Jakarta, LIPUTAN9.ID – Bencana gempa bumi paling mematikan di Maroko dalam beberapa dekade terakhir telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan menyebabkan kerusakan yang luas serta membuat penduduk serta wisatawan yang ketakutan bergegas mencari tempat aman di tengah malam.
Gempa dahsyat dengan kekuatan magnitudo 6,9 mengguncang Maroko pada Jumat, 8 September 2023 pukul 23.14 malam waktu setempat. Wilayah terdampak gempa, yakni Provinsi Al-Houz, Marrakech, Ouarzazate, Azilal, Chichaoua, dan Taroudant.
Data Kementerian Dalam Negeri yang diperbarui pada hari Sabtu, 9 September 2023 menunjukkan gempa tersebut menewaskan sedikitnya 1.037 orang, sebagian besar di Al-Haouz, pusat gempa, dan provinsi Taroudant.
“Sebanyak 1.204 orang lainnya terluka, termasuk 721 orang dalam kondisi kritis,” kata Kemendagri.
Kemendagri juga mencatat kematian di provinsi Ouarzazate, Chichaoua, Azilal dan Youssoufia, serta di Marrakesh, Agadir dan daerah Casablanca.
“Gempa tersebut merupakan gempa terkuat yang pernah melanda negara di Afrika Utara itu dalam satu abad terakhir,” kata Institut Geofisika Nasional Maroko.
Dikutip dari laporan Anadolu, Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat pusat gempa berada 75 kilometer sebelah tenggara Marrakesh pada kedalaman 18,5 km.
Sejumlah video yang beredar di media sosial menangkap kondisi sesaat setelah gempa dan menunjukkan warga tumpah ruah ke jalan.
Situasi sangat mengerikan disebut terjadi di wilayah Marrakesh di mana banyak bangunan runtuh dan penduduk terjebak di bawah puing-puing.
Media lokal mengatakan bahwa beberapa bangunan, termasuk tembok merah terkenal yang mengelilingi kota tua di Marrakesh dan berstatus Warisan Dunia UNESCO juga rusak.
Angkatan Bersenjata Kerajaan Maroko mengimbau warga untuk tetap waspada dan mengarahkan masyarakat ke wilayah-wilayah yang aman agar terhindar dari gempa susulan. (red)