• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Logo JATMAN

Meleburkan NU-Ku, NU-Mu Menjadi NU-Kita

September 18, 2024
Dr. KH. Zakky Mubarok, MA, Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU)

Kesempurnaan Ajaran Agama

August 8, 2025
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Jangan Su’uzhan kepada Ulama yang Dekat dengan Pengauasa

August 8, 2025
Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

August 8, 2025
PNIB: Rakyat Indonesia Patut Bersyukur Punya Densus 88, Selalu Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua

PNIB: Rakyat Indonesia Patut Bersyukur Punya Densus 88, Selalu Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua

August 7, 2025
KNPI

Ketua Umum DPP KNPI Resmikan Satgas Pemuda Asta Cita untuk Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

August 7, 2025
Arifa Widiasari, mahasiswa asal Pati sekaligus Sekretaris Wilayah BEM PTNU DIY

Menaikkan PBB Hingga 250 Persen! Mahasiswa Asli Pati Geram, Tuntut Bupati Buka Telinga

August 7, 2025
Yaqut

Didampingi Kuasa Hukumnya Yaqut Cholil Qoumas Penuhi Panggilan KPK

August 7, 2025
BEM PTNU

BEM PTNU DIY Soroti Penangkapan Pemain Judi Online: Kenapa Bukan Bandarnya yang Ditangkap?

August 7, 2025
Yaqut Cholil Qoumas

Hari Ini! KPK Panggil Eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Terkait Kasus Korupsi Kuota Haji Khusus

August 7, 2025
Masjid Nabawi

Khutbah Jumat: Krisis Kemanusiaan di Gaza Palestina

August 7, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Friday, August 8, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Artikel Opini

Meleburkan NU-Ku, NU-Mu Menjadi NU-Kita

Oleh: Prof. Nur Syam

liputan9news by liputan9news
September 18, 2024
in Opini
A A
1
Logo JATMAN

Foto: Logo JATMAN

557
SHARES
1.6k
VIEWS

Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Sebagai orang NU, sebenarnya saya speechless. Akhir-akhir ini NU memang membikin banyak berita. Berseliweran pemberitaan tentang NU. Sungguh tiada hari tanpa pemberitaan tentang NU. Melalui media social yang tiada berhenti menginformasikan apa saja, sampai media mainstream banyak pemberitaan tentang NU. Hanya sayangnya pemberitaan tersebut kebanyakan memiliki konten yang terkait dengan NU yang sedang berada di dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.

NU memang sedang berada di dalam nuansa “ujian”. Berbagai informasi tentang NU lebih banyak dimensi “minusnya” dibandingkan dimensi “plusnya”. Tentu pandangan ini dihasilkan dari pencermatan atas berbagai informasi yang merebak akhir-akhir ini. Memang media social merupakan instrumen untuk menginformasikan segala hal, baik yang positif maupun negative. Semuanya dapat dikemas sesuai dengan kepentingan masing-masing. Ada berita yang merupakan fakta apa adanya, dan ada berita yang coraknya analisis dan terkadang dieksagerasikan sedemikian rupa. Melalui proses eksegerasi, maka yang sesungguhnya berita kecil saja akan tetapi bisa menjadi seolah-olah besar.

Akan tetapi masyarakat yang sedang berada di era keterbukaan informasi, dan bahkan berkecenderungan menjadi jurnalis pada diri masing-masing, maka berita menjadi semakin simpang siur dan antara fakta dan komentar atau antara fakta dan analisis nyaris tidak bisa dibedakan, kecuali kita memang berusaha untuk memahaminya berdasarkan atas preferensi yang kita miliki. Demikian pulalah berita di seputar NU itu. Ada empat berita yang akhir-akhir ini mengedepan tentang NU. Pertama, berita keterputusan nasab Ba’alawi yang terus menggelinding hingga dewasa ini. Polemik nasab ini memang menyita banyak pihak antara yang pro pembatalan nasab dan yang menolak pembatalan nasab. Mereka yang pro pembatalan nasab Ba’alawi adalah pro Kiai Imad dan yang menolak pembatalan nasab Ba’alawi adalah para habaib dan muhibbin. Melalui melubernya informasi tentang pro-kontra ini tentu membuat kelompok Ba’alawi merasa tersudutkan.

BeritaTerkait:

MUI Desak PBB Tetapkan Palestina sebagai Negara Berdaulat

Wamenhan Hadiri Pelantikan Pengurus JATMAN

Idarah Aliyyah JATMAN Resmi Dilantik, Inilah Susunan Pengurus Lengkap Masa Khidmat 2025-2025

Inilah Pesantren An-Nawawi Tempat Pelantikan JATMAN Masa Khidmat 2025-2030, Cikal Bakal Berdirnya Jam’iyyah Thariqah

Kedua, berita yang terkait dengan Mu’tamar Luar Biasa (MLB), yang digagas oleh beberapa orang yang “merasa” tidak puas atas duet kepemimpinan NU,Gus Yahya dan Gus Ipul. Pemberitaan ini berkait kelindan dengan kebijakan PBNU, yang melakukan pemberhentian atas beberapa fungsionaris NU baik di pusat maupun di daerah. Di PBNU atau PWNU. Termasuk keinginan PBNU untuk “mengatur” PKB. Bahkan dianalisis bahwa PBNU secara tidak langsung berkeinginan untuk melakukan Munas Tandingan PKB di Jakarta, yang seharusnya digelar pada 1-3 September 2024. Berbagai kebijakan tersebut memicu keinginan untuk mengembalikan NU pada relnya sebagai Jam’iyah Diniyah wa ijtima’iyah dan bukan Jam’iyah yang bernuansa politikiyah atau siyasiyah. Mereka bertemu di Pesantren Syaikhona Kholil untuk memberikan respon atas kebijakan-kebijakan PBNU. Terdapat rekomendasi PBNU melalui tim khusus Penyelamatan PKB versus rekomendasi Forum Penyelamat NU.

Ketiga, berita tentang Presidium Penyelamat NU akan menyelenggarakan Pra Muktamar Luar Biasa (MLB) pada awal bulan Oktober. Pra MLB dilakukan untuk mempersiapkan pelaksanaan MLB. Menurut Gus Salam (KH. Abdus Salam Shohib), koordinator MLB NU akan melakukan kegiatan menyerap informasi di daerah-daerah. Gus Salam menegaskan bahwa timnya akan melakukan kunjungan ke PWNU dalam kerangka menyiapkan segala sesuatunya di dalam MLB yang akan diselenggarakan sebelum berakhir tahun 2024. (detikjatim. 12/09/2024).

Keempat, pemberitaan tentang pembangkangan pimpinan Jam’iyah Ahli Thariqah Mu’tabarah An Nahdhiyah (JATMAN), yang dipimpin oleh Habib Luthfi Pekalongan. PBNU akan menyelenggarakan pertemuan di Hotel Bumi Surabaya, 19/09/2024. PBNU akan mengundang para pengurus Idaroh Wustha tanpa melibatkan pimpinan pusat. Surat ke pimpinan Idarah Wustha sudah dilayangkan pada 10/09/2024. Akan tetapi kemudian beredar pula surat yang dikeluarkan oleh Pimpinan JATMAN agar tidak menghadiri acara dimaksud. Surat Edaran tersebut ditandatangani oleh Habib Luthfi selaku pimpinan atau Rois Am JATMAN agar para pimpinan Idarah Wustha tidak menghadiri acara tersebut karena dianggap akan dijadikan sebagai ajang untuk mengudeta pimpinan JATMAN. (duta.com). Tiga isu yang menjadi polemic adalah keterputusan sanad, pemalsuan sejarah dan perebutan makam leluhur.

Meskipun tidak secara langsung, akan tetapi PBNU tentu saja menjadi bagian tidak terpisahkan dari polemic ini. Perdebatan ini adalah perdebatan intra organisasi NU. Keduanya merupakan bagian dari warga NU. Ada individu dari kelompok Ba’alawi yang menjadi pimpinan dan anggota organisasi NU, demikian pula pengagum Kyai Imad juga ada yang menjadi pimpinan NU dan warga NU. Bahkan muncul organisasi-organisasi yang bervisi untuk menyelamatkan dzurriyah Walisongo dalam kontestasinya dengan Rabithah Alawiyah, habaib dan muhibbin.

Ada banyak orang yang prihatin dengan NU dewasa ini. NU mendeklarasikan diri sebagai pilar Islam wasathiyah, Islam yang memberikan pengayoman atas kaum Nahdhiyin bahkan orang lain, tetapi sekarang berada di tubir jurang. NU dipaksa untuk memilih dalam pilihan yang sulit terkait dengan realitas social di hadapannya. NU harus memilih menyelamatkan yang pro Kyai Imad atau para habaib yang kebanyakan juga warga NU. Benar-benar buah simalakama. Membela yang satu dan menolak lainnya. Selain juga harus menghadapi masalah-masalah internal organisasi yang relative pelik.

Konflik ini jika dianalisis sesungguhnya merupakan konflik otoritas, sesuai dengan pikiran Ralf Dahrendorf. Satu dengan lainnya merasa sebagai yang paling berhak. PBNU merasa yang berotoritas untuk mengatur JATMAN karena merupakan Badan Otonom di bawah PBNU, sementara itu Habib Luthfi sebagai pemimpin JATMAN juga merasa bahwa organisasi ini sedang berada di dalam otoritasnya. Pertarungan ini kurang lebih juga sama dengan konflik antara PBNU dengan PKB. PBNU merasa bahwa PKB adalah sayap politik NU, sementara itu PKB merasa sebagai partai yang independent. Di sisi lain, PBNU dan Presidium Penyelamat NU juga memiliki kemiripan. Keduanya merasa sebagai pihak yang berotoritas di dalam kelangsungan NU sebagai organisasi social keagamaan.

Sayangnya bahwa “genderang perang” itu sudah ditabuh dan keduanya sudah siap untuk saling mengalahkan. Rasanya sudah sampai pada pernyataan: ini NU-mu bukan NU-Kita, ini NU-ku dan bukan NU-Kita. Masing-masing secara otoritatif saling mengklaim akan kebenarannya. Padahal yang kita butuhkan adalah NU-Ku, NU-Mu, lalu menjadi NU-Kita. Benarkah sudah tidak ada lagi tabayyun, benarkah sudah tidak ada peluang untuk duduk bersama, benarkah sudah tidak ada negosiasi. Ini kondisi NU kita dewasa ini. Tentu masih ada harapan, bahwa yang berfaksi-faksi di dalam NU tersebut pada ujung akhirnya akan kembali kepada kesatuan visi untuk menegakkan Islam ahli sunnah wal jamaah di bumi Nusantara. Wallahu a’lam bi al shawab.

Prof. Dr. Nur Syam, MSi, Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Tags: JatmanNUNU-KitaNU-KuNU-MuPBNU
Share223Tweet139SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

KH Anwar Iskandar
Nasional

MUI Desak PBB Tetapkan Palestina sebagai Negara Berdaulat

by liputan9news
August 5, 2025
0

JAKARTA | LIPUTAN9NEWS Melalui Ketua Umumnya KH Anwar Iskandar, MUI mendesak PBB agar segera memutuskan status kenegeraan Palestina sebagai negara...

Read more
Wamenhan Hadiri Pelantikan Pengurus JATMAN

Wamenhan Hadiri Pelantikan Pengurus JATMAN

July 8, 2025
JATMAN

Idarah Aliyyah JATMAN Resmi Dilantik, Inilah Susunan Pengurus Lengkap Masa Khidmat 2025-2025

July 8, 2025
Ponpes An-Nawawi

Inilah Pesantren An-Nawawi Tempat Pelantikan JATMAN Masa Khidmat 2025-2030, Cikal Bakal Berdirnya Jam’iyyah Thariqah

July 2, 2025
Load More

Comments 1

  1. Pingback: Habaib, NU dan Kekerasan Sosial - Liputan 9

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2420
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

740
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

140
Dr. KH. Zakky Mubarok, MA, Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU)

Kesempurnaan Ajaran Agama

August 8, 2025
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Jangan Su’uzhan kepada Ulama yang Dekat dengan Pengauasa

August 8, 2025
Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

August 8, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In