• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Stigmatisasi: Kejahatan Moral

Stigmatisasi: Kejahatan Moral

February 10, 2024
Dr. KH. Zakky Mubarok, MA, Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU)

Kesempurnaan Ajaran Agama

August 8, 2025
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Jangan Su’uzhan kepada Ulama yang Dekat dengan Pengauasa

August 8, 2025
Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

August 8, 2025
PNIB: Rakyat Indonesia Patut Bersyukur Punya Densus 88, Selalu Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua

PNIB: Rakyat Indonesia Patut Bersyukur Punya Densus 88, Selalu Jaga Keamanan dari Ancaman Terorisme seluruh Indonesia dari Aceh Hingga Papua

August 7, 2025
KNPI

Ketua Umum DPP KNPI Resmikan Satgas Pemuda Asta Cita untuk Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran

August 7, 2025
Arifa Widiasari, mahasiswa asal Pati sekaligus Sekretaris Wilayah BEM PTNU DIY

Menaikkan PBB Hingga 250 Persen! Mahasiswa Asli Pati Geram, Tuntut Bupati Buka Telinga

August 7, 2025
Yaqut

Didampingi Kuasa Hukumnya Yaqut Cholil Qoumas Penuhi Panggilan KPK

August 7, 2025
BEM PTNU

BEM PTNU DIY Soroti Penangkapan Pemain Judi Online: Kenapa Bukan Bandarnya yang Ditangkap?

August 7, 2025
Yaqut Cholil Qoumas

Hari Ini! KPK Panggil Eks Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas Terkait Kasus Korupsi Kuota Haji Khusus

August 7, 2025
Masjid Nabawi

Khutbah Jumat: Krisis Kemanusiaan di Gaza Palestina

August 7, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Friday, August 8, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Stigmatisasi: Kejahatan Moral

Oleh: Dr. H. Dudy Imanuddin Effendi, M.Ag., MQM

liputan9news by liputan9news
February 10, 2024
in Uncategorized
A A
0
Stigmatisasi: Kejahatan Moral

Dr. H. Dudy Imanuddin Effendi, M.Ag, Wakil Dekan 1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.

527
SHARES
1.5k
VIEWS

LIPUTAN9.ID – Stigmatisasi merupakan tindakan tidak bertanggungjawab dan tanpa pengetahuan mendalam dalam mendeskripsikan atau menganggap seseorang seperti karakteristik atau sekelompok orang yang dianggap salah, buruk bahkan telah diblacklist dengan cara menunjukkan ketidaksetujuan yang kuat.

Stigmatisasi biasanya berbentuk prasangka yang selalu mendiskreditkan atau menolak seseorang atau kelompok yang dianggap berbeda dari banyak orang secara umum.

Kemunculan stigmatisasi dalam lingkungan sosial akan menimbulkan ketidaksetaraan sosial. Stigmatisasi ini tidak hanya merugikan penerimanya, tetapi juga orang di sekitar penerima stigma tersebut. Umumnya, stigma mengakibatkan penolakan, penyangkalan, dan penyisihan dari orang sekitar.

BeritaTerkait:

Ramadan sebagai Madrasah Ihsan, Membangun Integritas Moral Substansial

Memaknai Persahabatan

Refleksi Tahun Baru: Stop Playing Victim, Hidupkan Zero Mind Prosses

Musuh Perdamaian

Ketika stigma diberikan, orang cenderung akan menerima perlakuan diskriminatif dari masyarakat sekitar karena kekhawatiran akan suatu hal, entah khawatir terpengaruh, tersaingi atau perasaan lainnya.

Budaya stigmatisasi ini biasanya suka muncul dan terulang kepada seseorang atau kelompok tertentu saat ada momentum politik atau siklus perubahan kepemimpinan di tingkat nasional maupun lokal, seperti pemilihan presiden, pemilihan kepala desa, pemilihan rektor dan lainnya.

Stigmatisasi yang dilakukan seseorang dalam setiap siklus perubahan kepemimpinan biasanya bertujuan untuk menjatuhkan lawannya. Tindakan stigmatisasi ini merupakan sikap tidak bermoral dan tidak waras karena selalu menghilangkan pikiran objektif dan banyak mengandung fitnah.

Semisal, di setiap negara, termasuk di Indonesia terdapat sejarah orang atau kelompok-kelompok yang dianggap buruk, cacat sosial, menyimpang dan bahkan disebut pemberontak. Kadang seseorang dengan mudahnya menyematkan identitas orang dengan sejarah tersebut tanpa data dan fakta yang valid.

Mungkin penyematan itu tanpa beban karena tidak memiliki pretensi politik. Akan tetapi dampaknya bisa jadi merusak masa depan dan peluang orang yang disematkan tersebut. Oleh karena penyematan itu bisa dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu demi ambisi meraih kekuasaan politiknya dengan cara mengkapitalisasi info bias tentang penyematan tersebut. Begitulah, realita kadang mengambarkan jahatnya dunia perebutan kekuasaan atau politik. Stigmatisasi dengan cara penyematan tidak benar kepada seseorang dan digunakan untuk mencemarkan atau menjatuhkan nama baik seseorang sepertinya telah menjadi hal biasa dilakukan sebagian orang. Bahkan orang yang baik, polos atau lugupun bisa ikut-ikutan mengamininya.

Seorang Pengacara dari London, David Hunt, pernah mengatakan banyak orang yang baik jatuh reputasinya karena berurusan dengan pencemaran nama baik oleh lawan-lawan politiknya. Informasi-informasi hoaks disematkan kepada mereka yang baik dan berkompeten dengan cara menuduh berafiliasi pada gerakan-gerakan anti pemerintah, kelompok kriminal, pelacur, dan lainnya. Faktanya, kadang semua penyematan merupakan berita palsu, tidak objektif, tidak mendalam dan tidak memiliki bukti apa-apa. Semuanya tidak lain hanya fitnah yang dibuat-buat oleh orang yang hatinya busuk hanya untuk menjatuhkan para saingannya.

Albert Einsten pernah mengungkapkan, hanya sikap moral suatu masyarakat yang didukung oleh nilai-nilai agama secara benar akan selalu bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kewarasan dan vitalitas masyarakat dan individu-individunya. Bagi Einsten, jika terlepas dari basis moral dan nilai agama secara benar maka yang terjadi adalah masyarakat akan binasa karena hanya diisi oleh orang-orang yang menghormati kebohongan, pencemaran nama baik, penipuan, dan pembunuhan karakter satu sama lainnya.

Sepakat dengan Imanuel Kant, bagi orang-orang yang sering mendapatkan stigmatisasi bersabarlah sebentar. Stigmatisasi berupa kebohongan atau fitnah tidak akan berumur panjang. Menurut Kant, kebenaran adalah anak waktu walau lama tetapi ia akan muncul untuk membelanya.

Bergeraklah dalam hening ketika menyikapi derasnya stigmatisasi. Sepakat dengan Gordon Hempton, seorang Acoustic ecologist dalam “Silence and the Presence of Everything”, bahwa gerak keheningan bukanlah ketiadaan sesuatu, tetapi kehadiran segalanya. Kadang keheningan mampu menembus hal-hal yang tak biasa dinilai dan diukur oleh orang lain. Keheningan kadang mampu membuka nomena dari setiap fenomena yang hadir dan seringkali tidak benar.

Kata Rumi, biarkan keheningan membawa ke inti kehidupan. Keheningan akan melahirkan sikap hati-hati dalam menyimpulkan sesuatu sebelum benar faktanya. Keheninganlah, yang akan membawa seseorang pada reputasi kebijaksanaan. Jika seseorang bertanya, “kenapa harus keheningan?” Jawab bunda Teresa, seseorang butuh keheningan agar bisa menyentuh inti jiwanya. Yang kata Pythagoras, inti jiwa adalah kuil kebijaksanaan.

Dr. H. Dudy Imanuddin Effendi, M.Ag, Wakil Dekan 1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.

Tags: Dudy Imanuddin EffendiDudyKejahatan MoralMoral BangsaStigmatisasi
Share211Tweet132SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Gus Zein (KH. A. Muzaini Aziz, Lc., MA)
Ramadan

Ramadan sebagai Madrasah Ihsan, Membangun Integritas Moral Substansial

by liputan9news
March 14, 2024
0

Jakarta, LIPUTAN 9 NEWS  Ibadah inti dan utama di bulan Ramadan adalah puasa, sebagaimana firman Allah SWT di dalam surah...

Read more
Memaknai Persahabatan

Memaknai Persahabatan

January 30, 2024
Refleksi Tahun Baru: Stop Playing Victim, Hidupkan Zero Mind Prosses

Refleksi Tahun Baru: Stop Playing Victim, Hidupkan Zero Mind Prosses

January 1, 2024
Dr. H. Dudy Imanuddin Effendi

Musuh Perdamaian

December 21, 2023
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2420
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

740
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

140
Dr. KH. Zakky Mubarok, MA, Dewan Pakar Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU)

Kesempurnaan Ajaran Agama

August 8, 2025
Ayik Heriansyah: Doktrin al Wala wal Bara Sebabkan Prasangka Buruk Terhadap Umat Islam

Jangan Su’uzhan kepada Ulama yang Dekat dengan Pengauasa

August 8, 2025
Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

Pra-peradilan Kasus OTT Kades Golo Bilas di Labuan Bajo Sarat dengan dugaan Mafia Peradilan

August 8, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In