• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Jaga Gereja! Bagaimana Hukumnya?

NU dan Paradigma Sederhana

December 7, 2025
Rapat Pleno PBNU Tetapkan Kiai Zulfa Mustofa Pj Ketum Gantikan Gus Yahya

Rapat Pleno PBNU Tetapkan Kiai Zulfa Mustofa Pj Ketum Gantikan Gus Yahya

December 10, 2025
Rais Aam Tegaskan Supremasi Syuriyah saat Buka Rapat Pleno PBNU

Rais Aam Tegaskan Supremasi Syuriyah saat Buka Rapat Pleno PBNU

December 10, 2025
Walikota Bekasi, memberikan sambutan dalam acara pelantikan Pengurus JATMAN Kota Bekasi (Foto: MSN/ASR)

Mudir Ali Melantik Pengurus JATMAN Kota Bekasi Masa Khidmat 2025-2029

December 9, 2025
Sulton Mu’minah, Sekretaris Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta. (Foto: Dok. GP Ansor DKI Jakarta)

GP Ansor DKI Jakarta: Banser Hanya Bertugas Khidmat Jaga Kiai, Tak Terlibat Polemik Terkait PBNU

December 9, 2025
Imam Jazuli

Pleno, Momen Krusial untuk Islah dan Menata Kembali Bahtera Organisasi

December 9, 2025
Haji Lilur

Owner Ranggalawe Pendiri Tuban (Rapetu) Haji Lilur,  Resmi Laporkan Khilmi ke MKD

December 9, 2025
Pendy, Ketua Umum Forum Mahasiswa Pagar Nusa Nusantara (FMPN)

Hutan Terus Rusak, Ketua Umum FMPN Nilai Tata Kelola Kehutanan Gagal Total

December 9, 2025
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menggelar Konferensi Pers di Plaza PBNU Jalan Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, Rabu (03/12/2025) (Foto: MSN/ASR)

Gus Yahya akan Gelar Pleno Tandingan di PBNU pada 11 Desember

December 9, 2025
Sulaiman-Djaya

Negara Korporasi Republik Indonesia

December 8, 2025
Madinah Iman Wisata

Presiden Tetapkan Biaya Haji 2026: Inilah Daftar Lengkap BPIH dan BIPIH Masing-Masing Embarkasi

December 8, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Wednesday, December 10, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Artikel Opini

NU dan Paradigma Sederhana

Oleh: KH. Taufik Damas

liputan9news by liputan9news
December 7, 2025
in Opini
A A
0
Jaga Gereja! Bagaimana Hukumnya?

Foto: KH. M. Taufik Damas,Lc

503
SHARES
1.4k
VIEWS

JAKARTA | LIPUTAN9NEWS
Paradigma sederhana dalam konteks Nahdlatul Ulama bukan berarti cara pikir yang dangkal, melainkan kesederhanaan sebagai metode melihat realitas secara jernih, membumi, dan proporsional. Ia adalah cara pandang yang menolak kerumitan yang tidak perlu, tetapi tetap dalam, kaya, dan bertumpu pada hikmah tradisi.

Paradigma ini tumbuh dari tiga sumber utama:

1. Kesederhanaan sebagai Tradisi Kultural

NU lahir dari kultur pesantren — ruang yang mengutamakan:

BeritaTerkait:

Pleno, Momen Krusial untuk Islah dan Menata Kembali Bahtera Organisasi

Persimpangan Jalan: Jam’iyyah Berusia Satu Abad ini Benar-benar Berada pada Titik Kritis

Respon Atas Forum Kultural NU Tebuireng Versus Madura-Cirebon Menegakkan Khittah NU sebagai Organisasi Ulama

Kiai Imam Jazuli Kirim Surat Terbuka Untuk Gus Yahya

  • tawadlu’ (kerendahan hati),
  • qana’ah (merasa cukup),
  • dan iffah (menjaga diri).

Dari sini lahir etos tidak berlebih-lebihan dalam menilai, menanggapi, maupun merespons persoalan sosial. NU memandang kehidupan publik dengan cara yang teduh, tidak gegabah, tidak memaksakan absolutisme moral.

Kesederhanaan di sini berarti: Melihat sesuatu sebagaimana adanya, bukan sebagaimana kita ingin memaksanya.

2. Pragmatisme Bijak (al-waqi‘iyyah)

NU tidak terikat pada ideologi kaku. Tradisinya adalah:

  • mengikuti fiqh ketika perlu kepastian,
  • mengikuti maqashid ketika fiqh tidak memadai,
  • dan mengikuti maslahat umum ketika kondisi berubah.

Inilah yang disebut para kiai sebagai: “jalan tengah yang mengutamakan kemaslahatan nyata, bukan idealitas kosong.”

Kesederhanaannya terletak pada:

  • tidak memperumit sesuatu yang jelas,
  • tidak mengideologisasi hal-hal teknis,
  • tidak menjadikan agama sebagai instrumen pertikaian sosial.

3. Kesadaran Realitas Sosial

NU, sebagai organisasi yang tumbuh di akar rumput, memahami realitas masyarakat yang plural, heterogen, dan seringkali rumit.

Dari sini muncul paradigma khas:

  • Masalah sosial sering lebih sederhana daripada narasi politiknya. Banyak konflik identitas dapat larut hanya dengan dialog, musyawarah, atau pendekatan kultural, bukan teori besar.
  • Tidak semua masalah membutuhkan “solusi besar”.

Kadang hanya perlu: adab, empati, sikap saling mendengar, atau sekadar menunda reaksi agar suasana tidak keruh.

  • Politik tidak boleh melebihi proporsinya.

NU selalu menempatkan politik sebagai wasilah, bukan ghayah. Sebagian besar persoalan umat diselesaikan lewat pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan, bukan perebutan kekuasaan.

Contoh Praktis Paradigma Sederhana NU

  1. Hubungan antaragama, pendekatannya bukan teologi polemik, tetapi teologi pergaulan: bertemu, berbagi makan, hidup bertetangga.
  2. Menghadapi perbedaan mazhab, Tidak dibawa ke arena ideologis, cukup kembali pada kaidah: “pendapat kami benar tapi mungkin salah, pendapat orang lain salah tapi mungkin benar.”
  3. 3.Kemajuan dan teknologi, tidak ditolak secara naluriah; NU menilai berdasarkan manfaat sosial dan kemaslahatan, bukan sentimen.

Hakikatnya: Kebijaksanaan Tanpa Keruwetan

NU selalu berangkat dari prinsip: “Yang sederhana itu lebih dekat kepada kebenaran dan kemaslahatan.”

Karena itu, paradigma sederhana NU melahirkan:

  • politik moderat,
  • teologi inklusif,
  • fiqh sosial yang lentur,
  • dan kebudayaan yang ramah terhadap keragaman.

Kesederhanaan NU bukan kelemahan, melainkan strategi epistemologis: melihat realitas dengan kejernihan, menimbangnya dengan fiqh dan kearifan tradisi, lalu mengambil jalan yang paling membawa manfaat.

KH. Taufik Damas, Wakil Katib Syuriah PWNU Jakarta

Tags: NahdlatulUlamaNUParadigmaPWNU DKI JAKARTASederhana
Share201Tweet126SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Imam Jazuli
Opini

Pleno, Momen Krusial untuk Islah dan Menata Kembali Bahtera Organisasi

by liputan9news
December 9, 2025
0

CIREBON | LIPUTAN9NEWS Dengan semangat ukhuwah nahdliyah yang mendalam, mari kita sambut rapat pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang...

Read more
Gus Nadir

Persimpangan Jalan: Jam’iyyah Berusia Satu Abad ini Benar-benar Berada pada Titik Kritis

December 8, 2025
Respon Atas Forum Kultural NU Tebuireng Versus Madura-Cirebon Menegakkan Khittah NU sebagai Organisasi Ulama

Respon Atas Forum Kultural NU Tebuireng Versus Madura-Cirebon Menegakkan Khittah NU sebagai Organisasi Ulama

December 8, 2025
Ketum PBNU Akan Baca Teks Resolusi Jihad pada Apel Hari Santri 2023 di Tugu Pahlawan

Kiai Imam Jazuli Kirim Surat Terbuka Untuk Gus Yahya

November 30, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2484
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

758
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
Rapat Pleno PBNU Tetapkan Kiai Zulfa Mustofa Pj Ketum Gantikan Gus Yahya

Rapat Pleno PBNU Tetapkan Kiai Zulfa Mustofa Pj Ketum Gantikan Gus Yahya

December 10, 2025
Rais Aam Tegaskan Supremasi Syuriyah saat Buka Rapat Pleno PBNU

Rais Aam Tegaskan Supremasi Syuriyah saat Buka Rapat Pleno PBNU

December 10, 2025
Walikota Bekasi, memberikan sambutan dalam acara pelantikan Pengurus JATMAN Kota Bekasi (Foto: MSN/ASR)

Mudir Ali Melantik Pengurus JATMAN Kota Bekasi Masa Khidmat 2025-2029

December 9, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In