• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Imam Jazuli

Hadits dan Tafsir dalam Pemahaman Kaum Sufi

December 14, 2023
PNIB

Refleksi Hari Santri dan Sumpah Pemuda, PNIB: Bahaya Medsos dan Game Online sebagai Alat Propaganda 

October 28, 2025
Pagar Nusa

Pagar Nusa Apresiasi Polri atas Kinerja Berantas Narkoba

October 28, 2025
Wali Kekasih Allah

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

October 28, 2025
Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

Kemendikbud Siapkan 150 Ribu Beasiswa untuk Guru yang Belum S1/D4

October 27, 2025
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti

Program Wajib Belajar 13 Tahun pada 2026, PIP untuk TK dan Insentif Guru Dinaikkan

October 27, 2025
MUI

MUI Sentil Tampilnya Biduan dalam Peresmian Masjid di Jawa Tengah

October 27, 2025
Peringati Hari Santri 2025, PWNU DKI Jakarta Ajak Perkuat Nilai-nilai Kejujuran

Peringati Hari Santri 2025, PWNU DKI Jakarta Ajak Perkuat Nilai-nilai Kejujuran

October 27, 2025
Ratusan Juta Uang Rakyat Diduga Disalahgunakan: Proyek Drainase U-Ditch di Sukajaya Asal Jadi, Jalan Licin Membahayakan Warga

Ratusan Juta Uang Rakyat Diduga Disalahgunakan: Proyek Drainase U-Ditch di Sukajaya Asal Jadi, Jalan Licin Membahayakan Warga

October 27, 2025
Melda Safitri

The Ultimate Life Perspektif Islam 

October 26, 2025
BEM PTNU SE-NUSANTARA Menggelar Aksi Lanjutan, Geruduk Kantor Trans7

BEM PTNU SE-NUSANTARA Menggelar Aksi Lanjutan, Geruduk Kantor Trans7

October 26, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Tuesday, October 28, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Dunia Islam Tasawuf

Hadits dan Tafsir dalam Pemahaman Kaum Sufi

Oleh: KH. Imam Jazuli, Lc. MA

liputan9news by liputan9news
December 14, 2023
in Tasawuf
A A
2
Imam Jazuli

KH. Imam Jazuli, Lc. MA. Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015./Foto: Imanjazuli.com

506
SHARES
1.4k
VIEWS

LIPUTAN9.ID – Islam didasarkan pada Alquran dan Hadits, termasuk ajaran sufisme juga didasarkan pada keduanya. Namun, sebagaimana pemahaman sufistik terhadap Alquran dianggap problematik, pemahaman mereka terhadap Hadits juga dianggap problematik. Sebagaimana pada biasanya, para pengkritik pemahaman sufistik ini berasal dari kalangan yang tidak menggunakan pendekatan serupa dengan apa yang dipakai kaum sufi.

Kaum Sufi sering merujuk pada hadits Nabi saw yang bersabda: “inna minal ‘ilmi kahaiatil maknun la ya’lamuhu illa ahlul ma’rifah billai ta’ala. fa idza nathaqu bihi lam yajhalhu illa ahlul ightirar billahi ta’ala. fala tahqiru ‘aliman atahullahu ta’ala ‘ilman minhu. fainnallaha la yahqirhu idz tahahu iyyahu.”

Artinya, “sesungguhnya ada sebagian jenis ilmu yang seperti perkara tersembunyi, yang tidak akan diketahui kecuali oleh ahli ma’rifat billah. Jika mereka membicarakannya maka tidak akan ada yang mengingkarinya kecuali orang-orang yang teperdaya. Karenanya, jangan pernah menganggap hina orang alim yang ilmunya dianugerahi langsung oleh Allah. Karena Allah tidak meremehkan orang itu karena Allah memberikan ilmu langsung kepadanya.” (HR. al-Bukhari, Kitab al-‘Ilm, No. 117; Albani, No. 870, 2/262; Al-Mundziri, al-Targhib, 1/262).

BeritaTerkait:

Lima Prestasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 dan Sedikit Catatan Evaluatif

Dari Kaki Gunung Ciremai, KH. Imam Jazuli Cetak Generasi NU Berkaliber Internasional

Ahlus Suffah: Kaum Sufi dan Kemiskinan Ideal

Kritisi Pidato Rais ‘Aam PBNU, Kiai Imam Jazuli Sebut Mengemis pada Kekuasan Jadi Tren Elite NU

Kaum sufi sering menggunakan hadits di atas untuk menjelaskan tentang ilmu syariat yang mengandung pemahaman lahiriah sekaligus pemahaman batiniah. Namun, pemahaman semacam itu sering kali ditentang, dengan menganggap bahwa ilmu batin dan ilmu lahir itu tidak ada. Bahkan, sekalipun ada, ilmu batin tidak akan pernah bertentangan dengan ilmu syariat lahiriah (Mahmud al-Marakibi, Zhahiruddin wa Batinuhu: as-Salaf, al-Batiniah, asy-Syi’ah, as-Shufiah, 2002: 171).

Sebagaimana pemahaman kaum sufi terhadap Alquran yang didasarkan pada anugerah pemahaman langsung dari Allah, kaum sufi pun dalam memahami hadits Nabi juga demikian. Sehingga, jika dilihat dari kajian historis dan ilmiah, banyak hadits yang digunakan oleh para sufi dianggap sebagai hadits dha’if. Termasuk hadits di atas, yang dikutip oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin pada Kitab al-Ilmi, juga dianggap dha’if oleh Hafizh al-Iraqi, Al-Bani, dan Al-Mundziri, walaupun Imam Bukhari sendiri meriwayatkannya.

Artinya, selalu ada celah bagi kaum ilmiah untuk mengkritik kaum sufi yang isyari dalam pemahaman mereka atas Alquran dan Hadits. Tujuan kritik tersebut adalah untuk mementahkan dasar argumentasi kaum sufi tentang ilmu batin. Jika dasar mereka dilemahkan, otomatis bangunan keilmuan sufistik juga akan dianggap lemah.

Salah satu hadits yang sangat populer di kalangan kaum sufi, dan dianggap lemah oleh para kritikusnya, adalah hadits Qudsi di mana Allah berfirman: “Man ‘Arafa Nafsahu faqod ‘Arafa Rabbahu. Barang siapa mengenal dirinya sendiri maka ia sungguh telah mengenal Tuhannya.” Hadits ini adalah dalam Al-Hawi li as-Suyuthi, 2/412-413; Fatawa an-Nawawi, 120; al-Maqashid, 419; Ad-Durar, 213; al-Asrar, 506; Asna al-Mathalib, 219; al-Kasyfu, 2/262.

Banyak pendapat yang mengkritik hadits di atas, misalnya Imam an-Nawawi mengatakan hadits tersebut tidak kuat. Sedangkan as-Sam’ani mengatakan, hadits tersebut adalah kata-kata dari Yahya bin Mu’adz (Mar’i bin Yusuf al-Karmi al-Maqdisi, al-Fawaid al-Mawdhu’ah fi al-Ahadits al-Mawdhu’ah, Dar al-Warraqa, Beirut, 1998: 103).

Sedangkan sufi besar seperti Ibnu Arabi sampai mengarang kitab berjudul Risalah Man ‘Arafah Nafsahu faqod ‘Arafa Rabbahu, dan kitab tersebut disyarahi/dijebarkan oleh al-‘Arifbillah Ahmad bin Sulaiman al-Arwadi an-Naqsyabandi al-Akbari, dalam kitabnya berjudul Mir’atul ‘Ifran wa Lubbhihi Syarhu Risalah Man ‘Arafah Nafsahu faqod ‘Arafa Rabbahu (Beirut: Books-Publisher, 2015).

Hadits “Man ‘Arafa Nafsahu” di atas menjadi pijakan kuat dasar pemikiran tentang Wadatul Wujud atau Manunggaling Kawula lan Gusti. Hadits ini adalah rujukan utama bagi para salik yang sedang menempuh suluk untuk mencapai Allah. Mereka harus betul-betul memahami dirinya sendiri, dan menemukan Allah di dalam dirinya. Allah tidak dapat ditampung oleh alam semesta, tetapi Allah bisa masuk ke dalam hati hamba yang mukmin. Itulah maksud dari hadits Qudsi Man ‘Arafa Nafsahu faqod ‘Arafa Rabbahu.

Ada hadits yang mendukung hadits tersebut, seperti: “Lam tasi’ni ardhi wa la sama’i, wa wasa’ani qalbu ‘abdil mukmin. Bumi-Ku dan langikut-Ku tidak akan mampu menampung-Ku, dan yang mampu menampung-Ku adalah hati hamba-Ku yang beriman.” (Ali Hasan Ali al-Halabi, Mawsu’ah al-Ahadits wa al-Atsar al-Dha’ifah wa al-Mawdhu’ah, Maktabah al-Ma’arif Riyadh, 1999: 13/20433). Hadits ini membuktikan bahwa hanya hati yang beriman yang mampu menampung atau memahami Allah Swt. Otomatis mendukung hadits tentang hamba yang mengenal dirinya akan mengenal Allahnya.

Masih banyak hadits-hadits lain yang sering digunakan oleh kaum sufi, namin dianggap dha’if atau lemah oleh para kritikusnya. Hal ini membuktikan bahwa pembacaan metodologis kaum sufi berbeda dengan cara pembacaan ilmiah dari para kritikusnya. Sebab, kaum sufi memahami hadits dalam bingkai anugerah langsung dari Allah. Pemahaman kaum sufi adalah pemberian Allah, bukan kerja ilmiah yang dilakukannya. Kaum sufi pun tidak berkepentingan dengan tujuan ilmiah, karena tujuan utamanya adalah basis kehidupan spiritual.

Alhasil, kita dapat memaklumi perbedaan pandangan antara kaum sufi dan ulama dari disiplin ilmu lain, sama seperti kita memaklumi perbedaan intelektual dari satu disiplin ilmu dengan intelektual dengan disiplin ilmu yang berbeda. Metode ilmiah mereka berbeda, sehingga kesimpulannya pun berbeda. Termasuk cara kaum sufi membaca hadits dan Alquran akan berbeda dari para penafsir Alquran dan hadits dari disiplin ilmu tafis Alquran, atau bahkan ulama fikih.

Artikel ini tayang juga di Disway.id dengan judul yang sama Hadits dan Tafsir dalam Pemahaman Kaum Sufi, pada hari Jum’at, 02 Desember 2022.

KH. Imam Jazuli, Lc. MA, Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.
Tags: HaditsImam JazuliKaum SufiSufismeTafsir
Share202Tweet127SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Imam Jazuli
Opini

Lima Prestasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025 dan Sedikit Catatan Evaluatif

by liputan9news
June 23, 2025
0

Cirebon | LIPUTAN9NEWS Arab Saudi telah mengumumkan keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M, baik dari segi keamanan, kesehatan, maupun...

Read more
Imam Jazuli

Dari Kaki Gunung Ciremai, KH. Imam Jazuli Cetak Generasi NU Berkaliber Internasional

May 8, 2025
Imam Jazuli

Ahlus Suffah: Kaum Sufi dan Kemiskinan Ideal

April 16, 2025
Imam Jazuli

Kritisi Pidato Rais ‘Aam PBNU, Kiai Imam Jazuli Sebut Mengemis pada Kekuasan Jadi Tren Elite NU

February 19, 2025
Load More

Comments 2

  1. Pingback: Mahabbah dan Ma’rifat - Liputan 9
    • liputan9news says:
      2 years ago

      simak terus

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2463
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

757
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
PNIB

Refleksi Hari Santri dan Sumpah Pemuda, PNIB: Bahaya Medsos dan Game Online sebagai Alat Propaganda 

October 28, 2025
Pagar Nusa

Pagar Nusa Apresiasi Polri atas Kinerja Berantas Narkoba

October 28, 2025
Wali Kekasih Allah

Ciri Wali (Kekasih) Allah: Tidak ada Rasa Takut dan Larut dalam Kesedihan

October 28, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In