Masjid Hudaibiyah tetkadang dinamai dengan Masjid al Syumaisi. Ini kali ke dua saya kembali datang ke Hudaibiyah setelah 9 tahun berlalu, tepatnya tahun 2013.
Masjid Hudaibiah berada di tanah Halal, arah Barat, dari batas tanah Haram jaraknya kl. 2 km. Hudaibiyah menjadi salah satu miqat umrah. Dari titik masjid al Haram ke Hudaibiyah jaraknya kl. 24 km, Kurang lebih 23 menit perjalanan naik taxi.
Masjid Hudaibiyah relatif kecil, dan sangat sederhana. Ada ac, tetapi tidak sesegar apabila dibandingkn AC di msjid Aisyah di Tan’Im atau AC di masjid Ji’ranah.
Sampai tahun 2022, masjid ini tidak ada perubahan atau belum direnovasi. Malah situs di mana di tempat yang dikelilingi tembok yang mulai kelihatan gompal-gompal, 15 abad yang lalu Nabi saw mengadakan perjanjian degan orang-orang kafir Quraisy yang dijadikan sebagai cagar budaya, akan dilakukan renovasi dibawah konsorsium beberapa kementerian yang langsung bertanggung jawab kepada Raja. Ada plang rencana proyek yang terpasang di situ.
Riibuan sahabat gagal Umroh di Makkah tahun ke-6 (tahun keenam usai hijrah dari Makkah ke Madinah).
Saat itu Rasulullah SAW bersama 1.400 sahabat berniat melakukan Umroh dan thawaf di Makkah. Sebelumnya Rasulullah SAW bermimpi melakukan ibadah tersebut bersama pada pengikutnya di Makkah. Mimpi inilah yang kemudian menjadi pertanda baik hingga Rasulullah menyatakan hendak melakukan umrah dengan membawa serta hewan kurban 70 ekor unta.
Menanggapi keinginan tersebut, kaum Quraisy yang menduduki Makkah seharusnya menerima kedatangan para muslim. Apalagi kaum muslim datang tanpa senjata dengan jumlah yang besar.
Namun, besarnya jumlah umat Islam yang turut serta, membuat Kuffar Quraisy deg-degan. Untuk menghindari konfrontasi, Rasulullah SAW dan rombongannya bahkan mengambil rute yang berbeda hingga sampai di wilayah Hudaibiyah.
Kaum Quraisy mengirim utusan bernama Urwah bin Masud untuk mencegah rombongan Rasulullah SAW masuk Makkah. Uswah terpana melihat loyalitas dan kepatuhan umat Islam kepada pemimpinnya, Nabi Muhammad saw. ^Aku sudah pernah mengunjungi Persia, Roma, dan Ethiopia namun belum pernah melihat pengikut seperti itu. Pengikut Nabi Muhammad SAW loyal, menghormati, dan bangga pada pemimpinnya, biarkan mereka masuk Makkah,” kata Uswah.
Rasulullah kemudian mengirim Usman bin Affan yang punya banyak koneksi dan relasi bagus di Makkah, sekaligus menantu Nabi saw.. Sayangnya sempat beredar rumor, Usman telah ditangkap dan dibunuh kaum Quraisy.
Rasulullah SAW saat itu sempat khawatir dengan kondisi sahabat Usman, menantunya. Beliau lantas meminta para sahabat berbaiat atau sumpah setia kepada Rasulullah SAW.
“Wahai Rasulullah, aku bersumpah setia kepadamu sesuai dengan isi lubuk hatiku,” kata salah seorang bernama Sinan dari keluarga Jahsh bani Asad bin Khuzaimah, yang kemudian diikuti seluruh umat Islam.
Saat berbaiat itulah sahabat Usman ra kembali sambil membawa kabar kedatangan rombongan kuffar Makah untuk bernegosiasi dengan kaum muslimin. Rombongan dipimpin Suhail bin Amr, Mikraz, dan Huwaithib sedangkan dari kaum muslim ada Rasulullah SAW yang antara lain ditemani Ali bin Abi Thalib.
PERJANJIAN HUDAIBIYAH
Perjanjian Hudaibiyah disepakati antara kaum muslimin dan Kuffar Quraisy pada tahun 628 Masehi dengan isi sebagai berikut:
Dengan menyebut namaMu Ya Tuhan (Allah SWT), Ini adalah perjanjian damai antara Muhammad putra laki-laki Abdullah dan Suhail bin Amr utusan dari Makkah:
- Akan ada gencatan senjata antara dua pihak dan tidak ada pertempuran hingga 10 tahun mendatang.
- Individu atau suku bebas bergabung dengan Muhammad dan mengadakan persetujuan, sama halnya dengan Quraisy.
- Jika ada penduduk Makkah yang pergi ke Madinah maka akan dikembalikan ke Makkah, namun jika ada muslim dari Madinah yang kembali ke Makkah maka dia tidak akan dikembalikan.
- Jika ada penduduk usia muda yang mengikuti Muhammad tanpa seizin ayah atau walinya, maka dia akan dikembalikan pada ayah atau walinya. Namun jika ada yang mengikuti Quraisy di Makkah maka dia tidak akan dikembalikan.
- Tahun ini umat muslim akan kembali ke Madinah tanpa mampir atau memasuki Makkah. Namun tahun depan nabi Muhammad dan pengikutnya bisa memasuki Makkah menghabiskan dan tiga hari untuk melakukan umroh.
Sekilas, perjanjian Hudaibiyah merugikan dan menempatkan kaum muslimin pada posisi kalah. Umar bin Khatab disebut sempat mempertanyakan sikap Nabi Muhammad SAW pada Abu Bakar. ^Rasulullah adalah utusan Allah SWT dan dia mengatakan akan memasuki Makkah. Namun beliau tidak mengatakan tahun ini,” kata Abu Bakar yang penjelasannya diterima Umar.
Sejarah membuktikan Rasulullah dan kaum muslimin berhasil Umroh pada tahun berikutnya dengan pengikut mencapai dua ribu sahabat. Jeda satu tahun, ternyata memberi peluang Islam berkembang pesat selain menghindari pertumpahan darah.
Keuntungan lain, umat Islam di Makkah tidak lagi mengalami penyiksaan dan perlakuan tidak menyenangkan lainnya. Mereka bebas berbicara dan menyebarkan Islam serta menjalin kesepakatan dengan suku manapun.
HUDAIBIYAH SEBAGAI MIQAT UMROH
Miqat Hudaibiyah ini biasa disebut miqat Hammy, di mana Nabi saw pernah berencana mengambil miqat dr tmpt ini tetapi tidak terlaksana karena terhalang dan intimidasi musuh kuffar Mekah.
Hudaibyah menjadi perkampungn arab Baduwi. Mereka tinggal di tenda atau bedeng2 sderhana yang hanya ditutup papan atau seng. Di Hudaibiyah juga mnjdi tmpt peternakan onta.
Dari masjid Hudaibiyah ke kandang-kandang onta berjarak kl. 1. 5 km. TAHUN 2013 sebelum ada pandemi sy menyempatkan ke kandang onta, dan sempat membeli susu dengan merah langsung, 1 botol kemasan air mineral 350 ml..dijual 5 Real.
Sekarang, 19 Juli 2022 setelah 9 tahun berlalu.. hanya mampir ke masjid Hudaibiyah sambil melihat situs Hudaibiyah di mn dulu Nabi saw meneken perjanjian dengan orang-orang kafir Mekah. Suasana di cagar budaya ini tidak banyak berubah, masjid ternyata jg belum di renovasi. Hanya di tembok di mn dulu Nabi saw meneken perjanjian, tembok itu tambah penuh dengan coretan dan tanda tangan. Tradisi corat coret tembok, saya menduga pelakunya oknum orang Indonesia.
Masih seperti dulu, di samping masjid banyak pedagang. Yang jualan, umumnya orang Banglades. Barang yang dijual, mulai baju model Arab, surban, sajadah, tempelan maghnit di kulkas, tasbih, rumput fatimah, kayu arok, batu aqik, kurma muda, delima yg belum tua, dll.
Kalau sempet ke kandang onta kl. 2 km dari masjid Hudaibiyah, dgn 5 Reyal saja [ 9 tahun lalu], jama’ah bisa memeras & minum susu onta segar sebanyak 350 ml.
Ingat, sekarang lagi pandemi…tidak usah minum susu onta, apalagi minum air kencing onta…tidak baik dan tidak recommended. Bahkan minum susu onta segar bisa mengundang pelbagai penyakit dan bisa jadi berbahaya…Ingat, jangan ngeyel, jangan juga terprovoksi iklan, banyak-banyak minum air kencing onta agar sehat dan kuat, seperti iklan provokatif yang dibuat Bachtiar Nsr…..hehehe…Bego jangan dipelihara…lahhhh…
Dari Hudaibiyah lanjut ke tempat Produksi Kiswah Ka’bah. Jaraknya dari masjid Hudaibiyah paling-paling 4 km. Tetapi bgitu sampai…eh..ternyata kantor tutup. Katanya ada renovasi sekaligus siap2 pindah di daerah Kudai..Seingatku…itu di daerah Bakhutmah…Kalau dari Masjid al Haram..melewati jalan sebelah Dar at Tauhid..lurus ketemu Misfalah..lurus lagi nyampai Bakhutmah…hehehe
DR. KH. Fuad Thohari, MA, Pengurus Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU), Ketua Bidang Literasi, Media, TV dan Advokasi TKW-TKI sedunia dan Pengurus MUI DKI Jakarta.