Bandung, LIPUTAN9.ID – Koordinator Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU) Jawa Barat, Habib Mahadhir Muhammad, beserta jajarannya, dikukuhkan oleh Kiai Said Aqil Sirodj pada acara Tabligh Akbar 1 Abad NU Pengurus Pusat LADISNU, Senin (13/3/2023) Majalaya Bandung Jawa Barat.
Acara pengukuhan ini juga dimeriahkan dengan Kirab Sarung Santri Nuswantara Festival Sarung Majalaya (FSM), dan juga Pertunjukan Silat DPP Paguron Gajah Putih yang turut mengawal Buya Said bersama Pagar Nusa dan BANSER.
Selain melaksanakan pengukuhan Pengurus Jawa Barat, LADISNU juga mengukuhkan Duta Santri Nusantara Wilayah Jawa Barat, yang disematkan pada 10 Da’i yang dianggap sebagai pelopor Dakwah Islam ala Nusantara di bidang masing-masing. Hadir diantara para penerima gelar tersebut, dr. Ahmad Nurhadi yang dikukuhkan sebagai Duta Da’i Islam Nusantara di bidang Kesehatan Umat, Zeni Sontani dan Deni Jatnika dari Froum UMKM Nuswantara (FUN), juga di Bidang Kesehatan, Ega Sukadirdja dari Masyarakat Kuliner Nuswantara (MAKAN) di bidang Kuliner, serta Bezie Galih Manggala di bidang Kepemudaan, Ahmad Fauxan Fathurohman dari Marbot Masjid Muda (MMM) serta Alwan Murtadlo dari Komunitas Santri Nuswantara (KOSAN) di bidang pendidikan, dan Haryo Wisanggeni, Founder Komunitas Cinta Sarung Indonesia (KCSI), sebagai Duta Da’i Islam Nusantara Wilayah Jawa Barat di Bidang Fashion.
Mendapatkan anugerah tersebut, Haryo yang juga merupakan Ketua Operating Comittee (OC) FSM, menyampaikan ucapan selamat pada Habib Umar bin Husein Assegaf dan Habib Mahadhir selaku tuan rumah dan Koordinator LADISNU Jawa Barat.
“Kami ingin menyampaikan tahniah, selamat untuk Habib Mahadhir atas pengukuhan beliau sebagai Koordinator LADISNU Jawa Barat. Kami dari keluarga besar Forum UMKM Nuswantara (FUNl), MAKAN, Nuswantara Muda, dan banyak rombongan pecinta budaya Nuswantara lainnya, siap untuk senantiasa mendukung setiap kegiatan LADISNU, terutama di wilayah Jawa Barat,” ungkap Haryo.
Haryo menambahkan, bahwa bentuk kecintaannya terhadap Dakwah Islam Nuswantara, juga diwujudkan dalam pelaksanaan FSM dari tanggal 13 s.d 17 Maret 2023.
“Festival Sarung Majalaya merupakan sebuah bentuk apresiasi terhadap para pendahulu kita yang telah membesarkan nama Indonesia melalui Sarung Majalaya. Sarung khas Kab. Bandung ini dulunya pernah menjadi supplier kebutuhan sandang di Indonesia, dan juga komoditas ekonomi luar biasa di wilayah Asia. Hal ini terbukti dengan tersematnya gelar Kota Dollar untuk wilayah Majalaya, yang memperlihatkan adanya dampak ekonomi yang kuat dari budaya Sarung di wilayah ini,” tutur Haryo.
Haryo juga menyampaikan, bahwa Festival ini berupaya untuk kembali mengangkat nilai Sarung Majalaya menjadi sebuah Brand Budaya yang nantinya akan meningkatkan nilai ekonomi, pariwisata dan kebudayaan di wilayah Jawa Barat.
“Ini bentuk Dakwah yang kami ikhtiarkan, atas petunjuk dan bimbingan dari Habib Umar Assegaf dan Buya Said Aqil Sirodj sebagai pembimbing kami. Alhamdulillah beliau-beliau senang dengan adanya FSM, yang juga akan diisi dengan Fashion Street Lenggang Majalaya, Bazzar sarung dan talkshow para Designer Nasional dan juga stakeholders di level kementrian,” lanjutnya.
“Acara ini juga didukung artis-artis nasional dan juga para tokoh, seperti guru kami, Maulana Habib Luthfi Ali bin Yahya yang cinta sekali dengan sarung dari Majalaya,” pungkasnya. (MFA)