Bangkalan, Liputan9.id – Rencana Athena Coffe yang ingin mendatangkan Tessa Morena nanti pada hari Selasa, 11 Oktober 2022 mendapat reaksi penolakan dan kecaman dari masyarakat, khususnya dari tokoh masyarakat dan ulama Bangkalan Madura.
Athena Coffe adalah kafe yang menyajikan minuman dan makanan ringan. Untuk lebih mendatangkan pembeli dan pengunjung pada tanggal 11 Oktober nanti Athena Coffe akan menyelenggarakan hiburan dengan mendatangkan Tessa Morena, DJ Visi Foya Misi Foya, artis lokal asal Surabaya yang sekarang lagi viral berprofesi sebagai Tiktoker dan Youtuber.
Menurut KH Abdul Muiz Ali, Kecaman selain datang dari sejumlah masyarakat Bangkalan, juga dari pengurus PCNU dan MUI Kabupaten Bangkalan. Penolakan juga datang dari Banser NU Kabupaten Bangkalan.
“Dalam pamflet yang beredar, Tessa Morena berpakaian yang sangat tidak sopan, ekploitasi aurat dan terdapat tulisan 18+. Pamflet dalam rencana hiburan tersebut sangat tidak mencerminkan kearifan lokal di Bangkalan Madura yang dikenal religius,” ujar Kiai AMA, saat dihubungi Liputan9.id, Selasa, (04/09)
Kiai AMA (Abdul Muiz Ali) Ketua Bidang Keagamaan DPP IKAMA (Ikatan Keluarga Madura) juga menyesali rencana hiburan tersebut.
“Ini sangat bertentangan dengan nilai-nilai luhur masyarakat Bangkalan yang agamis,” kata Kiai AMA yang juga Pengurus MUI Pusat.
https://twitter.com/Liputan9id/status/1577249680567635968?s=20&t=rIabR0iO5yFL5nBDkCwsoQ
Kiai AMA, Ketua DPP IKAMA sangat menyesali dan tidak setuju atas rencana hiburan yang diselenggarakan oleh pihak Athena Coffe yang berlokasi di Jl. Telang Kamal Bangkalan.
“Kalo dibiarkan kegiatan tersebut akan menggerus secara berlahan moral generasi muda di Bangkalan dan Madura pada umumnya,” ungkap Pengasuh Pondok Pesanren Mifathul Ulum Jakarta tersebut.
Menurutnya, rencana hiburan musik oleh Athena Coffe dengan mendatangkan Tessa Morena, tiktoker yang biasa megumbar aurat akan menimbulkan kemungkaran di Bangkalan Madura.
“Atas hiburan tersebut, masyarakat Bangkalan Madura dapat menolaknya dengan berkordinasi kepada aparat pemerintah Kabupaten Bangkalan dan melibatkan ulama dan tokoh setempat, seperti pimpinan pesantren disekitar Bangkalan, MUI Kabupaten Bangkalan, PCNU Kabupaten Bangkalan dan ormas Islam lainya,” usulnya.
Kiai AMA berharap, semoga pulau Madura, khususnya Kota Bangkalan yang dikenal dengan sebutan kota Zikir dan Sholawat, dimana ulama dan masyarakatnya dikenal sangat gigih mengamalkan ajaran Islam dapat terus dipertahankan dan terus ditingkatkan.
“Masyarakat Bangkalan Madura sangat dikenal masyarakat yang religius dan selalu menjaga kearifan tradisi dan budaya masyarakat Madura,” imbuh Kiai AMA.
Kiai AMA berharap semoga pihak pengelola Athena Coffe dalam menjalankan bisnisnya tidak mengabaikan perinsip syariat Islam dan kearifan lokal di Bangkalan Madura. (Red)