• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Adi Prayitno

Belajar dari Kemenangan Prabowo Subianto

February 16, 2024
Syekh Naim

Sekjen Hizbullah Sebut Serangan ke Rumah Netanyahu Tunjukkan Keberhasilan Intelijen yang Signifikan

October 28, 2025
UMKM Langkah Awal Membangun Kewirausahaan

Langkah Awal Membangun Kewirausahaan

October 28, 2025
Ibn Khaldun

Ibn Khaldun, Filsafat Sejarah, Sejarah Sosial

October 28, 2025
Pasar Lama Cikarang dibongkar

Tata Ulang Kawasan SGC, Pemkab Bekasi Relokasi PKL ke Area Pasar Cikarang

October 28, 2025
PNIB

Refleksi Hari Santri dan Sumpah Pemuda, PNIB: Bahaya Medsos dan Game Online sebagai Alat Propaganda 

October 28, 2025
Pagar Nusa

Pagar Nusa Apresiasi Polri atas Kinerja Berantas Narkoba

October 28, 2025
Wali Kekasih Allah

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

October 28, 2025
Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

October 27, 2025
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti

Program Wajib Belajar 13 Tahun pada 2026, PIP untuk TK dan Insentif Guru Dinaikkan

October 27, 2025
MUI

MUI Sentil Tampilnya Biduan dalam Peresmian Masjid di Jawa Tengah

October 27, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Tuesday, October 28, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Belajar dari Kemenangan Prabowo Subianto

Oleh: Adi Prayitno

Moh. Faisal Asadi by Moh. Faisal Asadi
February 16, 2024
in Uncategorized
A A
0
Adi Prayitno

Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik dan Dosen Politik FISIP UIN Jakarta.

578
SHARES
1.7k
VIEWS

LIPUTAN9.ID – Pilpres 2024 sudah usai. Hasil hitung cepat semua lembaga survei kredibel mengungkap pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menang telak. Di kisaran angka 58 persen. Perolehan suara yang sangat fantastis di luar prediksi banyak kalangan. Kesimpulan utama dari kemenangan paslon nomor dua ini terletak pada rekonsiliasi politik Jokowi dan Prabowo Subianto. Bertemunya loyal voter dari dua sosok yang memiliki magis elektoral tak tergantikan sepanjang sepuluh tahun terakhir ini.

Meski hasil hitung cepat bukan hasil resmi KPU, dan hanya bagian partisipasi politik rakyat sesuai UU Pemilu nomor 7 Tahun 2017, tapi jika menilik quick count pilpres sebelumnya, secara sahih tak bisa dibantah bahwa hasil hitung manual KPU dan hitung cepat nyaris sama. Tak ada perbedaan signfikan. Presisi dan sangat meyakinkan bahwa bisa dipastikan pilpres 2024 satu putaran untuk kemenangan Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka.

Terlepas dari sekian banyak kontroversi sepanjang pilpres 2024 berlangsung, namun satu hal yang menarik, semua politisi harus belajar banyak dari Prabowo Subianto. Figur sentral yang selalu menjadi spotlight pembicaraan politik papan atas sepanjang 15 tahun belakangan. Sepertinya Prabowo punya filosofi hidup yang melekat kuat ‘Tentara Tak Pernah Mati’. Satu gambaran politik tentang pentingnya pengabdian dan pertarungan politik untuk negeri.

BeritaTerkait:

Analisa Kondisi Objektif Kekuatan Politik Jokowi dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, Pasca Pilpres 2024

Presidium PNI Dukung upaya Pemerintah Ciptakan Situasi yang Kondusif, dan Terkendali

Tokoh Agama dan Ulama Bekasi Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas dan Hindari Tindakan Anarikis

Silaturahmi Ormas Islam, Presiden Prabowo Bahas Persatuan dan Tantangan Bangsa

Di berbagai kesempatan Prabowo selalu menegaskan siap menghibahkan seluruh hidupnya untuk bangsa dan negara. Siap mempertaruhkan jiwa dan raga memperbaiki negeri. Satu spirit yang melekat bahwa Prabowo tak pernah menyerah untuk menjadi orang nomor satu di negara ini. Tiga kali ikut pilpres kalah tak membuat Prabowo tumbang. Kini, di pertandingan pilpres yang keempat kalinya, takdir politik itu menjadi nyata. Prabowo potensial terpilih menjadi presiden RI 2024.

Kesabaran Revolusioner

Tak banyak orang, aktor politik, dan politisi yang memiliki kesabaran revolusioner seperti Prabowo Subianto. Kalah pilpres 2009 saat menjadi cawapres Megawati Sukarnoputri tak membuat Prabowo patah arang. Di dua pilpres setelahnya, yakni pilpres 2014 dan 2019, Prabowo maju ke gelanggang politik melawan Jokowi. Meski kalah di dua momen politik elektoral itu, tak lantas membuat Prabowo surut ke belakang.

Kalah Pilpres 2014 Prabowo langsung deklarasi memimpin barisan oposisi. Berada di luar kekuasaan. Meski partai politik pengusungnya saat itu terutama PPP, Golkar, dan PAN pindah haluan merapat ke Jokowi, tapi Prabowo Bersama Gerindra tetap memilih jalan sunyi di jalur oposisi. Pilihan tak mudah memang, pahit, rumit, dan sepi. Prabowo ditinggal teman koalisinya. Hanya PKS yang setia tak ikut masuk barisan kaolisi pemenang.

Prabowo juga kalah di pilpres 2019 saat kembali menantang Jokowi untuk yang kedua kalinya. Prabowo terus dikritik, bully, dihina, direndahkan, dan seterusnya karena kalah politik untuk yang ke sekian kalinya. Beda dengan pilpres 2014, tak lama setelah pilpres 2019 usai, Prabowo langsung mengumumkan koalisi politik pendukungnya dibubarkan. Partai pendukungnya dibiarkan bebas menentukan pilihan politik masing-masing.

Di masa awal kekuasaan kedua Jokowi, Prabowo memutuskan berkoalisi dengan Jokowi. Langkah politik yang membuat semua kalangan terhenyak. Bagaimana mungkin dua figur kunci yang menjadi simbol pembelahan Cebong dan Kampret bersatu dalam koalisi Bersama. Tak masuk akal, tak rasional, sulit difahami logika awam. Tapi itulah realitas politiknya. Jokowi dan Prabowo menyatu atas nama rekonsiliasi politik nasional demi menghindari pembelahan politik yang kian ekstrem.

Terbukti memang, setelah Prabowo memutuskan berkoalisi dengan Jokowi, didapuk sebagai Menhan, resistensi dan ketegangan politik tak seperti 2014. Suasana politik kondusif, landai, dan tanpa hingar-bingar berlebihan. Menyatunya Jokowi dan Prabowo seakan menjadi berkah, semacam modal sosial, bagi bangsa yang tak lama setelah itu menghadapi badai Pandemi Covid yang mengerikan.

Bisa dibayangkan jika Prabowo masih oposisi dan terus melawan Jokowi. Betapa suasana mencakam Covid makin menyedihkan karena elit saling berseteru. Justeru di masa Covid Prabowo terlihat paling banyak diandalkan Jokowi. Terutama untuk mencari akses terkait cara menanggulangi wabah pandemik mematikan itu.

Dari sinilah kemudian mulai terlihat bulan madu politik Jokowi dan Prabowo terbangun. Posisi Prabowo yang nota benenya ketua umum Gerindra membuat Jokowi terasa nyaman. Bukan hanya lolayalitas tanpa batas yang kerap dipertontonkan Prabowo ke Jokowi, tapi ‘backingan’ politik Gerindra penting bagi Jokowi di tengah naik turun hubugan politiknya dengan PDIP. Jika pada suatu waktu Jokowi tampak tak happy dengan PDIP, pada saat bersamaan Prabowo dengan Gerindra memberikan rasa nyaman.

Pelajaran Penting

Banyak pelajangan penting yang bisa dipetik dari kemenangan Prabowo di pilpres 2024 versi hitung cepat. Pertama, Prabowo mempraktikkan satu diktum politik bahwa dalam politik tak ada lawan dan kawan abadi yang abadi adalah kepentingan itu sendiri. Terlepas apapun motif politik Prabowo bergabung dengan Jokowi, di situ bisa berdebat panjang, namun satu hal yang pasti, Prabowo mampu meyakinkan Jokowi mengajak gerbong politiknya mendukung Prabowo yang salah satunya tentu karena faktor Gibran Rakabuming Raka.

Kedua, Prabowo mengajarkan semangat pantang menyerah bahwa dalam politik tak ada ‘kematian abadi’. Boleh sekali mati dalam politik, setelah itu bisa hidup berungkali. Setelah tiga kali kalah pilpres sejak 2009 hingga 2019, publik meyakini karir politik Prabowo tamat bin wassalam. Nyata tidak. Prabowo bangkit, lalu mendapat momentum politik, didukung Jokowi, setelah itu menang pilpres meski sejauh ini versi hitung cepat. Praktis kartu politik Prabowo hidup kembali secara otomatis. Ke dapan, Prabowo pasti akan menjadi figur paling sentral determinan dalam menentukan konfigurasi politik elektoral.

Ketiga, kesabaran revolusioner. Entah kesabaran apa yang Prabowo punya, dari perjalanan politiknya yang begitu panjang, Prabowo dihadapkan pada situasi tak menguntungkan. Bahkan dalam banyak hal sangat merugikan dirinya. Prabowo dua kali kalah pilpres berhadapan dengan Jokowi yang pernah ia dukung maju pilkada DKI Jakarta. Pernah juga ada cerita soal pengingkaran kerjasama batubulis yang merugikan Prabowo.

Lalu, secara faktual harus melawan Anies Baswedan di pilpres 2024, sosok yang juga pernah Prabowo usung di pilgub Jakarta. Terakhir dikritik keras lantaran berkongsi dengan Jokowi. Tapi semua itu tak membuat Prabowo mundur dan surut ke belakangan. Sebaliknya, Prabowo mampu membalik keadaan dengan menang pilpres.

Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik dan Dosen Politik FISIP UIN Jakarta.

Tags: Adi PrayitnobelajarKemenanganPemilu 2024PilpresPrabowo Subianto
Share231Tweet145SendShare
Moh. Faisal Asadi

Moh. Faisal Asadi

Aktual, Faktual, Kompeten, Konsisten dan Terpercaya

BeritaTerkait

Analisa Kondisi Objektif Kekuatan Politik Jokowi dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, Pasca Pilpres 2024
Opini

Analisa Kondisi Objektif Kekuatan Politik Jokowi dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, Pasca Pilpres 2024

by liputan9news
September 15, 2025
0

JAKARTA | LIPUTAN9NEWS Berikut Kekuatan Politik Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka, Baik di Partai Politik, Organisasi Relawan dan Tokoh Politik:...

Read more
Jan Maringka

Presidium PNI Dukung upaya Pemerintah Ciptakan Situasi yang Kondusif, dan Terkendali

September 3, 2025
KH Agus Salim HS

Tokoh Agama dan Ulama Bekasi Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas dan Hindari Tindakan Anarikis

September 1, 2025
Ketua Umum PBNU (didampingi Sekjen), Ketua Umum PP Muhammadiyah dan pimpinan ormas Islam lainnya sore ini bersilaturrahim dan berdiskusi dgn Presiden di Hambalang selama sekitar 3 jam

Silaturahmi Ormas Islam, Presiden Prabowo Bahas Persatuan dan Tantangan Bangsa

August 31, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2463
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

757
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
Syekh Naim

Sekjen Hizbullah Sebut Serangan ke Rumah Netanyahu Tunjukkan Keberhasilan Intelijen yang Signifikan

October 28, 2025
UMKM Langkah Awal Membangun Kewirausahaan

Langkah Awal Membangun Kewirausahaan

October 28, 2025
Ibn Khaldun

Ibn Khaldun, Filsafat Sejarah, Sejarah Sosial

October 28, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In