Jakarta, LIPUTAN 9
Pengamat politik Adi Prayitno mengungkapkan bahwa perkataan Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto yang menyebut capres nomor urut dua Prabowo Subianto pasti menang di Pilpres 2024 dan PDIP akan turun di Pileg akurat.
Andi sebelumnya mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyampaikan bahwa Prabowo Subianto pasti menang Pilpres 2024, suara PDIP akan turun di Pileg, dan PSI akan lolos ke DPR.
“Orang ini dahsyat perkatannya. Akurat 1000 persen. 2 hal sudah terbukti. Tinggal pernyataan partai yang lolos parlemen kita tunggu. Bener apa kagak. Tanda-tandanya mulai terlihat. Mari gelar tikar,” ucap Adi Prayitno, dikutip akun X pribadinya, Senin (04/03/24).
https://twitter.com/Adiprayitno_20/status/1764182577655730475?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1764182577655730475%7Ctwgr%5Eac94cfd9ea529b9f38b6714d769b133d36cdf624%7Ctwcon%5Es1_&ref_url=https%3A%2F%2Fpublish.twitter.com%2F%3Furl%3Dhttps%3A%2F%2Ftwitter.com%2FAdiprayitno_20%2Fstatus%2F1764182577655730475
Sebelumnya, Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto mengungkapkan tiga hal yang pernah disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepadanya terkait Pemilu 2024.
Andi mengatakan Jokowi pernah menyampaikan kepadanya bahwa Prabowo pasti menang di Pilpres 2024, dan juga menyebut PSI akan lolos ke DPR, lalu suara PDIP pada Pileg akan turun.
Jokowi, kata Andi, menyampaikan 3 hal tersebut sebelum putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka dideklarasikan sebagai cawapres dari Prabowo, yang diusung Koalisi Indonesia Maju.
“Kira-kira, Prabowo pasti menang, lalu PSI akan masuk parlemen, lalu yang nomor 3 suara PDI Perjuangan akan turun,” kata Andi dalam Podcast Political Show, dilansir dari CNN Indonesia.

Ia mengaku tidak mempermasalahkan perkataan Jokowi yang menyebut Prabowo pati menang dan PSI lolos parlemen, namun yang membuatnya kaget adalah Jokowi mengatakan suara PDIP akan turun.
“Ketika Pak Jokowi mengatakan suara PDI Perjuangan turun, di situ saya masalah,” ujarnya.
Pasalnya Jokowi menyatakannya saat bersatutus sebagai kader PDIP, namun Andi hanya memilih diam.
“Saya mengatakan, ‘loh Bapak masih kader, dalam hati ya, bapak masih kader kenapa kemudian membuat rencana untuk menurunkan suara partai sendiri’. Saya diam saja, mendengar, selesai, saya pulang cenderung tidak mengatakan apa-apa,” pungkasnya. (MFA)