• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Sulaiman Djaya

Elite yang Tidak Kompeten dan Masalah Mis-Alokasi Talenta

August 21, 2025
Wali Kekasih Allah

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

October 27, 2025
Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

October 27, 2025
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti

Program Wajib Belajar 13 Tahun pada 2026, PIP untuk TK dan Insentif Guru Dinaikkan

October 27, 2025
MUI

MUI Sentil Tampilnya Biduan dalam Peresmian Masjid di Jawa Tengah

October 27, 2025
Peringati Hari Santri 2025, PWNU DKI Jakarta Ajak Perkuat Nilai-nilai Kejujuran

Peringati Hari Santri 2025, PWNU DKI Jakarta Ajak Perkuat Nilai-nilai Kejujuran

October 27, 2025
Ratusan Juta Uang Rakyat Diduga Disalahgunakan: Proyek Drainase U-Ditch di Sukajaya Asal Jadi, Jalan Licin Membahayakan Warga

Ratusan Juta Uang Rakyat Diduga Disalahgunakan: Proyek Drainase U-Ditch di Sukajaya Asal Jadi, Jalan Licin Membahayakan Warga

October 27, 2025
Melda Safitri

The Ultimate Life Perspektif Islam 

October 26, 2025
BEM PTNU SE-NUSANTARA Menggelar Aksi Lanjutan, Geruduk Kantor Trans7

BEM PTNU SE-NUSANTARA Menggelar Aksi Lanjutan, Geruduk Kantor Trans7

October 26, 2025
BNPT Gelar Rakor Deradikalisasi Di Yogyakarta, Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan Jadi Narasumber

BNPT Gelar Rakor Deradikalisasi Di Yogyakarta, Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan Jadi Narasumber

October 25, 2025
Zakky Mubarok

Merajut Hubungan Vertikal dan Horizontal

October 25, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Tuesday, October 28, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Artikel Opini

Elite yang Tidak Kompeten dan Masalah Mis-Alokasi Talenta

Oleh: Sulaiman Djaya

liputan9news by liputan9news
August 21, 2025
in Opini
A A
0
Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya, Budayawan

499
SHARES
1.4k
VIEWS

BANTEN | LIPUTAN9NEWS

Beberapa waktu lalu, Menteri Keuangan Kabinet Merah Putih, Sri Mulyani, bicara tentang kemiripan antara pajak dan zakat, bahkan cenderung berusaha menganalogikan pajak dengan zakat. Kengawuran Sri Mulyani yang menganalogikan pajak dengan zakat, tak boleh dianggap remeh. Memiliki ragam kemungkinan: ketakpahaman ekonomi, inkompetensi hingga politisasi agama.

Meski demikian, saya tak mau bersikap sarkastis terhadapnya seperti halnya beberapa teman saya yang mendapuk-nya sebagai SPG (Sales Promotion Girl)-nya IMF (International Monetary Fund) dan World Bank. Namun demikian, dengan tulisan ini, saya sebenarnya ingin bicara ngalor-ngidul saja terkait keprihatinan saya atas Indonesia.

Negara bangsa ini, yah Indonesia, sebenarnya sedang mengalami rongrongan dari berbagai sisi: sosial-ekonomi-politik serta sisi kultural-keagamaan, yang jika kita tidak memahami jati diri kita sebagai sebuah bangsa yang unik, memiliki kecerdasan dan falsafah jenuin-nya, niscaya akan ambruk, dan tak lebih menjadi sebuah geografi yang kehilangan identitas dan ideologinya. Di sinilah perlu kembali ditegaskan bahwa ideologi dan falsafah kita bukan liberalisme, neoliberalisme, atau pun komunisme, tetapi ideologi keadaban dan kemanusiaan yang telah tertuang dalam Pancasila dan UUD 45.

BeritaTerkait:

Pikiran yang Terlambat

Paradoks Kritik Teologis A. A. Navis (Bagian Kedua)

Paradoks Kritik Teologis A. A. Navis (Bagian Pertama)

Gaji DPR RI dan Ironi Pajak Rakyat 

Sayangnya, elite-elite Negara bangsa ini bukanlah mereka yang menjalankan amanat dan pengamal falsafah serta ideologi Negara bangsa sendiri. Alih-alih mereka hanya menjadi ‘perpanjangan’ tangan dari ideologi-ideologi ekonomi-politik dan paham-paham imporan seperti neoliberalisme yang membuat Negara bangsa ini tak punya jatidiri dan menjadi pelayan oligarkhi dan korporasi global ketika menetapkan kebijakan-kebijakan neoliberal, seperti privatisasi aset-aset publik dan pencabutan subsidi sosial –sembari mengorbankan kepentingan nasional yang utama, yaitu kesejahteraan rakyat.

Negara bangsa ini merupakan geografi dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, yang karenanya menjadi sasaran upaya ‘konsumerisasi’ atau upaya menjadikan warga Negara ini hanya sebagai konsumen oleh perusahaan-perusahaan multinasional, hanya menjadi pasar konsumen semata, yang pada saat bersamaan, sejumlah kebijakan pemerintah lebih berpihak kepada korporasi global yang mengorbankan kepentingan nasional, bukannya kepada sektor-sektor yang digarap dan dikelola rakyat, seperti kebijakan yang pro-petani, nelayan, dan usaha-usaha rakyat kecil serta industri manufaktur dalam negeri yang akan meningkatkan ekspor dan daya-saing.

Dari segi politik, dalam sistem dan mekanisme demokrasi neo-liberal yang dipraktikkan di Indonesia saat ini, banyak mereka yang tidak kompeten dengan modal kapital dari korupsi menjadi para elit karena didukung partai politik untuk kembali korupsi. Mereka yang menjadi para menteri di kabinet presiden dan wakil presiden Indonesia yang terpilih berasal dari orang-orang partai politik yang tidak kompeten ini. Begitu pun posisi-posisi strategis lainnya akan menyingkirkan mereka yang kompeten dan kapabel karena mereka bukan bagian dari ‘orang dalam’ atau bagian dari partai politik dan jaringan loyalis lainnya yang serupa. Inilah yang dalam istilah populer disebut sebagai talent misallocation atau masalah mis-alokasi talenta, yaitu ketika orang-orang yang kompeten justru tersingkir dan tidak diberdayakan oleh Negara.

Jika demikian, adalah nonsense belaka slogan meritokrasi dalam birokrasi dan pemerintahan. Sebab, pada kenyataannya pos-pos penting kebijakan dalam birokrasi dan pemerintahan mayoritas diisi orang-orang yang lebih akrab dengan kasak-kusuk ketimbang oleh mereka yang kompeten dan kapabel, mereka yang memiliki khazanah, memahami persoalan-persoalan penting dan tahu mengatasinya. Tahu kebijakan apa yang harus mereka tetapkan dan terapkan. Sayangnya, pos-pos penting dalam birokrasi dan pemerintahan lebih sering diisi oleh mereka yang berada dalam jaringan loyalis para kandidat atau partai politik alias orang dalam. Dan itu juga yang terjadi tingkat pemerintahan pusat.

Terkait dengan hal itu, barangkali kita sangat layak untuk bertanya: apakah sebaiknya partai politik di Indonesia tidak mesti terlalu banyak? Ini mungkin pertanyaan sensitif tapi menjadi sangat penting karena aktual dengan situasi dan kondisi. Mereka merusak ekosistem sosial-politik hanya sebagai medan dan praktik transaksional belaka. Rakyat hanya dijadikan alat dan tidak diberi kesempatan untuk bersuara dan berpartisipasi dalam kebijakan yang justru akan sangat berdampak kepada mereka. Jawaban untuk pertanyaan tersebut tentu saja perlu dirembugkan secara matang.

Terkait Sri Mulyani, ia merupakan contoh ketidakkompetenan yang bukan dari kalangan partai politik, di saat banyak mereka yang profesional dan ahli yang sesungguhnya cocok untuk berada di posisi jabatannya. Pernyataan Sri Mulyani lainnya yang jelas dan terang menunjukkan ketakpahamannya terhadap konstitusi tertinggi Negara adalah: “guru adalah beban Negara…”, padahal pendidikan merupakan tulang-punggung dan fondasi utama kemajuan dan keberdayaan-kekuatan sebuah bangsa dan masyarakat.

Pernyataannya itu bertambah ironis dan miris di saat gaji anggota DPR naik berlipat-lipat, belum lagi ditambah tunjangan mereka yang tak kalah fantastis, gaji orang-orang BUMN yang justru banyak yang rugi dan korupsi.

Masalah mis-alokasi talenta ini yang menurut banyak pakar merupakan salah-satu faktor utama mandeg-nya Indonesia, jelang satu abad usianya. Mereka yang berprestasi dalam sains dan teknologi bahkan lebih memilih berkarir di luar negeri ketimbang di negeri sendiri. Yah karena mereka tahu bila pulang ke Indonesia justru tidak akan mendapatkan tempat yang akan menampung bakat dan kapasitas mereka. Yang untung malah Negara lain karena bisa memanfaatkan talenta-talenta berbakat Indonesia untuk kemajuan Negara mereka. Belum terciptanya ekosistem riset sains dan teknologi yang komprehensif juga merupakan kendala bagi lahirnya kreativitas dan inovasi Indonesia, dan investasi Negara masih sangat minim dalam bidang ini. Kalah jauh dengan Iran yang justru diembargo Barat, apalagi dengan Tiongkok, sebagai sesama Negara Asia.

Sulaiman Djaya, penyair

Tags: EliteKompetenPajakSulaiman DjayaWakafZakat
Share200Tweet125SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Sulaiman-Djaya
Opini

Pikiran yang Terlambat

by liputan9news
October 10, 2025
0

BANTEN | LIPUTAN9NEWS Kita kerapkali berbicara tentang Pembaharuan Islam, namun kerapkali pula tak melahirkan dampak praktis, karena keputusan-keputusan sosial-keagamaan-politik lebih...

Read more
Sulaiman Djaya

Paradoks Kritik Teologis A. A. Navis (Bagian Kedua)

September 30, 2025
Sulaiman Djaya

Paradoks Kritik Teologis A. A. Navis (Bagian Pertama)

September 29, 2025
Sulaiman Djaya

Gaji DPR RI dan Ironi Pajak Rakyat 

August 30, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2463
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

757
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
Wali Kekasih Allah

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

October 27, 2025
Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

October 27, 2025
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti

Program Wajib Belajar 13 Tahun pada 2026, PIP untuk TK dan Insentif Guru Dinaikkan

October 27, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In