhan pokok bagi seluruh manusia, artinya bahwa makanan menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia. Jika manusia tidak makan atau makannya sangat sedikit apalagi tidak bergizi, maka akan sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilakuknya sehari hari bahkan bisa menjadi karakter seseorang. Sedekan makan Alhamdulillah sudah mulai banyak dilakukan oleh masyarakat kita disetiap hari jumat dengan istilah “Jumat Berkah” hal ini sangat bagus dilakukan dan ditingkatan, jika tidak makanan bisa dengan air minum khsuusnya untuk jamaah jumat yang sinya Allah kita tidak akan kehausan ketika kita dalam alam mahsyar nanti yang semua manusia berharap pertolongan Allah.
Rosululloh memandang makanan merupakan hal yang sangat penting dan berpengaruh besar terhadap perilaku seseorang. Jika seseorang sering mendapatkan makanan dari seorang, apalagi dalam waktu yang lama artinya sering mendapatkan makanan dari orang yang dimaksud,, maka orang tersebut hampir pasti akan bersikap baik terhadap orang yang memberi makanan tersebut. Memberi makanan merupakan hal yang dapat memancarkan rahmat atau kasih sayang kepada si pemberi makanan dan lebih tgas lagi bahwa seseorang tidak dianggap beriman jika dia dan keluarganya makan kenyang sementara tetangganya kelaparan lantaran tidak punya makanan. Allah berfirman :
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ . فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ . وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (QS. Al Ma’un: 1-3)
Ketiga: Perbanyak Berdoa kepada Allah,
Berdoa menjadi hal yang sangat penting buat ummat Islam. Doa bisamerubah takdir, layaruddul qodhooilla bid-du’a, tiada yang bisamerubah takdir kecuali dua. Bahwa ithos bulan safar adalah bulan sial, respon dengan perbanyak doa-doa ebaikan dan keselamatan terus kita lakukanagar ada kedamaian dan keselamatan yang diberka Allah kepada kita lantaran kita berdoa, mengingat Allah telah berjanji bahwa “barang siapa yang berda maka akan aku kabulkan doanya.” Atas dasar itulah kita harus perbanyak doa sehingga kita menjadi tenang karena berharap doanya segera dikabulkan sesuai dengan janji Allah.
Selanjutkan kapan waktu yang pas dan penting untuk kita berdoa kepada Allah agar segera dikabulkan doanya, ada beberapa waktu yang bagus untuk kita berdoa, yaitu:
- Dihari jumat, jumat adalah sayyidul ayyam, penghulunya para hari.
- Saat berpuasa dan berbuka, baik puasa wajib maupun puasa sunnat
- Setelah selesai sholat fardhu
- Waktu sepertiga malam,mpas tahajjud
- Waktu antara azan dan Iqamah
- Saat sujud dalam sholat, khususnya sholat sunnah
- Pada malam lailatul Qodar
Itulah waktu-waktu mustajabah dalam berdoa kepada Allah. Allah berfirman:
وَاِذَا سَاَلَـكَ عِبَادِىۡ عَنِّىۡ فَاِنِّىۡ قَرِيۡبٌؕ اُجِيۡبُ دَعۡوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِ…
“Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu (Hai Muhammad) tentang Aku, maka katakanlah kepada mereka bahwa Aku adalah dekat kepadanya dan Aku memperkenankan doa orang yang berdoa kepada-Ku.” (QS Al-Baqarah: 186)
Hadirin Sidang jumah yang kami mulyakan
Keempat, Merekatkan Silaturrahmi,
Silaturrahmi merupakan hal yang sangat penting dalam rangka menguatkan persaudaraan, baik persaudaraan sesama muslim, persaudaraan sesama bangsa maupun persaudaraan sesama manusia didunia. Tanpa silaturrahmi diantara mereka, maka ikatan persaudaraan perlahan akan renggang, lepas dan boleh jadi jauh atau putus, sehingga akan berpengaruh terhadap ikatan persaudaraan diantara mereka.
Rosululloh sangat mengajurkan untuk saling merekatkan, memperkuat silaturrahmi khusunya persaudaraan sesama muslim disamping persaudaraan yang lain. Ada banyak kebaikan-kebaikan dan keberkahan yang didapatkan dalam merekatkan silaturrahmi diantara mereka. Kedamaian, kenyamanan, ketantaran bisa didapatkan lantaran merekatkan tali silaturrahmi diantara mereka, bahkan akan dipanjangkan umurnya dan dilapangkan rizqinya, sebagaimana hadits nabi:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ, وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ, فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Barangsiapa ingin dilapangkan rezekinya, dan dipanjangkan umurnya, maka hendaknya ia menyambung tali silaturahim. (HR. Bukhari)
Hadirin siding jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga dibulan Safar ini kita bisa melakukan 4 hal yang diantaranya:
- Perbanyak Istighfar,
- Bersedekah makanan,
- Perbanyak Berdoa kepada Allah
- Merekatkan silaturrahmi,
Semoga Allah meridhoi langakah kita dan menjadikan kita dimasukan kedalam kelompok orang yang mendapatkan ampunan dan rahmatNya didunia dan akhirat, Amin.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3). بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah Kedua
اَلحمْدُ للهِ حَمْدًا كما أَمَرَ، أَشْهدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، إِرْغامًا لِمَنْ جَحَدَ بِه وكَفَرَ، وأَشْهَدُ أَنَّ سَيّدَنا محمَّدًا عَبدُهُ ورسُولُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ والْبَشَرِ. اللَّهمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ على سيِّدِنَا محمَّدٍ وآلِه وصَحْبِه مَا اتَّصَلَتْ عَينٌ بِنَظَرٍ وأُذُنٌ بِخَبَرٍ
أَمَّا بَعْدُ: فيَآ أَيُّهاالنّاسُ، اتَّقُوا اللهَ. اَللَّهمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيِّدِنا محمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا محمَّدٍ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ والْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِناتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ والْأَمْواتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اَللَّهمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ والوَباءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا والزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْها وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً، وعَنْ سائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يا رَبَّ الْعَالَمِينَ. رَبَّنا آتِنا في الدّنيا حَسَنَةً وَفي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ والْإِحْسان وإِيتاءَ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الْفَحْشاءِ والْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَرُ
Materi khutbah Jum’at dengan tema Khutbah Jum’at: Merespon Bulan Safar Sebagai Bulan Sial ini, dalam bentuk PDF dapat di Download dengan KLIK disini
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Tangerang Selatan, Banten