• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Rafah

Idul Adha dan Perang

June 11, 2024
Foto: Masjid Kinbaluh

Khutbah Jumat: Berbakti Pada Orang Tua yang Sudah Tiada

May 23, 2025
Haji Lilur

Situbondo Darurat Korupsi, Haji Lilur Serukan LBH GKS BASRA dan GP SAKERA Lakukan Perlawanan dan Edukasi Anti Korupsi

May 22, 2025
Ade Kunang

Dampak Kebakaran Pasar Bojong, Pemkab Bekasi Prioritaskan Pemulihan dan Revitalisasi Pasar

May 23, 2025
Amany Lubis

Viral Kasus Inses, Amany Lubis: MUI ada Opsi Hukuman Mati untuk Pelaku

May 22, 2025
KH. Cholil Nafis, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah

Ketua MUI Setuju Wacana Pemangkasan Masa Tinggal Jamaah Haji, Ibadah Haji Cukup 20 Hari

May 21, 2025
PHD

Harus Bayar Sendiri BIPIH Sebesar Rp94 Juta, PHD Asal Lumajang Dicoret Kemenag Sebagai Petugas Haji

May 21, 2025
PPPK

71.010 PPPK Kemenag Akan Dilantik Serentak, Ditandai Aksi Tanam Pohon

May 21, 2025
Pengamanan Kejaksaan adalah Perang Melawan Oligarki Hitam dan Mafia Pendidikan

Pengamanan Kejaksaan adalah Perang Melawan Oligarki Hitam dan Mafia Pendidikan

May 21, 2025
Sulaiman Djaya

Ngopi Senja dan Etos Hidup Koh Iping

May 21, 2025
PNIB: Harkitnas Momentum Kesadaran Bahwa Kekuatan Terbesar Bangsa Ada Saat Indonesia Bersatu Tanpa Intoleransi, Khilafah dan Terorisme 

PNIB: Harkitnas Momentum Kesadaran Bahwa Kekuatan Terbesar Bangsa Ada Saat Indonesia Bersatu Tanpa Intoleransi, Khilafah dan Terorisme 

May 21, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Friday, May 23, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Idul Adha dan Perang

Oleh: Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya by Sulaiman Djaya
June 11, 2024
in Uncategorized
A A
0
Rafah

Keluarga-keluarga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis mengendarai traktor bersama barang-barang mereka menuju Rafah, Gaza, Palestina, Kamis (11/06/2024). Ribuan warga Palestina mengungsi dari Kota Khan Younis untuk menghindari pertempuran sengit antara tentara Israel dan pejuang Hamas yang kian intens. (AFP)

513
SHARES
1.5k
VIEWS

Banten, LIPUTAN 9 NEWS

“Mari kita sembelih kebodohan kita, bukan hanya menyembelih binatang. Kita sembelih ketumpulan nalar kita yang begitu mudahnya mendaku hoax sebagai kebenaran dan bahkan lebih buruk, menganggapnya sebagai ajaran agama.” (Sulaiman Djaya)

Idul Adha disebut juga idul qurban. Dan yang disembelih dalam qurban itu bukan binatang dan kebinatangan, karena manusia lebih bejat dari binatang. Secara linguistik, istilah ‘qurban’ berasal dari bahasa Arab: qaraba, yaqrabu, qurbanan. Yang ‘disembelih’ dalam qurban itu adalah penyembelihnya, pengalihan kebejatan dan kekejaman manusia dalam laku ritual.

Hasrat ‘kekejaman’ dan ‘kekejian’ manusia terlampiaskan dan terpenuhi dengan menyembelih hewan kurban, sementara ISIS masih mempraktikkan laku purba kanibalisme, yaitu menyembelih manusia atas kepentingan tuan mereka, yaitu Israel, Amerika, Ingris dkk.

BeritaTerkait:

PNIB Sebut Perang India Pakistan Akibat Adu Domba Asing, Jangan Sampai Terjadi di Indonesia

Memanas, Hizbullah Serang Pangkalan Militer Israel

Ilias dan Perang Dadakan (Dongeng Zaman Komoditas 4)

Sahabat Dianiaya, Nabi SAW tidak Selalu Kirim Pasukan

Bahkan, kekejian dan kekejaman manusia tidak pernah hilang dalam klaim dan jubah peradaban. Rasionalitas, yang konon ciri dan identitas pencerahan, hanyalah bentuk alibi untuk ‘mempercanggih’ laku kekejian dan kekejaman manusia.

Perang dan teknologi perang adalah bukti bahwa manusia sebenarnya ‘tak pernah’ beranjak dari laku purba kekejian dan kebejatan mereka. Berapa banyak laku aniaya manusia dan kekejian (kezaliman) mereka memakai topeng, semisal menggunakan klaim religius dan keagamaan. Mari kita sembelih laku kezaliman dan aniaya manusia. Dan Anda tak perlu ‘mengkambinghitamkan’ kambing.

Mari kita sembelih kebodohan kita, bukan hanya menyembelih binatang. Kita sembelih ketumpulan nalar kita yang begitu mudahnya mendaku hoax sebagai kebenaran dan bahkan lebih buruk, menganggapnya sebagai ajaran agama.

Terkait perang dan kodrat alami sisi destruktif manusia, ada dua penyair yang cukup bagus menyuarakan ihwal perang dan kondisi negara-negara yang selalu dirundung perang melalui puisi-puisi mereka, yaitu Nizar Qabbani dan Mahmoud Darwish.

Terkait konflik dan perang itu, semisal terkait isu Israel dan Palestina di era 1950 hingga 1960-an, Nizar Qabbani menulis:

Aku menangis
hingga air mataku mengering
aku berdoa
hingga lilin-lilin padam
aku bersujud
hingga lantai retak
aku bertanya
tentang Muhammad dan Yesus

Yerusalem,
O kota nabi-nabi yang bercahaya
jalan pintas
antara surga dan bumi!
Yerusalem, kota seribu menara
seorang gadis cilik yang cantik
dengan jari-jari terbakar

Kota sang perawan,
matamu terlihat murung.
Oasis teduh yang dilewati sang Nabi,
bebatuan jalananmu bersedih
menara-menara masjid pun murung.

Kota yang dilaburi warna hitam,
siapa yang akan membunyikan
lonceng-lonceng makam suci
pada hari Minggu pagi?
siapa yang akan memberi mainan
bagi anak-anak
pada perayaan natal?

Kota penuh duka,
O, air mata yang sangat besar
bergetar di kelopak matamu,
siapa yang akan menyelamatkan Injil?
siapa yang akan menyelamatkan Quran?

siapa yang akan menyelamatkan Kristus,
siapa yang akan menyelamatkan manusia?
Yerusalem, kotaku tercinta

esok pepohonan lemonmu akan berbunga
batang dan cabangmu yang hijau
tumbuh dengan gembira
dan matamu berseri-seri.
merpati-merpati yang bermigrasi
akan kembali ke atap-atapmu yang suci
dan anak-anak akan kembali bermain

orang tua dan anak-anak akan bertemu
di jalananmu yang berkilauan
kotaku, kota zaitun dan kedamaian.

Nizar Qabbani adalah seorang penyair Suriah yang populer di kalangan para penyair dan para pembaca puisi, yang puisi-puisinya mengangkat tema-tema atau isu-isu dalam kehidupan bangsa Suriah dan kehidupan di Timur Tengah. Tentu secara umum, melalui sejumlah puisinya, ia berbicara tentang Timur Tengah yang tak luput dari konflik dan perang, semisal Suriah dan Palestina yang ia suarakan melalui puisinya yang berjudul Palestina tersebut. Bagaimana ratapan dan suara ironisnya ia suarakan melalui sejumlah pertanyaan tentang kota suci, yaitu Jerusalem, yang menjadi tempat sengketa dan pertumpahan darah, sebagaimana Suriah, dulu dan saat ini.

Negeri Nizar Qabbani sendiri, yaitu Suriah, secara politis dan historis, yang dalam literatur kuno juga disebut Aramia, berada di salah satu persimpangan jalan di dunia kuno, tempat bertemunya jalur kafilah dari kawasan Laut Tengah menuju ke Cina dan dari Mesir menuju ke Anatolia. Dahulu kala, di jaman-jaman sebelum pentarikhan Masehi, bala tentara Akkadia, Babilonia, Mesir, Persia, Yunani, dan Romawi pernah melintasinya. Dan berabad-abad kemudian, orang-orang Turki dan para ksatria Perang Salib melintasinya. Sementara itu, pada zaman modern, bala tentara Prancis dan Inggris saling berperang untuk menguasainya.

Saat ini, sebagian kawasan itu dikenal dengan sebutan yang digunakan di masa-masa ribuan tahun yang lampau—Syria (di mana orang-orang Indonesia menyebutnya Suriah). Meskipun Suriah telah banyak berubah, apalagi akibat perang saat ini, gema sejarahnya masih tetap bergaung dan bergema di sana. Sebagai contohnya adalah Damaskus, yang juga jadi ibukota Suriah. Konon, kota itu adalah salah satu kota tertua di dunia yang senantiasa berpenghuni sejak didirikan. Damaskus, yang terletak di kaki Pegunungan Libanon dan dilalui aliran Sungai Barada ini, telah berabad-abad lamanya menjadi oasis yang dinanti-nantikan di tepi Gurun Suriah yang luas.

Kemungkinan besar, dahulu kala, Ibrahim as melintasi kota ini dalam perjalanannya ke selatan menuju Kanaan (Funisia atau Fenisia). Dan, di sana pula ia mengambil Eliezer, ”yang orang Damaskus (Damsyik)”, menjadi anggota rumah tangganya sebagaimana dinarasikan Kitab Kejadian 15:2. Meski mayoritas warga Suriah saat ini adalah muslim Sunni, namun di Suriah terdapat ‘kota suci’ ummat Kristiani Suriah (dan bahkan dunia), yaitu Antioch, yang tentulah sudah tidak asing lagi bagi Ummat Kristiani Orthodoks di Dunia (seperti bagi Ummat Kristiani Rusia dan Ummat Kristiani keturunan Suriah di Kerala, India). Dalam Kitab Kisah Para Rasul itu disebutkan, misalnya, sepeninggal Isa Al-Masih putra Maryam yang disucikan, Rasul Petrus bertugas sebagai patriark yang pertama di Anthiokia. Selama tujuh tahun Rasul Petrus menjalani misi sucinya, sebelum bertugas ke Roma. “Sejak saat itu ajaran Kristen mengalami proses Helenisasi, diikuti dengan Westernisasi”.

Puisi, dalam kasus Nizar Qabbani, juga Mahmoud Darwish, lahir dari sejarah yang hadir dalam kehidupan keseharian secara politis dan kultural, terutama sikap dan keprihatinan mereka atas konflik dan perang yang terjadi di negeri kelahiran mereka: Timur Tengah, termasuk dalam soal isu Palestina, negeri bathin-nya Mahmoud Darwish.

Sejak Oktober 2023 sampai beberapa hari lalu, Israel telah membantai puluhan ribu nyawa perempuan dan anak-anak Palestina, di Gaza hingga Rafah. Mari kita sembelih kebejatan kita sembari turut membasuh luka Palestina, sebab esensi Idul Qurban adalah berbagi dan berderma, praktik solidaritas kemanusiaan.

Sulaiman Djaya, Penyair di Kubah Budaya

Tags: Idul AdhaPerang
Share205Tweet128SendShare
Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya

Sulaiman Djaya, lahir di Serang, Banten. Menulis esai dan fiksi. Tulisan-tulisannya pernah dimuat di Koran Tempo, Majalah Sastra Horison, Indo Pos, Pikiran Rakyat, Media Indonesia, Majalah TRUST, Majalah AND, Majalah Sastra Kandaga Kantor Bahasa Banten, Rakyat Sumbar, Majalah Sastra Pusat, Jurnal Sajak, Tabloid Kaibon, Radar Banten, Kabar Banten, Banten Raya, Tangsel Pos, Majalah Banten Muda, Tabloid Cikal, Tabloid Ruang Rekonstruksi, Harian Siantar, Change Magazine, Banten Pos, Banten News, basabasi.co, biem.co, buruan.co, Dakwah NU, Satelit News, simalaba, dan lain-lain. Buku puisi tunggalnya Mazmur Musim Sunyi diterbitkan oleh Kubah Budaya pada tahun 2013. Esai dan puisinya tergabung dalam beberapa Antologi, yakni Memasak Nasi Goreng Tanpa Nasi (Antologi Esai Pemenang Sayembara Kritik Sastra DKJ 2013), Antologi Puisi Indonesia-Malaysia, Berjalan ke Utara (Antologi Puisi Mengenang Wan Anwar), Tuah Tara No Ate (Antologi Cerpen dan Puisi Temu Sastra IV di Ternate, Maluku Utara Tahun 2011), Sauk Seloko (Bunga Rampai Puisi Pertemuan Penyair Nusantara VI di Jambi Tahun 2012)), Kota, Kata, Kita: 44 Karya Para Pemenang Lomba Cipta Cerpen dan Puisi 2019, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta dan Yayasan Hari Puisi, Antologi Puisi ‘NUN’ Yayasan Hari Puisi Indonesia 2015, dan lain-lain.

BeritaTerkait

PNIB Sebut Perang India Pakistan Akibat Adu Domba Asing, Jangan Sampai Terjadi di Indonesia
Nasional

PNIB Sebut Perang India Pakistan Akibat Adu Domba Asing, Jangan Sampai Terjadi di Indonesia

by liputan9news
May 17, 2025
0

Jakarta | LIPUTAN9NEWS - Perang terbuka India dan Pakistan menjadi babak baru konflik Internasional di Asia. Kedua negara yang sebelumnya...

Read more
Ilustrasi. Hizbullah di Lebanon dan Israel kembali saling serang di tengah perang antara Tel Aviv dengan Hamas terus memanas sejak 7 Oktober lalu. (REUTERS/MOHAMMED SALEM)

Memanas, Hizbullah Serang Pangkalan Militer Israel

October 9, 2024
Sulaiman Djaya, Pekerja Budaya

Ilias dan Perang Dadakan (Dongeng Zaman Komoditas 4)

October 30, 2024
231 WNI Peserta Wisata Religi di Israel Berhasil Dievakuasi

Sahabat Dianiaya, Nabi SAW tidak Selalu Kirim Pasukan

June 3, 2024
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2364
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

726
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

137
Foto: Masjid Kinbaluh

Khutbah Jumat: Berbakti Pada Orang Tua yang Sudah Tiada

May 23, 2025
Haji Lilur

Situbondo Darurat Korupsi, Haji Lilur Serukan LBH GKS BASRA dan GP SAKERA Lakukan Perlawanan dan Edukasi Anti Korupsi

May 22, 2025
Ade Kunang

Dampak Kebakaran Pasar Bojong, Pemkab Bekasi Prioritaskan Pemulihan dan Revitalisasi Pasar

May 23, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In