• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Sulaiman Djaya

Al Qur’an dan Sains

February 27, 2024
Logo JATMAN

Dzikir Sejati tidak Butuh Sorotan Lampu

August 9, 2025
Dr. KH. Zakky Mubarok, MA, Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU)

Kesempurnaan Ajaran Agama

August 8, 2025
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Jangan Su’uzhan kepada Ulama yang Dekat dengan Pengauasa

August 8, 2025
Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

August 8, 2025
PNIB: Rakyat Indonesia Patut Bersyukur Punya Densus 88, Selalu Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua

PNIB: Rakyat Indonesia Patut Bersyukur Punya Densus 88, Selalu Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua

August 7, 2025
KNPI

Ketua Umum DPP KNPI Resmikan Satgas Pemuda Asta Cita untuk Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

August 7, 2025
Arifa Widiasari, mahasiswa asal Pati sekaligus Sekretaris Wilayah BEM PTNU DIY

Menaikkan PBB Hingga 250 Persen! Mahasiswa Asli Pati Geram, Tuntut Bupati Buka Telinga

August 7, 2025
Yaqut

Didampingi Kuasa Hukumnya Yaqut Cholil Qoumas Penuhi Panggilan KPK

August 7, 2025
BEM PTNU

BEM PTNU DIY Soroti Penangkapan Pemain Judi Online: Kenapa Bukan Bandarnya yang Ditangkap?

August 7, 2025
Yaqut Cholil Qoumas

Hari Ini! KPK Panggil Eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Terkait Kasus Korupsi Kuota Haji Khusus

August 7, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Saturday, August 9, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Al Qur’an dan Sains

Oleh: Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya by Sulaiman Djaya
February 27, 2024
in Uncategorized
A A
0
Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya, Penyair dan Budayawan

502
SHARES
1.4k
VIEWS

“Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar meluaskannya” (Al Qur’an Surah Adz-Dzaariyat 47).

“Jika relativitas umum benar, model apa pun yang masuk akal tentang jagat raya harus dimulai dengan singularitas –jagat raya mempunyai awal” (Stephen Hawking dan Roger Penrose).

“Jagat raya memuai” (Edwin Hubble).

Barangkali pernah terbersit dalam pikiran kita tentang bagaimana alam semesta diciptakan? Atau katakanlah bagaimana mula jagat raya atau semesta? Adakah ia ada dengan sendirinya atau “dicipta” oleh Sang Pencipta yang Maha Kuasa? Dan kita tahu juga, belakangan ini, banyak spekulasi dan teori atas pertanyaan ini, sebagaimana keingintahuan itu pun sudah berlangsung sejak sebelum pentarikhan masehi. Namun, terlepas dari semua jawaban yang akan keluar, mungkin tak ada salahnya bila sekarang kita akan melakukan perjalanan sejenak ke masa lampau dengan mesin waktu fiktif kita, karena dengan kita sedikit berpikir tersebut, tentu akan pula menambah cara pandang kita tentang dunia dan semesta.

Dan memang banyak sekali ilmuwan dan filsuf yang ingin menjelaskan dari mana dan bagaimana semesta dan kita itu ada dan berasal –dari dulu, dari sejak era Yunani, jaman keemasan Islam, hingga saat ini, pun masih terus berlanjut. Dalam hal ini, seorang filsuf Jerman, Immanuel Kant, menjelaskan bahwa alam semesta ada selamanya dan bahwa setiap kemungkinan apapun, meskipun mustahil, harus dianggap mungkin. Sebenarnya ini bukanlah pandangan baru. Pemikiran ini pernah dicetuskan oleh Democritus dan memang diterima luas pada waktu itu. Immanuel Kant pernah berkata: “Ada alasan yang sama sahihnya untuk percaya bahwa jagat raya mempunyai awal dan untuk percaya bahwa jagat raya tidak mempunyai awal”.

Akan tetapi, puluhan tahun silam, tepatnya pada tahun 1922, seorang fisikawan Rusia, Alexander Friedmann, dalam perhitungannya menghasilkan sebuah temuan mengejutkan. Dia menyimpulkan bahwa alam semesta tidaklah statis –yang artinya sebuah impuls kecil sudah mampu untuk membuat alam semesta ini mengerut ataupun mengembang. Semesta atau jagat raya terus mengembang atau meluas.

BeritaTerkait:

Ikhtiar Festival Teater Remaja Banten

Di Senja Lantai 4 Toko Krakatau Royal – Tiongkok dan Lee Kuan Yew

Ngopi Senja dan Etos Hidup Koh Iping

Dari Diskusi Senja di Toko Krakatau Royal

Persis, berdasarkan hasil penghitungan Friedman tersebut, George Lemaitre seorang ahli astronomi Belgia menyangkal apa yang dikatakan Immanuel Kant yang menyatakan alam semesta ini statis. Lemaitre, dengan berani menyatakan bahwa alam semesta mempunyai permulaan dan bahwa ia mengembang sebagai akibat dari sesuatu yang telah memicunya. Dia juga menyatakan bahwa tingkat radiasi (rate of radiation) dapat digunakan sebagai ukuran akibat (aftermath) dari “sesuatu” itu.

Di tahun 1929, seorang ilmuwan bernama Edwin Hubble di Observatorium Mount Wilson California membuat penemuan astronomi yang menjadi bukti dari pernyataan Friedman dan Lemaitre di atas. Ia menemukan dalam pengamatannya bahwa bintang – bintang cenderung ke arah spektrum merah. Dalam Fisika kita tahu bahwa spektrum berkas cahaya yang menjauhi bumi cenderung ke arah merah. Ini menimbulkan kesimpulan bahwa bintang – bintang ini menjauhi bumi. Bukan hanya itu saja, karena Hubble juga menemukan bahwa bintang – bintang itu ternyata saling menjauh satu dengan lainnya. Jadi kesimpulan dari penemuan yang diperoleh Hubble adalah bahwa alam semesta ini tidaklah statis tapi mengembang seiring dengan waktu.

Singkatnya, dalam hal demikian, Stephen Hawking, Albert Einstein, Roger Penrose dan yang sejalan dengan temuan-temuan ilmiah mereka, merupakan para ilmuwan yang dapat dikatakan memiliki “pandangan” bahwa jagat raya memiliki awal alias diciptakan –dari tiada menjadi ada, meski kita tidak tahu “kapan” mulanya. Dan soal ini masih menjadi perdebatan hingga saat ini.

Hanya saja, dalam tulisan singkat ini, pertanyaannya adalah: apa hubungan mengembangnya alam semesta dengan awal jagad raya? Jawabannya tak lain adalah jika alam semesta semakin besar sejalan dengan waktu, maka bila kita mundurkan waktu kita akan mendapati alam semesta akan mengerut, terus mengerut sampai suatu titik tertentu. Titik ini berkerapatan tak hingga dan volume nol. Titik ini memiliki gaya gravitasi yang tak hingga besarnya. Titik nol ini sama dengan “tidak ada” karena sains memang tidak mengenal materi yang bervolume nol. Dan inilah teka-tekinya.

Untuk sementara ini, kesimpulannya adalah bahwa alam semesta kita muncul dari hasil ledakan massa dan gaya gravitasi yang tak hingga yang mempunyai volume nol ini. Ledakan ini oleh para ilmuwan diberi nama “Big Bang” atau Ledakan Besar alias Dentuman Akbar. Sedangkan sebuah fakta lain yang kita temukan di sini adalah bahwa ternyata alam semesta ini memiliki awal dan mengembang seiring dengan waktu. Dulu, Albert Einstein memang pernah melakukan kesalahan besar dalam hidupnya dengan mempertahankan teori keadaan tetap, sebelum ia merevisi pandangannya setelah berkenalan dengan Al Qur’an dan Islam ketika berkunjung ke Iran bersama muridnya yang berasal dari Iran –moment ketika Einsten bertemu beberapa alim Syiah.

Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana dengan waktu? Tentu waktu itu tidak ada bila materi tidak ada. Menurut teori relativitas, ruang-waktu adalah dinamis, dan bergantung pada distribusi materi dan energi, di mana dalam hal ini ruang-waktu adalah relasional, bukan absolut. Artinya, secara singkat, jika semua materi dihilangkan, tidak ada yang tersisa – tidak ada ruang-waktu jika tidak ada materi. Ruang-waktu tidaklah eksis dengan sendirinya, tapi ruang-waktu adalah network (jaringan) dari hubungan dan perubahan.

Sedangkan soal keluasan semesta itu sendiri, saya teringat pernyataan Stephen Hawking: “Jagat raya tidak mempunyai tapal batas”. Nah, tepat dari sinilah kita bisa merenung tentang kebenaran bahwa alam semesta ini memang diciptakan. Siapakah yang menciptakan alam semesta ini? Saya pribadi, sebagai muslim, mempercayai apa yang dinyatakan Al-Quran dalam soal siapa penciptanya ini. Salam dan terimakasih karena telah membacanya.

Sulaiman Djaya, Pekerja Budaya

Tags: Alam SemestaQur'ansainsSulaiman Djaya
Share201Tweet126SendShare
Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya, lahir di Serang, Banten. Menulis esai dan fiksi. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Koran Tempo, Majalah Sastra Horison, Indo Pos, Pikiran Rakyat, Media Indonesia, Majalah TRUST, Majalah AND, Majalah Sastra Kandaga Kantor Bahasa Banten, Rakyat Sumbar, Majalah Sastra Pusat, Jurnal Sajak, Tabloid Kaibon, Radar Banten, Kabar Banten, Banten Raya, Tangsel Pos, Majalah Banten Muda, Tabloid Cikal, Tabloid Ruang Rekonstruksi, Harian Siantar, Change Magazine, Banten Pos, Banten News, basabasi.co, biem.co, buruan.co, Dakwah NU, Satelit News, simalaba, dan lain-lain. Buku puisi tunggalnya Mazmur Musim Sunyi diterbitkan oleh Kubah Budaya pada tahun 2013. Esai dan puisinya tergabung dalam beberapa Antologi, yakni Memasak Nasi Goreng Tanpa Nasi (Antologi Esai Pemenang Sayembara Kritik Sastra DKJ 2013), Antologi Puisi Indonesia-Malaysia, Berjalan ke Utara (Antologi Puisi Mengenang Wan Anwar), Tuah Tara No Ate (Antologi Cerpen dan Puisi Temu Sastra IV di Ternate, Maluku Utara Tahun 2011), Sauk Seloko (Bunga Rampai Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI di Jambi Tahun 2012)), Kota, Kata, Kita: 44 Karya Para Pemenang Lomba Cipta Cerpen dan Puisi 2019, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Yayasan Hari Puisi, Antologi Puisi ‘NUN’ Yayasan Hari Puisi Indonesia 2015, dan lain-lain.

BeritaTerkait

Teater remaja
Opini

Ikhtiar Festival Teater Remaja Banten

by liputan9news
August 3, 2025
2

BANTEN | LIPUTAN9NEWS Untuk yang kesekian kalinya, kegiatan berkala tahunan Festival Teater Remaja Banten (FTRB) yang diasuh Giri Mustika Rukmana...

Read more
Sulaiman Djaya

Di Senja Lantai 4 Toko Krakatau Royal – Tiongkok dan Lee Kuan Yew

July 24, 2025
Sulaiman Djaya

Ngopi Senja dan Etos Hidup Koh Iping

May 21, 2025
Sulaiman Djaya

Dari Diskusi Senja di Toko Krakatau Royal

April 28, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2420
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

740
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

140
Logo JATMAN

Dzikir Sejati tidak Butuh Sorotan Lampu

August 9, 2025
Dr. KH. Zakky Mubarok, MA, Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU)

Kesempurnaan Ajaran Agama

August 8, 2025
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Jangan Su’uzhan kepada Ulama yang Dekat dengan Pengauasa

August 8, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In