• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Yusuf mars

Jalan Terjal JATMA Aswaja: Menembus Benteng NU di Tengah Polemik Nasab

April 30, 2025
PNIB

Refleksi Hari Santri dan Sumpah Pemuda, PNIB: Bahaya Medsos dan Game Online sebagai Alat Propaganda 

October 28, 2025
Pagar Nusa

Pagar Nusa Apresiasi Polri atas Kinerja Berantas Narkoba

October 28, 2025
Wali Kekasih Allah

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

October 28, 2025
Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

October 27, 2025
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti

Program Wajib Belajar 13 Tahun pada 2026, PIP untuk TK dan Insentif Guru Dinaikkan

October 27, 2025
MUI

MUI Sentil Tampilnya Biduan dalam Peresmian Masjid di Jawa Tengah

October 27, 2025
Peringati Hari Santri 2025, PWNU DKI Jakarta Ajak Perkuat Nilai-nilai Kejujuran

Peringati Hari Santri 2025, PWNU DKI Jakarta Ajak Perkuat Nilai-nilai Kejujuran

October 27, 2025
Ratusan Juta Uang Rakyat Diduga Disalahgunakan: Proyek Drainase U-Ditch di Sukajaya Asal Jadi, Jalan Licin Membahayakan Warga

Ratusan Juta Uang Rakyat Diduga Disalahgunakan: Proyek Drainase U-Ditch di Sukajaya Asal Jadi, Jalan Licin Membahayakan Warga

October 27, 2025
Melda Safitri

The Ultimate Life Perspektif Islam 

October 26, 2025
BEM PTNU SE-NUSANTARA Menggelar Aksi Lanjutan, Geruduk Kantor Trans7

BEM PTNU SE-NUSANTARA Menggelar Aksi Lanjutan, Geruduk Kantor Trans7

October 26, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Tuesday, October 28, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Artikel Opini

Jalan Terjal JATMA Aswaja: Menembus Benteng NU di Tengah Polemik Nasab

Oleh: Yusuf Mars

liputan9news by liputan9news
April 30, 2025
in Opini
A A
0
Yusuf mars

Yusuf Mars, Founder & Editor In Chief Padasuka TV Youtube Channel/Foto: Liputan9news

588
SHARES
1.7k
VIEWS

Jakarta | LIPUTAN9NEWS

Nama Habib Luthfi bin Yahya tentu bukan nama asing bagi warga Nahdlatul Ulama (NU). Ia dikenal sebagai tokoh spiritual, ahli thariqah, dan juga ulama yang punya pengaruh di kalangan santri, habaib, dan elite nasional. Tapi belakangan, gelombang wacana baru mulai muncul yang secara perlahan menggoyang posisi dominan para habib, termasuk Habib Luthfi sendiri.

Salah satu pemicu munculnya wacana ini adalah kajian dari Kiai Imaduddin Utsman Al-Bantani yang menggelegar. Dalam penelitiannya, Kiai Imaduddin menyatakan bahwa nasab para habaib dari klan Ba’alawi tidak tersambung sampai ke Rasulullah SAW. Kajian ini tentu bukan sekadar soal silsilah. Ia punya dampak besar: meruntuhkan klaim otoritas spiritual yang selama ini dipegang oleh keturunan Nabi.

Di tengah polemik itu, Habib Luthfi menggagas organisasi baru bernama JATMA Aswaja (Jam’iyyah Ahli Thariqah Mu’tabarah An-Nahdliyyah Aswaja). Organisasi ini hadir dengan semangat melestarikan nilai-nilai spiritual Ahlussunnah wal Jama’ah dan membumikan thariqah dalam kehidupan berbangsa. Tapi, pertanyaannya: masihkah warga NU mau menerima model spiritualitas yang ditawarkan habib Luthfi? Mari kita urai.

BeritaTerkait:

Meriahkan Harlah Ke-68 JATMAN, Link Twibbon Download Disini!

Jelang Harlah dan HSN 2025, JATMAN Instruksikan Gelar Istighotsah

Mudir JATMAN Hadiri The International Naqshabandi Conference di Bukhara Uzbekistan

Kiai Agus Salim: Stop Merasa Hebat, Ini Cara Tarekat Bersihkan Hati dan Meringankan Beban Jantung

Warga NU Lebih Kritis

Dulu, mungkin banyak santri yang manut saja ketika tokoh bergelar habib bicara. Tapi sekarang, generasi NU muda mulai berpikir lebih kritis. Mereka tak segan mempertanyakan sanad keilmuan, kontribusi sosial, bahkan asal-usul nasab tokoh agama.

Beberapa bahkan mulai menolak hegemoni spiritual yang hanya mengandalkan status “dzurriyah Nabi”. Ini terjadi bukan karena kebencian, tapi karena munculnya kesadaran baru: bahwa otoritas dalam Islam mestinya dibangun atas dasar ilmu, bukan semata-mata darah.
Tak heran, kajian Kiai Imaduddin yang dulu dianggap terlalu berani, kini justru jadi rujukan di banyak diskusi-diskusi informal warga NU akar rumput. Bahkan ada yang menyebut ini sebagai bentuk “perlawanan kultural” terhadap dominasi habib di ruang-ruang keagamaan.

Nah, di sinilah JATMA Aswaja diuji. Habib Luthfi bukan orang sembarangan. Ia dihormati, punya sanad thariqah, dan dikenal sebagai tokoh perekat bangsa. Tapi di saat yang sama, posisinya sedang tidak “aman”. Ada tuduhan pembelokan sejarah NU, bahkan isu pemalsuan makam leluhur yang menyerempet wibawanya.

Bila JATMA Aswaja ingin diterima oleh warga NU saat ini, ia harus bisa menjawab keresahan publik. Ia tak bisa hanya mengandalkan nama besar Habib Luthfi. JATMA harus tampil sebagai wadah baru yang inklusif, membuka ruang dialog, dan berani bersikap transparan soal sejarah, nasab, maupun kontribusinya terhadap umat.

Kenapa? Karena yang sedang terjadi saat ini adalah geserannya arah. NU mulai masuk fase di mana spiritualitas tidak lagi identik dengan garis keturunan. NU mulai menata ulang peta otoritasnya: siapa yang didengar bukan hanya yang berdarah Arab, tapi yang punya kontribusi nyata dan punya kompetensi keilmuan.

Kalau JATMA Aswaja bisa beradaptasi dengan realitas ini—bukan melawan arusnya—bisa jadi ia akan punya tempat terhormat di hati warga NU. Tapi jika masih bergantung pada glorifikasi simbolik, maka bukan tidak mungkin JATMA akan terpinggirkan, bahkan layu sebelum sempat berkembang.

Karena pada akhirnya, warga NU adalah masyarakat yang setia pada tradisi, tapi tak pernah lelah berpikir. Dan di antara keduanya, NU selalu memilih: yang lebih maslahat bagi umat.
Wallahu A’lam Bishowab.

Tentang Penulis: Yusuf Mars adalah Magister Ilmu Komunukasi Politik, Founder @PadasukaTV, Channel Youtube Sosial Politik dan Keagamaan dan Inisiator Indonesia Terang. Pemerhati Komunikasi politik dan kebijakan publik.

Tags: JATMA AswajaJatman
Share235Tweet147SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Meriahkan Harlah Ke-68 JATMAN, Link Twibbon Download disini!
Nasional

Meriahkan Harlah Ke-68 JATMAN, Link Twibbon Download Disini!

by liputan9news
October 9, 2025
0

JAKARTA | LIPUTAN9NEWS Selain dengan rangkaian kegiatan Istighatsah dan Dzikir Akbar di setiap wilayah, Idarah Aliyyah Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu'tabarah...

Read more
Foto: Ilustrasi Harlah JATMAN

Jelang Harlah dan HSN 2025, JATMAN Instruksikan Gelar Istighotsah

October 9, 2025
Mudir JATMAN Ali Masykur Musa

Mudir JATMAN Hadiri The International Naqshabandi Conference di Bukhara Uzbekistan

October 8, 2025
KH Agus Salim HS

Kiai Agus Salim: Stop Merasa Hebat, Ini Cara Tarekat Bersihkan Hati dan Meringankan Beban Jantung

October 7, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2463
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

757
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
PNIB

Refleksi Hari Santri dan Sumpah Pemuda, PNIB: Bahaya Medsos dan Game Online sebagai Alat Propaganda 

October 28, 2025
Pagar Nusa

Pagar Nusa Apresiasi Polri atas Kinerja Berantas Narkoba

October 28, 2025
Wali Kekasih Allah

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

October 28, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In