• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Pribumi Melawan Belenggu

Pribumi Melawan Belenggu

July 12, 2023
KDM

Muhammadiyah Sentil Dedi Mulyadi, Jangan Ugal-ugalan Buat Kebijakan

July 15, 2025
Ketua Umum DPP KNPI Putri Khairunnisa

Ketua Umum KNPI Putri Khairunnisa Tuntut Cak Imin Minta Maaf Kepada Kader HMI

July 15, 2025
Matahari - Ka'bah

Matahari Melintas Tepat di Atas Ka’bah pada 15-16 Juli 2025, Saatnya DKM Cek Arah Kiblat!

July 15, 2025
KH Moh Nizam As-shofa bersama Said Foundation (SF) UWKS di kegiatan sosial di Ponpes Ahlus Shafa Wal Wafa.

1.300 Warga Wonoayu dan Santri Dapat Santunan dari Pesantren Ahlus Shafa Wal Wafa dan Said Foundation

July 14, 2025
Balad grup

Bertekad Penuhi Pasar Global, Balad Grup Perkuat Usaha Perikanan Budidaya dan Perikanan Tangkap Ramah Alam

July 14, 2025
Zainal Arifin Junaidi (Arjuna)

HISMINU Sebut Pendidikan Dasar dan Menengah Masih Anak Tiri, Dibandingkan Sekolah Kedinasan

July 12, 2025
Dr. Heru Siswanto, M.Pd.I., Ketua Program Studi dan Dosen PAI-BSI (Pendidikan Agama Islam-Berbasis Studi Interdisipliner) Pascasarjana IAI Al-Khoziny Sidoarjo; Dosen PAI-Terapan Poltek Pelayaran Surabaya; Pengurus Lembaga Takmir Masjid PCNU Sidoarjo; Ketua Lembaga Dakwah MWCNU Krembung.

KARBALA: Kebenaran itu bukan Tentang Jumlah, tapi Keberanian

July 14, 2025
Menag Nasar

Kabar Gembira untuk Guru PAI Non‑ASN, Gaji Naik Rp500 Ribu Cair Sekaligus Sejak Januari 2025

July 11, 2025
Ceramah Zakir Naik di Malang Sepi Pengunjung, PNIB: Masyarakat Sudah Muak Diprovokasi Segera Deportasi

Ceramah Zakir Naik di Malang Sepi Pengunjung, PNIB: Masyarakat Sudah Muak Diprovokasi Segera Deportasi

July 14, 2025
BEM PTNU

BEM PTNU Dorong Potensi Besar Perempuan Daerah untuk Berkarya dan Berprestasi

July 11, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Wednesday, July 16, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Pribumi Melawan Belenggu

Oleh : KHM. Hamdan Suhaemi

liputan9news by liputan9news
July 12, 2023
in Uncategorized
A A
2
Pribumi Melawan Belenggu

KHM. Hamdan Suhaemi, Pengajar Pesantren Ashhabul Maimanah Sampang Susukan Tirtayasa Serang, Wakil Ketua PW GP Ansor Banten, Ketua PW Rijalul Ansor Banten, Sekretaris komisi Haub MUI Banten, dan Sekretaris Tsani Idaroh wustho Jam’iyah Ahlith Thoriqah Mu’tabaroh An-Nahdliyah Jatman Banten.

541
SHARES
1.5k
VIEWS

Strukturisasi Agama Negara

Kini keadaan bukan penjajahan lagi bukan pula kolonialisme, tapi belenggu fundamentalisme agama, yang diperankan oleh kelompok Muslim yang mengambil jalur kanan dengan caranya sedikit radikal, intoleran dan pemaksaan keberlakuan hukum Allah ditegakkan, seperti formalisme agama dalam negara, ada strukturisasi agama di negara.

Lalu siapa yang bermain di konsep perjuangan macam ini, ya tentu kelompok-kelompok yang kini menolak konsensus nasional, menolak Pancasila dan UUD 45 sebagai law of state. Mereka pikir hanya al-Quran dan Hadits yang pantas dijadikan itu ( hukum negara ), dan tidak ada hukum lainnya. Mereka terus massif melakukan perjuangannya tanpa kenal lelah, akibat spritualitas kebenaran parsial. Tidak berbasis ilmu dan ajaran Islam.

Berita Terkait:
Kuwalat Pada Habib, Membius dan Matikan Nalar
Menanggapi Kajian Sunah Wahabi
Membaca Kitab Ra’ihatu Al-Wardiyah Karya Syaikh Tubagus Ahmad Bakri Sempur Purwakarta
Sikap di Tengah Diantara Perbedaan
Tinjauan Nasab, Ijtihad Menjaga Kemuliaan Keturunan Mulia

Sejarah Bangsa

Ada kelompok Bani Yaman yang dua puluh tahun belakangan tampil di muka publik telah memposisikan sebagai kelas atas dalam struktur masyarakat muslim Indonesia. Posisi paling mulia, paling terhormat, paling tinggi kastanya sebagai anak cucu Nabi. Sementara kita pribumi tidak sama sekali melihat mereka itu lebih tinggi, karakter sosial kita adalah egaliter. Semua sama, dan kita sama semua. Sama-sama anak negeri ini.

BeritaTerkait:

Kritik Ontologis Atas Sebutan Negeri Konoha

Dari Nol Hingga Sepuluh, Nalar Peradaban Indonesia

Kuwalat Pada Habib, Membius dan Matikan Nalar

Menanggapi Kajian Sunah Wahabi

Apa yang jadi alasan dari tulisan ini? fakta yang kita tangkap adalah klaim sejarah secara sepihak, seolah bangsa Yaman berjasa besar dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia, tapi kita tidak akan tutup mata atas peran Mesir dalam mengakui kedaulatan negara. Sementara Mesir dan Yaman itu masing-masing negara yang berjauhan, ini dimaksudkan bahwa yang berjasa besar adalah Mesir, bukan Yaman.

Soal penentuan tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia yang diproklamirkan Soekarno-Hatta menurut penceramah habib itu berasal dari Habib Ali Kwitang. Kita pastikan ngawur, alias tidak benar. Menurut referensi pelaku sejarah seperti Bung Hatta, Wapres RI pertama bahwa Pemerintah Bala Tentara Jepang yang berpusat di Dalat memberi kepastian untuk diizinkannya mengibarkan bendera merah putih pada tanggal 16 Agustus 1945. Akibat sikap revolusioner kaum muda Menteng 31 seharusnya proklamasi dibacakan pada 16 Agustus 1945 ternyata bergeser di tanggal 17 Agustus, ini sikap kaum muda republik agar kemerdekaan itu diraih dan dicapai oleh mereka dengan gigih, bukan pemberian hak merdeka dari pemerintah Dai Nippon.

Fakta sejarah nasional, justru belum ada peran habib dalam konteks perumusan kemerdekaan di rumah Laksamana Maeda. Lihat dokumen kemerdekaan Indonesia, sama sekali tidak ada. Bahkan yang mengobati Bung Karno setelah pulang dari Rengasdengklok Karawang bukan madu yang dikasihkan dari Habib Ali Kwitang, tapi yang betul itu dokter yang ditugaskan untuk menjaga fisik dan kesehatan Bung Karno, karena Bung Karno mengalami demam tinggi, sebelum proklamasi dibacakan di halaman depan Rumah di jalan Pegangsaan Timur no 56.

Berikutnya, di kekinian klaim sepihak bahwa HRS itu cicit Imam Bonjol karena marganya sama yakni Sihab. Ini jelas ngawur dan menyesatkan umat. Nama asli dari Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Syahab, yang lahir di Bonjol pada 1 Januari 1772. Ia merupakan putra dari pasangan Khatib Bayanuddin dan Hamatun. Ayahnya, Khatib Bayanuddin merupakan seorang alim ulama yang berasal dari Sungai Rimbang, Suliki, Lima Puluh Kota. Ibunya Hamatun dan pamannya Syekh Usman adalah perantau bangsa Arab yang datang ke Alai Ganggo Mudik, dan diterima masuk ke dalam tatanan adat Minangkabau.

Paling teranyar, ada pernyataan oknum habib bahwa Indonesia khususnya pulau Jawa adalah milik wali kutub dari Tarim, Yaman. Menurut pengakuan hamba Solih yang ia temui. Pandangan ini begitu sadis, tak melihat perasaan ratusan juta Bangsa Indonesia, tanpa substansi, tendensius, salah fatal. Jawab kita tegas, Indonesia milik Indonesia, sejarahnya adalah sejarah Indonesia, dari dulu hingga sekarang. Sekali lagi tidak kata Tarim atau Hadramaut dalam soal akuisisi kepemilikan atas Indonesia. Indonesia ya Indonesia.

Harokah Keagamaan

Soal pendirian NU yang diklaim diinisiasi seorang Habib dari Yaman juga sangat tidak tepat sekali, itu artinya telah mendzolimi para muassis kita.

Narasi sejarah yang disampaikan penceramah habib, satu dari sekian banyak yang paling melukai kita adalah diharamkannya masuk Banser dan Ansor, seolah kebencian bisa menimbulkan hukum yang ia ciptakan sendiri. Padahal tidak sama sekali.

Bukan hanya itu, ada oknum habib yang tengah ceramah menjelaskan bahwa sikap Sayid Usman dan Hadrotusyaikh KH Hasyim Asy’ari itu sama, ya sama-sama dianggap kolaborator penjajah, ini pun kita anggap sebagai pelecehan atas kemuliaan seorang Hadrotusyaikh KH Hasyim Asy’ari Tebuireng, figur ulama besar se Nusantara, sekaligus Rois Akbar. Fakta sejarahnya justru Hadrotusyaikh KH Hasyim Asy’ari jelas lakukan perlawanan atas kolonialisme Belanda dan Jepang.

Sikap Kita

Negeri kita negeri merdeka, semua bebas menentukan hidupnya masing-masing, berekspresi sesuai apa isi hatinya. Negeri ini negeri yang berdaulat dengan tujuan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran.

Tidak boleh lagi ada belenggu-belenggu yang memborgol gerak langkah bangsa pribumi, karena pribumi adalah penduduk sah negeri ini. Tidak boleh ada pemaksaan atas nama agama atau kepercayaan.

Pribumi adalah anak tumpah darah Indonesia yang lahir dan dibesarkan dengan tangis dan tawa. Anak negeri yang terlahir dalam bungkus kebudayaan, anak negeri yang dikarakteri adab yang mulia, sopan santun dan tepo seliro.

Tidak ada belenggu yang paling sulit dihilangkan kecuali belenggu pemikiran. Maka nalar dan sadar tentu akan jadi pembebasan atas belenggu belenggu tersebut. Tegaskan dan bebaskan rantai ikatan dari apapun, karena kita adalah bangsa yang merdeka, ya merdeka selama-lamanya.

KHM. Hamdan Suhaemi, Pengajar Pesantren Ashhabul Maimanah Sampang Susukan Tirtayasa Serang, Wakil Ketua PW GP Ansor Banten, Ketua PW Rijalul Ansor Banten, Sekretaris komisi Haub MUI Banten, dan Sekretaris Tsani Idaroh wustho Jam’iyah Ahlith Thoriqah Mu’tabaroh An-Nahdliyah Jatman Banten.

Tags: KHM Hamdan SuhaemiPribumi
Share216Tweet135SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Hamdan Suhaemi
Opini

Kritik Ontologis Atas Sebutan Negeri Konoha

by liputan9news
January 31, 2025
0

Banten | LIPUTAN9NEWS Fenomena sebutan Konoha yang disematkan untuk Indonesia sering kita temukan di setiap perbincangan media sosial, dari sekedar...

Read more
Dari Nol Hingga Sepuluh, Nalar Peradaban Indonesia

Dari Nol Hingga Sepuluh, Nalar Peradaban Indonesia

July 26, 2023
Nishfu Sya’ban, Keutamaan-keutamaannya, dan Lebaran Malaikat

Kuwalat Pada Habib, Membius dan Matikan Nalar

July 10, 2023
Menanggapi Kajian Sunah Wahabi

Menanggapi Kajian Sunah Wahabi

July 6, 2023
Load More

Comments 2

  1. Pingback: Dalil Sayidina dalam Sholawat Nabi - Liputan 9
  2. Pingback: Dari Nol Hingga Sepuluh, Nalar Peradaban Indonesia - Liputan 9

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2409
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

739
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

140
KDM

Muhammadiyah Sentil Dedi Mulyadi, Jangan Ugal-ugalan Buat Kebijakan

July 15, 2025
Ketua Umum DPP KNPI Putri Khairunnisa

Ketua Umum KNPI Putri Khairunnisa Tuntut Cak Imin Minta Maaf Kepada Kader HMI

July 15, 2025
Matahari - Ka'bah

Matahari Melintas Tepat di Atas Ka’bah pada 15-16 Juli 2025, Saatnya DKM Cek Arah Kiblat!

July 15, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In