Jakarta, Liputan9.id – Hari Penghapusan Perbudakan Internasional diperingati setiap 2 Desember, yang tahun ini jatuh pada Jumat (2/12/2022).
PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) menetapkan 2 desember sebagai hari penghapusan perbudakan yang disahkan pada tahun 1949. Dan sampai saat ini masih aktif dikampanyekan kepada masyarakat secara luas.
Secara umum, peringatan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global untuk memerangi isu perbudakan.
Secara khusus, peringatan ini menjadi upaya pemberantasan segala bentuk perbudakan di era modern, seperti perdagangan manusia, eksploitasi seksual, pekerja anak, kawin paksa, dan perekrutan paksa anak-anak untuk digunakan dalam konflik bersenjata.
KH. Fuad menuturkan penetapan Hari Penghapusan Budak Internasional itu sejalan dengan cita-cita Islam, dimana misi Islam salah satunya menghapus perbudakan di seluruh dunia.
“Ikhtiar yang sudah dilakukan Islam sejak zaman Nabi Misalnya; ada beberapa sanksi yang secara melaksanakan sanksi itu dengan cara memerdekakan budak. Dalam Al-Qur’an itu ada ayat فَكُّ رَقَبَةٍ (memerdekakan budak)” tegas KH. Fuad Thohari selaku PP LADISNU, Ketua Divisi Literasi, Media, TV dan Advokasi TKW-TKI sedunia.
Dalam hal ini banyak sekali formulasi yang ditawarkan untuk menghapuskan perbudakan di seluruh dunia.
“Salah satunya kita akan membuat tulisan-tulisan tentang misi Islam terkait upaya meminimalisir atau menghapus perbudakan di dunia. Saya kira dengan spesialisasi bagaimana pandangan Al-Qur’an tetang sistem perbudakan dan ini akan banyak dibaca orang” terang Dosen Syariah di UIN Jakarta tersebut.
Pada peringatan kali ini terutama di Indonesia banyak sekali aktivis dan relawan yang secara nyata mengkampanyekan hal tersebut.
Sebab di Indonesia maupun TKI di luar negeri sendiri hal perbudakan masih menjadi tradisi rutin para kaum berada kepada masyarakat dibawah. Perdagangan manusia baik dari segi penjualan jasa seksual maupun kerja paksa masih kerap ditemukan.
Lebih lanjut KH. Fuad berpesan agar Indonesia melalui Menteri luar Negerinya untuk berbicara di level Internasional, bahwa Islam itu salah satu misinya adalah menghapus perbudakan di dunia.
“Jangan sampai ada lagi perbudakan, jangan ada lagi sistem jual beli manusia. Sebab manusia satu sama lain itu punya hak, harkat dan martabat yang sama di mata Allah. Di sisi itu, salah satu bentuk prakteknya adalah perbudakan harus diakhiri, tidak ada lagi perbudakan yang mengeksploitasi manusia harus di stop dan diakhiri” tegasnya.
DR. KH. Fuad Thohari, MA, Pengurus Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU), Ketua Bidang Literasi, Media, TV dan Advokasi TKW-TKI sedunia.