• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Riwayat Singkat Fatimah Az-Zahra

Riwayat Singkat Fatimah Az-Zahra

December 8, 2022
Foto: Masjid Kinbaluh

Khutbah Jumat: Berbakti Pada Orang Tua yang Sudah Tiada

May 23, 2025
Haji Lilur

Situbondo Darurat Korupsi, Haji Lilur Serukan LBH GKS BASRA dan GP SAKERA Lakukan Perlawanan dan Edukasi Anti Korupsi

May 22, 2025
Ade Kunang

Dampak Kebakaran Pasar Bojong, Pemkab Bekasi Prioritaskan Pemulihan dan Revitalisasi Pasar

May 23, 2025
Amany Lubis

Viral Kasus Inses, Amany Lubis: MUI ada Opsi Hukuman Mati untuk Pelaku

May 22, 2025
KH. Cholil Nafis, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah

Ketua MUI Setuju Wacana Pemangkasan Masa Tinggal Jamaah Haji, Ibadah Haji Cukup 20 Hari

May 21, 2025
PHD

Harus Bayar Sendiri BIPIH Sebesar Rp94 Juta, PHD Asal Lumajang Dicoret Kemenag Sebagai Petugas Haji

May 21, 2025
PPPK

71.010 PPPK Kemenag Akan Dilantik Serentak, Ditandai Aksi Tanam Pohon

May 21, 2025
Pengamanan Kejaksaan adalah Perang Melawan Oligarki Hitam dan Mafia Pendidikan

Pengamanan Kejaksaan adalah Perang Melawan Oligarki Hitam dan Mafia Pendidikan

May 21, 2025
Sulaiman Djaya

Ngopi Senja dan Etos Hidup Koh Iping

May 21, 2025
PNIB: Harkitnas Momentum Kesadaran Bahwa Kekuatan Terbesar Bangsa Ada Saat Indonesia Bersatu Tanpa Intoleransi, Khilafah dan Terorisme 

PNIB: Harkitnas Momentum Kesadaran Bahwa Kekuatan Terbesar Bangsa Ada Saat Indonesia Bersatu Tanpa Intoleransi, Khilafah dan Terorisme 

May 21, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Friday, May 23, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Dunia Islam Syiar Islam

Riwayat Singkat Fatimah Az-Zahra

Oleh: Sulaiman Djaya

liputan9news by liputan9news
December 8, 2022
in Syiar Islam
A A
0
Riwayat Singkat Fatimah Az-Zahra

Sulaiman Djaya, Ketua Bidang Perfilman Majelis Kebudayaan Banten

508
SHARES
1.5k
VIEWS

Inilah riwayat Fatimah Azzahra, yang meminta suaminya, Ali Bin Abi Thalib karramallahu wajhah, merahasiakan pemakamannya, hingga sampai saat ini tak ada yang tahu makamnya. Ketika itu, dalam kegelapan malam, saat mata-mata tertidur dan suara-suara membisu, iringan samawi meninggalkan rumah Imam Ali as sambil mengusung jenazah putri Rasulullah. Saat itu, Jumadilakhir 11 H, rombongan bergerak dengan khidmad mengantar ke pembaringannya yang terakhir. Mereka adalah Imam Ali as, al Hasan, al Husein, Zainab, Ummu Khulsum, Abu Dzar al Ghifari, Ammar, Miqdad, dan Salman al Farisi. Dan inilah sepenggal riwayatnya:

Di suatu ketika, di sebuah tempat yang bernama Uhud, ketika satu legiun mempertahankan diri dari serangan legiun lainnya, Ali Bin Abi Thalib karramallahu wajhah pun terkena sabetan pedang. Dan tak lama setelah peristiwa itu usai, Fatimah az Zahra pun membasuh luka seorang lelaki yang bernama Ali itu. Persis, pada saat itulah, Ali sunguh-sungguh jatuh cinta kepada Fatimah. Namun, sejatinya, sosok Fatimah telah lama ada di hati Ali. Ali-lah yang mengantarkan Fatimah kecil meninggalkan Mekkah menyusul ayahnya yang telah dulu hijrah. Ali pula yang menyaksikan dengan mata kepala sendiri, betapa Fatimah menangis tersedu-sedu setiap kali Rasulullah dizhalimi. Ali bisa merasakan betapa pedihnya hati Fatimah saat ia membersihkan kotoran kambing dari punggung ayahnya yang sedang sholat, yang dilemparkan dengan penuh kebencian oleh orang-orang Quraisy.

Bagi Fatimah, sosok Rasulullah, ayahnya, adalah sosok yang paling dirindukannya. Meski hati sedih bukan kepalang, duka tak berujung suka, begitu melihat wajah ayahnya, semua sedih dan duka akan sirna seketika. Bagi Fatimah, Rasulullah adalah inspirator terbesar dalam hidupnya. Fatimah hidup dalam kesederhanaan karena Rasulullah menampakkan padanya hakikat kesederhanaan dan kebersahajaan. Fatimah belajar sabar, karena Rasulullah telah menanamkan makna kesabaran melalui deraan dan fitnah yang diterimanya di sepanjang hidupnya. Dan Ali merasakan itu semua. Karena ia tumbuh dan besar di tengah-tengah mereka berdua.

BeritaTerkait:

Ngopi Senja dan Etos Hidup Koh Iping

Dari Diskusi Senja di Toko Krakatau Royal

Razia Warung hingga Kisah Khawarij

Argumentasi Eksistensi Tuhan

Maka, saat Rasulullah mempercayakan Fatimah pada dirinya, sebagai belahan jiwanya, sebagai teman mengarungi kehidupan, saat itulah hari paling bersejarah bagi dirinya. Sebab, sesunguhnya, Fatimah bagi Ali adalah seperti bunda Khodijah bagi Rasulullah. Begitu istimewa.

Suka duka, yang lebih banyak dukanya mereka lewati bersama. Dua hari setelah kelahiran Hasan, putra pertama mereka, Ali harus berangkat pergi ke medan perang bersama Rasulullah. Ali tidak pernah benar-benar bisa mencurahkan seluruh cintanya buat Fatimah juga anaknya. Ada mulut-mulut umat yang menganga yang juga menanti cinta Sang Khalifah.

Mereka berdua hidup dalam kesederhanaan. Kesederhanaan yang bahkan sampai mengguncang langit. Penduduk langit bahkan sampai ikut menangis karenanya. Berhari-hari tak ada makanan di meja makan. Puasa tiga hari berturut-turut karena ketiadaan makanan pernah hinggap dalam kehidupan mereka.

Di suatu hari, Ali yang sabar, pun rela bekerja menimba air di sebuah sudut di Makkah. Setiap timba yang bisa ia angkat, dihargai dengan sebutir kurma. Hasan dan Husein, kedua putranya dari pernikahannnya dengan perempuan yang sangat dicintainya, Fatimah, bukan main riangnya mendapatkan sekerat kurma dari sang ayah yang bekerja sebagai penimba air bagi siapa saja yang rela membayarnya dengan sebutir kurma bagi satu timbaan air.

Pun, demikian, tak pernah ada keluh-kesah dari mulut mereka. Bahkan, mereka masih bisa bersedekah. Rasulullah pun terenyuh ketika mengetahui keadaan rumah tangga yang sederhana dan penyabar itu, hingga Rasulullah tak mampu menahan tangisnya, persis saat mengetahui Fatimah memberikan satu-satunya benda berharga miliknya, seuntai kalung peninggalan sang bunda Khodijah, ketika kedatangan pengemis yang meminta belas kasihan padanya. Rasulullah, yang perkasa itu, tak mampu menyembunyikan betapa air matanya menetes satu persatu, terutama mengingat bahwa kalung itu begitu khusus maknanya bagi dirinya, dan Fatimah rela melepasnya, demi menyelamatkan perut seorang pengemis yang lapar, yang bahkan tidak pula dikenalnya.

Dan lihatlah, langit tak diam. Mereka telah menyusun rencana. Hingga, melalui tangan para sahabat, kalung itu akhirnya kembali ke Fatimah. Sang pengemis, budak belian itu bisa pulang dalam keadaan kenyang, dan punya bekal pulang, menjadi hamba yang merdeka pula. Dan yang terpenting adalah kalung itu telah kembali ke lehernya yang paling berhak, yah Fatimah az Zahra, perempuan teguh kecintaannya Ali Bin Abi Thalib (as), dan ayahnya: Nabi Muhammad (saw).

Namun, waktu terus berjalan, cinta di dunia tidaklah pernah abadi. Sebab jasad terbatasi oleh usia. Sepeninggal Rasulullah, Fatimah lebih sering berada dalam kesendirian. Ia bahkan sering sakit-sakitan. Sebuah kondisi yang sebelumnya tidak pernah terjadi saat Rasulullah masih hidup. Fatimah seperti tak bisa menerima, mengapa kondisi umat begitu cepat berubah sepeninggal ayahnya. Fatimah merasa telah kehilangan sesuatu yang bernama cinta pada diri ummat terhadap pemimpinnya. Dan ia semakin menderita karenanya setiap kali ia terkenang pada sosok yang dirindukannya, Rasulullah SAW.

Pada masa ketika kekalutan tengah berada di puncaknya, Fatimah teringat pada sepenggal kalimat rahasia ayahnya. Pada detik-detik kematian Rasulullah, di tengah isak tangis Fatimah Rasulullah membisikkan sesuatu pada Fatimah, yang dengan itu telah berhasil membuat Fatimah tersenyum. Senyum yang tak bisa terbaca. Pesan Rasulullah itu sangatlah rahasia, dia hanya bisa terkatakan nanti setelah Rasulullah wafat atau saat Fatimah seperti sekarang ini, terbujur di pembaringan. Ya, Rasulullah berkata, “Sepeninggalku, diantara bait-ku (keluargaku), engkaulah yang pertama-tama akan menyusulku.”

Kini, Fatimah telah menunggu masa itu. Ia telah sedemikian rindu dengan ayahanda pujaan hatinya. Setelah menatap mata suaminya tercinta, Ali Bin Abi Thalib, dan menggenggam erat tangannya, seakan ingin berkata: “Kutunggu dirimu nanti di surga, bersama ayahandaku”, segera, Fatimah Az Zahra menghembuskan nafasnya yang terakhir. Sementara itu, dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya, dalam deraian air mata, Ali menguburkan jasad istrinya tercinta, yang masih terhitung belia itu, sendiri, di tengah malam buta. Rupanya, Ali tidak ingin membagi perasaannya itu dengan orang lain. Mereka berdua larut dalam keheningan yang hanya mereka berdua yang tahu. Lama Ali tepekkur di gundukan tanah merah yang baru saja dibuatnya. Setiap katanya adalah setiap tetes air matanya. Mengalir begitu deras, tenggelam dalam kesunyian dan keheningan.

Sulaiman Djaya, Ketua Bidang Perfilman Majelis Kebudayaan Banten

Tags: Fatimah Az ZahraSiti FatimahSulaiman Djaya
Share203Tweet127SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Sulaiman Djaya
Opini

Ngopi Senja dan Etos Hidup Koh Iping

by liputan9news
May 21, 2025
0

Banten | LIPUTAN9NEWS Dalam setiap perbincangan dengan kami di lantai 4 toko miliknya, Toko Krakatau Royal di kawasan Royal Kota...

Read more
Sulaiman Djaya

Dari Diskusi Senja di Toko Krakatau Royal

April 28, 2025
Sulaiman Djaya

Razia Warung hingga Kisah Khawarij

March 5, 2025
Sulaiman Djaya

Argumentasi Eksistensi Tuhan

February 3, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2364
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

726
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

137
Foto: Masjid Kinbaluh

Khutbah Jumat: Berbakti Pada Orang Tua yang Sudah Tiada

May 23, 2025
Haji Lilur

Situbondo Darurat Korupsi, Haji Lilur Serukan LBH GKS BASRA dan GP SAKERA Lakukan Perlawanan dan Edukasi Anti Korupsi

May 22, 2025
Ade Kunang

Dampak Kebakaran Pasar Bojong, Pemkab Bekasi Prioritaskan Pemulihan dan Revitalisasi Pasar

May 23, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In