Bagian akhir dari Madinah City Tour, mengunjungi Percetakan Al Qur’an. Pada hari ke tiga puluh sembilan (39), penulis dan rombongan 8 jama’ah Haji kloter 25 melihat komplek percetakan Al Quran Raja Fahd yang dikenal dengan nama Mujamma’ al-Mālik Fahd lithibā’ati al-Mushaf al-Syarīf), terletak di Madinah, Arab Saudi berlokasi di König-Fahd-Komplex zum Druck des Koran, Alamat: 2606 طريق تبوك الفرعي، Al-Nakhil, Medina 42334, Arab Saudi, Telepon: +966 53 823 3468 di jalan menuju Kota Tabuk, sekitar 10 Km dari Madinah.
Kompleks Percetakan Al-Qur’an ini didirikan pada tahun 1405 H (1984 M) di tanah seluas 25 hektar dan menjadi percetakan Al-Qur’an terbesar di dunia. Al-Qur’an yang berada di masjid Nabawi dan Masjid al-Haram di cetak di sini. Banyak yang tidak mengetahui bahwa Al-Qur’an yang dijual di pintu Masjid Nabawi itu berbeda dengan Al-Qur’an yang dicetak disini. Perbedaan terletak di cover belakang al-Qur’an. Cover al-Qur’an yg dicetak disini, bagian depan dan belakang sama. Sedangkan AL-Qur’an yang bukan di cetak di sini, bagian belakang cover Al-Qur’an itu polos. Al-Qur’an yg bukan di cetak dipercetakan ini, akan disortir dan dikeluarkan dari Masjid untuk dikirim ke masjid-masjid lain yang membutuhkan.
Saat musim Umroh atau Haji biasanya jama’ah akan mengunjungi percetakan ini. Al-Hamdulillah, semua jama’ah haji lelaki dan perempuan diperbolehkan masuk ke dalam percetakan, yang beberapa tahun lalu, hanya jama’ah laki-laki yang bisa masuk, sementara jama’ah perempuan menunggu di luar (di bus). Beruntung semua jama’ah yang masuk ruangan bisa langsung menyaksikan operasional mesin cetak modern dan canggih, mendapatkan hadiah satu mushaf al-Qur’an size yng besar ukuran 20 X30 cm.
Ada juga mushaf al-Qur’an ukuran tanggung 15 X 20 cm, dan size lebih kecil untuk dimasukkan di saku baju, yang bisa dibeli di ruangan lain, masih satu komplek di area percetakan al-Qur’an ini.
Begitu masuk area komplek percetakan, rasa-rasanya seperti berada di puncak Bogor, atau di Lembang Bandung, Sepanjang jalan di sebelah kanan kiri, ditanami bunga-bunga yang diatur melingkar, terasa sejuk, kontras dengan cuaca di tempat lain di Madinah, yang saat itu super panas, mencapai 47 derajat Celcius. Padahal untuk membuat taman bunga yang asri, pasti tidak mudah dan konsekwensinya berbiaya mahal, karena tiap pagi dan sore harus disiram air yang cukup, agar bunga-bunga tidak layu dan mati. Benar saja, bagitu saya lihat dengan lebih seksama, di bawah bunga-bunga yang menghijau itu, ada beberapa selang air kelihatan masih basah.
https://twitter.com/Liputan9id/status/1579835661443481600?s=20&t=sJfu0VEKWlZ6tLPZQTBmuA
Suasana di percetakan Al Qur’an Raja Fahd Madinah
Percetakan Al-Quran Raja Fahd di Madinah di kenal dengan nama Mujamma’ al-Mālik Fahd lithibā’ati al-Mushaf al-Syarīf, adalah percetakan Al-Qur’an terbesar di dunia, yang terletak di Madinah, Arab Saudi, mencetak Al-Qur’an dan terjemahannya ke berbagai bahasa dunia, termasuk al-Qur’an terjemahan berbahasa Indonesia. Percetakan ini salah satu upaya pemerintah Arab Saudi untuk membantu tersiarnya agama Islam kepada kaum muslimin di seluruh dunia.
Raja Fahd bin Abdul Aziz yang meletakkan batu pertama pembangunan komplek percetakan al-Qur’an pada tahun 1403 Hijriah/ 1983 M dan membuka secara resmi pada tahun 1405 Hijriah/ 1984 M.
Percetakan ini memproduksi rata-rata 10 juta kopi Al-Qur’an per tahunnya, dan mendistribusikannya ke seluruh benua, dan juga mencetak lebih dari 160 terjemah al-Qur’an sebanyak 193 juta kopi. Selain itu, terdapat studi dan penelitian yang berlanjut untuk membantu percetakan al-Qur’an dan al-Hadits dan terus menggunakan teknik percetakan yang paling modern. Setiap tahunnya komplek percetakan ini dikunjungi tidak kurang 500 ribu pengunjung dari berbagai negara di dunia, terutama pada saat musim haji atau umroh. Sampai saat ini, komplek percetakan ini sudah mencetak 264 juta cetakan (al-Qur’an, terjemah, buku-buku Islam dan sebagainya) sejak dibuka dan diresmikannya percetakan ini.
Mesin-mesin cetaknya di datangkan dari Jerman dan selalu diperbaharui dengan mesin cetak tercanggih untuk menghasilkan mutu cetakan Al Qur’an dan kitab-kitab turats yang semakin baik. Komplek Percetakan al-Qur’an Raja Fahd berada dibawah otoritas Kementerian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah, dan Bimbingan Arab Saudi. Berikut ini beberapa divisi utama Komplek Percetakan:
- Badan tertinggi.
- Dewan Ilmiah.
- Komite Ilmiah untuk peninjauan.
- Komite Pengawasan untuk rekaman.
- Pusat Terjemah.
- Pusat Pelayanan Sunnah dan Sejarah Nabi.
Percetakaan Mushaf Al-Qur’an Kompleks Malik Fahd` yang berada di pinggiran kota Madinah, sejak berdiri tahun 1984 sampai sekarang, sudah mencetak lebih 240 juta jilid Al-Qur’an dan dibagikan keseluruh penjuru dunia.
“Al-hamdulillah, setiap tahun, kami berhasil mencetak 10 juta Al-Qur’an dalam bentuk cetakan, CD, dan kaset. data kami sampai sekarang sudah 240 juta Al-Qur’an yang tercetak. Dari jumlah itu, langsung kita distribusikan ke negara-negara Islam yang membutuhkan” kata Direktur Publikasi `Kompleks Malik Fahd` Syeikh Sholeh Husaini di Madinah, Rabu (28/07/2022).
Untuk kepentingan syiar Islam, Percetakaan Mushaf Al-Quran Kompleks Malik Fahd ini juga mencetak Al Quran dan terjemahaanya kedalam 53 bahasa. Di antaranya: bahasa Afrika, Arab, Asia, Inggris, Spanyol, Urdu, Indonesia, dan lain-lain.
Al-Quran model ini dibagikan secara gratis baik melalui pengiriman lansung ke negara-negara yang bersangkutan maupun dibagikan di Arab Saudi pada saat mereka menunaikan ibadah haji atau umroh. “Alhamdulillah, program kami mencetak Al-Quran dan terjemahannya dalam 53 bahasa sudah terlaksana. Al-Quran, kami bagikan secara gratis. Untuk musim haji tahun ini, kami bagi 2 juta explar.Semoga Allah memudahkan semua urusan ini”, terang syeikh Sholeh.
Selain mencetak dan menyebarkan Al-Quran, lembaga ini juga membuat jurnal-jurnal dan kitab-kitab (tafsir) terkait Al-Qur’an. “Kami tidak hanya mencetak Al-Qur’an, melainkan jurnal kajian tentang Al-Qur’an, jurnal bantahan yang meluruskan hal-hal tentang Al-Qur’an, serta hasil seminar Al-Qur’an dan al-Sunnah (hadits Nabi saw)”, Terangnya.
Kompleks percetakan Mushaf Al-Qur’an komplek Malik Fahd ini didirikan pada tahun 1984 atau 1405H. Kompleks ini berdiri diatas lahan 25 hektar dengan jumlah pekerjanya sebanyak 1.700 orang yang berasal dari Arab Saudi sendiri dan negara-negara lainnya. “Petugas yang ada meliputi tenaga teknis dan tim pengawas. Tim pengawas itulah yang mengupayakan keabsahan cetakan Al-Qur’an ke beberapa ulama di berbagai belahan dunia, kemudian hasilnya juga dikoreksi tim pengawas lain lagi,” terang Syeikh Sholeh.
Begitu luasnya lahan untuk kompleks ini, pemerintah Arab Saudi juga membangun beberapa gedung selain percetakan Al-Qur’an. Gedung-gedung itu antara lain, gedung pusat penelitian dan pengembangan Diaosah Islamiyah, Al Quran, dan Al-Sunnah. Selain gedung di atas, ada juga gedung khusus pelatihan petugas, gedung tempat penyimpanan hasil percetakan dan pemusnahan sisa percetakan, serta gedung khusus reparasi alat-alat percetakan, dan perumahan untuk para pejabat, dan tamu khusus.
Mengenai prosesi cetaknya, Syeikh Sholeh menjelaskan ada beberapa tahapan yang harus dilalui sebelum masuk proses cetak. Tahapan-tahapan itu adalah, penulisan teks Al-Qur’an yang dilakukan petugas khusus, kemudian dibawa ke lembaga tashih (editor) yang berisi para penghafal Al-Qur’an luar kepala dan memahami tafsirnya untuk dikoreksi sampai tidak ada salah titik dan komanya. Baru setelah prosesi koreksi ini, naskah-naskah yang ada dibawa ke percetakan untuk di perbanyak sesuai dengan program yang direncanakan setiap tahunnya, kurang lebih sebanyak 10 juta eksemplar. Karena itulah, kesalahan sekecil apapun akan terkontrol dan langsung diperbaiki. Inilah bukti nyata jaminan Allah SWT yang akan menjaga firmannya dari segala kesalahan dan perubahan walaupun hanya satu huruf sekalipun. Sebagaimana janji Allah dalam firmannya, di surat Al-Hijr, Ayat 9, sbb.:
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
Artinya: Sesungguhnya Allah yang menurunkan Al-Qur’an, dan Allah pula yang akan menjaganya. (Al-Qur’an surat Al Hijr Ayat 9).
Percetakan Al Quran Raja Faahd di Madinah ini dipimpin Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Muhammad Alu Syaikh, Pembina Umum Komplek Percetakan al-Qur’an Raja Fahd di Madinah.Syaikh Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Penasihat Presidensi Umum untuk Penelitian Ilmiah dan Fatwa, Wakil Pembina Umum Komplek Percetakan al-Qur’an Raja Fahd di Madinah.
Kerjasama pemerintah RI dengan Percetakan Al-Qur’an, Mujamma’ King Fadh di Madinah, Arab Saudi.
Menag Yaqut kunjungi Percetakan Al-Qur’an di Madinah, Selasa, 23 November 2021 /WNC/kemenag.go.id
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tahun lalu menjajagi kerja sama dengan Kantor Percetakan Al-Qur’an terbesar di dunia, Mujamma’ King Fadh (Mujamma’ al-Mālik Fahd lit Thibā’ati al-Mushaf al-Syarīf) di Madinah, Arab Saudi.
Kunjungan di kantor itu menjadi bagian upaya tindak lanjut kerja sama dalam percetakan Al-Qur’an yang sebelumnya dibahas dengan Menteri Urusan Islam Arab Saudi Syekh Abdullatif bin Abdulaziz. Menag beserta rombongan disambut Sekretaris Jenderal Mujamma’ King Fahd, Talal bin Razin Al-Rehil dan jajarannya. Hadir juga, Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto, Sekjen Kemenag Nizar, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Staf Khusus Menag, dan Sesmen. Menag berharap, kerja sama penyediaan Al-Qur’an dengan pemerintah Saudi bisa segera terwujud. Menurutnya, pembahasan awal ini sudah dibicarakan dengan Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan. Kerja sama percetakan Al-Qur’an ini, lanjutnya, akan menjadi bagian dari rencana pembangunan Islamic Center di Indonesia.
“Umat Islam Indonesia masih kekurangan mushaf Al-Qur’an. Jumlah penduduk muslim Indonesia kurang lebih dua ratus lima belas juta, kami baru mampu menyediakan dua ratus ribu pertahun,” ujar Gus Yaqut seperti dikutip WNC dari kemenag.go.id, Rabu, 24 November 2021.
Menag Yaqut mengatakan, kerja sama pencetakan Al-Qur’an ini penting untuk menyediakan cetakan Al-Qur’an di Indonesia dengan kuantitas yang cukup dan kualitas baik. Talal bin Razin Al-Rehil menyambut baik rencana kerja sama ini. Dia menjelaskan, setiap tahun Mujamma’ King Fahd dapat mencetak 18 juta eksemplar mushaf Al-Qur’an.
Kontrol Ketat
Pejabat Saudi nebgatakan, “Proses pencetakan dan pentashihan Al-Qur’an dilakukan sangat ketat. Dalam sistem keamanan, ada sensor terhadap kemungkinan salah cetak.
“Jika diketemukan kesalahan, mesin akan langsung berhenti otomatis. Untuk kualitas cetakan sendiri bisa tahan hingga 100 tahun,” tambahnya.
Area Percetakan Al-Qur’an Raja Fahd seluas 250 ribu meter persegi atau 25 hektar, mencetak Al-Qur’an dan terjemahannya ke berbagai bahasa.
Alhamdulillah, saya mengunjungi tempat ini beberpa kali. Untuk masuk ke area percetakan ini memang harus antri dan yang diperkenankan masuk ke tempat ini beberapa tahun lalu hanyalah Pria. Tahun 2022 ini, al-Hamdulillah, jama’ah perempuan diiznkan bisa masuk.
Begitu masuk, jama’ah bisa melihat area produksi dari balkon yang disediakan. Di dalamnya juga di pajang pada lemari display berbagai macam produk cetakan mushaf Al-Qur’an. Termasuk al-Qur’an huruf Braele untuk saudara-saudara kita yng mengalami keterbatasan penglihatan.
Raja Fahd mendedikasikan percetakan modern dan canggih ini dengan investasi milyaran Real, untuk menjaga kualitas dan originalitas Al-Qur’an. Produksi dari percetakan ini selain mushaf al-Qur’an , satu dipajang di etalase, juga kitab-kitab yang berhubungan dengan keilmuan Al-Qur’an. Baik berupa: tafsir, terjemahan Al- Qur’an berbagai bahasa, maupun ilmu-ilmu keislamanan lain, Setiap pengunjung diberi satu mushhaf Al-Qur’an secara gratis. Jika masih menginginkan tambahan, pengunjung bisa membeli di toko diluar gedung percetakan, tentunya dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan toko-toko dekat masjid al-Nabawi, Madinah.
Di sini pengunjung dapat melihat proses pencetakan Al-Qur’an yang akan disebarkan ke seluruh penjuru dunia.
Di sini juga pengunjung dapat membeli Al-Qur’an. Jika anda punya waktu, anda juga bisa ikut mengantri untuk mendapatkan Al-Qur’an berukuran cukup besar 20×30 cm.
Para pekerja sedang Istirahat di percetakan Al Qur’an Raja Fahd Madinah
Raja Fahd bin Abdul Aziz telah meletakkan batu pertama pembangunan komplek percetakan pada tahun 1403 Hijriah/ 1983 M dan membuka secara resmi pada tahun 1405 Hijriah/ 1984 M. Percetakan ini sanggup memproduksi rata-rata 10 juta kopi Al-Qur’an per tahunnya, dan mendistribusikannya ke seluruh benua, dan juga mencetak lebih dari 160 terjemah sejumlah 193 juta kopi.
Selain itu, terdapat studi dan penelitian yang berlanjut untuk membantu percetakan al-Qur’an dan buku keislaman menggunakan teknik percetakan yang paling modern. Sampai saat ini, komplek percetakan ini sudah mencetak 264 juta cetakan (al-Qur’an, terjemah, buku-buku Islam, dan sebagainya) sejak dibukanya percetakan ini. Mesin-mesin cetaknya didatangkan dari Jerman dan selalu diperbaharui dengan mesin cetak yang terbaru dan tercanggih untuk menghasilkan mutu cetakan Al Qur’an yang semakin baik dari waktu ke waktu.
Komplek Percetakan al-Qur’an Raja Fahd berada dibawah naungan Kementerian Urusan Islam, Wakaf, Dakwah dan Bimbingan Arab Saudi. Berikut ini beberapa divisi utama Komplek Percetakan:
- Badan tertinggi.
- Dewan Ilmiah.
- Komite Ilmiah untuk peninjauan.
- Komite Pengawasan untuk rekaman.
- Pusat Terjemah.
- Pusat Pelayanan Sunnah dan Sejarah Nabi.
- Pusat Studi al-Qur’an.
- Pusat Pelatihan dan Rehabilitasi Teknis.
- Fasilitas lain
Percetakan Al Quran Raja Faahd di Madinah ini dipimpin Syaikh Shalih bin Abdul Aziz bin Muhammad Alu Syaikh, Pembina Umum Komplek Percetakan al-Qur’an Raja Fahd di Madinah.Syaikh Dr. Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Ishaq Alu Syaikh, Penasehat Presidensi Umum untuk Penelitian Ilmiah dan Fatwa, Wakil Pembina Umum Komplek Percetakan al-Qur’an Raja Fahd di Madinah.
Di dalam komplek percetakan yang sangat luas ini, terdapat juga sejumlah fasilitas lainnya seperti bangunan kantor utama, rumah sakit, gudang, kantin, rumah tinggal karyawan, toko, dan masjid.
Gedung percetakan berbentuk seperti gudang. Di dalamnya terdapat berbagai mesin yang diperlukan terkait dengan kegiatan percetakan. Lebih kurang 1.300 karyawan bekerja di percetakan ini. Sebelum masuk ke gudang percetakan, pandangan saya menyapu seluruh lokasi percetakan yang cukup luas itu. Didalam kompleks Percetakan saya melihat ada rumput tumbuh subur dan sekitaran rumput itu ditanam pohon pohon hias. Rombongan kami melewati taman pohon pohon itu. Pohon hiyas itu ditata berbentuk gerbang. Jika kita lewat disana seolah-olah kita sedang melewati pintu gerbang hijau. Saat melewati rumput yang tumbuh subur itu. Di sini tumbuh subur rumput dan pohon hias, sepertinya ini bukan tanah Arab, tetapi mungkin tanahnya didatangkan dari luar? Begitu lamunan saya.
Beberapa meter dari pohon hias yang berbentuk gerbang itu terletak gudang percetakan Al-Quran Raja Fahd atau Majma Malik Fahd Li Thibaah Mushaf Syarif. sudah ada rombongan yang duluan antre disana. Dilihat dari fisik dan facenya rombongan yang antre itu berasal dari jama’ah Malaysia.
Setelah saudara kita dari Malaysia masuk semua, rombongan kami dipersilahkan masuk. Ada balkon digudang itu tempat para pengunjung bisa melihat mesin mesin percetakan.
“Pihak percetakan juga mengembangkan Al-Qur’an dalam versi digital. Umat Islam bisa mengunduh aplikasinya di ponsel pintar. Namanya Mushaf Madinah Nabawiyah (tertulis dalam bahasa Arab).
Selain Al-Qur’an, percetakan ini juga memproduksi buku-buku Islam, seperti tafsir, hadis, buku-buku doa. Bagi yang ingin membawa pulang Al-Qur’an dalam jumlah lebih banyak. Silahkan dibeli di toko yang berada di kompleks percetakan dan membelinya sesuai jumlah yang diinginkan. Harganya bervariasi tergantung ukurannya.Banyak di antara rombongan kami ke toko penjualan Al-Quran, diantara kami ada haji Irfan yang membeli tafsir dan mushaf berbagai ukuran. Tapi ada juga dari rombongan kami yang sekedar nanya nanya doang. Mungkin belum tahu cara kirim ke Indonesia.
Selama Musim Haji, Saudi Siapkan Dua Juta Al-Quran
Pemerintah Arab Saudi menyiapkan 2 juta eksemplar Al-Quran untuk para jemaah yang menunaikan ibadah haji tahun ini. Secara keseluruhan, setiap tahun 10 juta Al-Quran disebarluaskan ke seluruh dunia. Jutaan Al-Qur’an itu dibagikan Kerajaan Arab Saudi melalui Kompleks Percetakan Al-Quran Raja Fahd, di Madinah Al-Munawarah.
Lokasi percetakan Al-Quran terbesar di dunia itu terletak di jalan menuju Kota Tabuk, atau sekitar 10 kilometer dari Kota Madinah. Percetakan al-Qur’an tersebut bersebelahan dengan pusat pelatihan tempur tentara Kerajaan Arab Saudi, yang didirikan pada bulan Safar 1405 Hijriyah atau 1984 Masehi.
Area percetakan beerisi pabrik percetakan, asrama pengurus, perbengkelan mesin, poliklinik, kafetaria, gudang penyimpanan hasil produksi, dan gudang pemusnahan sisa-sisa produksi Al-Quran yang cacat. Ada juga gedung pusat pelatihan petugas, pusat pengembangan, dirasat (pembelajaran) Al-Quran, asrama petugas, penginapan tamu, ruang pejabat tinggi negara, tempat pembuatan CD, VCD, dan DVD Al-Quran, ruang produksi video sejarah Al-Quran untuk para tamu, dan sebagainya. Di lantai 2 gedung tersebut, terdapat ruang pengawasan kualitas hasil cetak Al-Quran. Selain itu, juga ada lemari-lemari raksasa untuk menyimpan koleksi Al-Quran dari berbagai bahasa yang pernah diterbitkan percetakan itu.
Dr. KH. Fuad Thohari, MA., adalah seorang pendakwah juga akademisi yang bergelut dalam bidang Tafisr dan Hadist. Setelah menimba ilmu di Ponpes Salaf Al – Falah, Ploso, Kediri, Jawa Timur, beliau kemudian menempuh pendidikan perguruan tinggi hingga s3 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam bidang Tafsir Hadist. Alumni Pendidikan Kader Ulama (PKU) MUI ini merupakan dosen di Sekolah Pascasarjana almamaternya dan mengisi berbagai kajian keagamaan di masjid, majlis taklim, seminar ilmiah, stasiun televisi dan radio di wilayah Jabodetabek. Di tengah padatnya kegiatan tersebut, beliau juga aktif terlibat dalam organisasi keagamaan Majelis Ulama’ Indonesia wilayah DKI Jakarta dalam bidang fatwa, dan aktif di Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama’ PBNU. Memiliki sejumlah karya yang dapat dilihat di http://penerbitbukudeepublish.com/penulis/fuad-thohari/ dan beberapa judul di bawah ini; 1.Hadis ahkam; kajian hukum pidana islam 2.Kumpulan Fatwa MUI DKI jkt 2000 sd 2018…(5 buku). 3.Manasik Haji dan Umroh 4.Metode Penetapan Fatwa bagi Da’i 5.Artikel jurnal nasional (puluhan judul) 6.Deradikalisasi Pemahaman al Qur”an dan Hadis 7.Khutbah Islam tentang Terorisme 8.talkshow di TV nasional, Radio, dll. Selain itu, beliau pernah melakukan penelitian di berbagai negara, antara lain; Malaysia, Singapore, Thailand, India, China, Mesir, Palestina, Yordania, Iran , Turki, Saudi Arabia, Tunisia, dll. Beliau bisa dihubungi langsung via WA (081387309950)