Bogor | LIPUTAN9NEWS
Rencana kehadiran Habib Rizieq Shihab dalam acara Haul KH. Ahmad Hasyim pada 22 Juni 2025 di Desa Pondok Udik, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, menuai penolakan dari berbagai tokoh masyarakat dan organisasi.
Warga menilai kehadiran tokoh kontroversial seperti Rizieq Shihab dapat mencoreng kekhidmatan haul dan memecah belah persatuan umat.
KH. Ahmad Hasyim dikenal sebagai ulama kharismatik yang dihormati masyarakat sebagai guru dan panutan. Namun, rencana menghadirkan tokoh-tokoh bermasalah dinilai tidak sejalan dengan nilai-nilai keteladanan yang seharusnya dijunjung dalam haul.
“Rizieq Shihab bukanlah tokoh yang layak hadir di haul seorang tokoh. Walaupun semasa hidup almarhum mungkin memiliki hubungan baik, namun kehadiran beliau justru berpotensi merusak kekhusyukan acara. Nama Rizieq kerap dikaitkan dengan provokasi, konflik nasab, hingga penghinaan terhadap para ulama kita, termasuk KH. Abdurrahman Wahid dan KH. Said Aqil Siradj,” ujar Ustaz Ahmad Suhadi, tokoh masyarakat Desa Pondok Udik sekaligus penasehat Pejuang Wali Songo dan Laskar Sabilillah (PWI-LS) Kabupaten Bogor.
Ia juga menyayangkan keputusan panitia yang justru mengundang figur-figur yang dinilai kontroversial. Bahkan, ia menyoroti peran Ketua MUI Desa Pondok Udik, Ustaz Samsudin, yang disebut sebagai salah satu penanggung jawab acara.
“Sebagai pengurus MUI, semestinya menjaga netralitas dan berpikir jernih. Apalagi sosok Ba’Alwi yang turut dihadirkan juga punya rekam jejak kontroversial, bahkan sejak masa kolonial,” tambah Suhadi.
Penolakan senada datang dari Asep Mulyadi, Ketua Aliansi Ormas Kecamatan Kemang. Ia menegaskan bahwa haul adalah acara sakral, bukan ruang untuk kepentingan kelompok tertentu.
“Kami tidak ingin wilayah kami yang damai menjadi kacau karena kehadiran Rizieq Shihab. Untuk apa dihadirkan dalam acara haul yang penuh nilai?” tegas Asep.
Sementara itu, Kyai Ruslan selaku Ketua PWI-LS Kabupaten Bogor menekankan pentingnya menjaga marwah haul dan mimbar-mimbar keagamaan dari tokoh-tokoh yang dinilai merusak citra Islam.
“Islam bukan agama pemarah dan provokatif. Tapi jika mereka yang ceramah, kesannya justru sebaliknya, Islam jadi tampak penuh kebencian. Kami menolak kehadiran Rizieq bukan karena suka atau tidak suka, tapi demi menjaga kesakralan acara dan persatuan umat,” ujarnya.
Ia juga memperingatkan bahwa jika Rizieq tetap dihadirkan dan diberi panggung orasi yang memecah belah, masyarakat tak segan menggelar aksi protes.
“Kami berharap ke depan panitia kegiatan keagamaan lebih selektif dalam memilih narasumber. Haul bukanlah panggung politik identitas atau ajang klaim nasab,” tegas Kyai Ruslan.
Penolakan juga datang dari pimpinan Pesantren Roudlotul Ibtida, Ustaz Miftahudin. Ia mengungkapkan kekhawatirannya atas potensi kegaduhan jika Rizieq hadir.
“Kami ingin Kemang tetap kondusif. Jangan hadirkan penceramah provokatif yang memecah belah umat,” kata Miftahudin.
Senada dengan itu, Ustaz Taufiq Hidayat, Komandan Laskar Walisongo yang akrab disapa Abi, menolak keras kehadiran Rizieq Shihab.
“Kami tak ingin terjadi gejolak. Jika masih diberi panggung untuk memprovokasi masyarakat, kami (PWI-LS) tidak akan tinggal diam,” ujarnya.
Masyarakat Kecamatan Kemang dan sekitarnya kini mendesak panitia haul untuk membatalkan undangan terhadap tokoh-tokoh bermasalah dan mengembalikan ruh haul sebagai ruang berkah, silaturahmi, serta penghormatan terhadap warisan ilmu dan akhlak para ulama.
Ini sih topik yang bisa banget dibahas panjang lebar. Pasti rame kalau dilempar ke Kanal.id, forum yang isinya seru-seru banget.