Jakarta, LIPUTAN9.ID – Presiden Jokowi mendorong negoasiasi damai Israel-Palestina segera dilanjutkan. Hal itu disampaikan Jokowi pada pertemuan bilateral dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih, Senin (13/11/23).
Jokowi dan Biden menggelar pertemuan bilateral saat perang di Gaza semakin memburuk. Kementerian Kesehatan Palestina menyebut kekejaman Israel menyebabkan 11 ribu warga di Gaza tewas.
Kondisi semakin parah karena Israel mengepung RS terbesar di Gaza, yaitu RS Al-Shifa. Di dalam rumah sakit itu terdapat ribuan orang staf medis, pasien, dan pengungsi.
Ketika bertemu Biden, Jokowi meminta agar AS mendorong gencatan senjata terjadi di Gaza. AS adalah sekutu dekat Israel.
Lebih lanjut, Jokowi turut menyinggung two-state solution dan negosiasi damai Israel-Palestina kepada Biden. Konsep two-state solution ditujukan untuk membentuk negara Palestina dan Israel berdampingan di sebelah barat Sungai Yordan.
“Gencatan senjata oleh Presiden dinyatakan sangat penting untuk segera dilakukan dan bantuan kemanusiaan yang aman dan berkelanjutan dapat dilakukan serta proses perdamaian menuju two-state solution berdasarkan parameter internasional yang disepakati dapat segera dimulai kembali,” kata Menlu Retno Marsudi.
Sementara itu, Retno mengatakan hal itu dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/11/23). Retno mendampingi Jokowi saat bertemu Biden di Gedung Putih.
Negosiasi damai Israel-Palestina terakhir kali digelar pada 2013 sampai 2014. Namun, negosiasi itu gagal menemui kesepakatan. Sejak itu pula Israel-Palestina belum kembali duduk untuk negosiasi.
Selain mendorong negosiasi, saat bertemu Biden, Jokowi menyampaikan hasil KTT Luar Biasa OKI di Riyadh. Pemimpin OKI sepakat mengecam Israel.
“Presiden Jokowi menyampaikan bahwa posisi negara anggota OKI sangat solid dan keras agar Israel segera akhiri kekejamannya di Gaza,” kata Retno. (MFA)