Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Khutbah Pertama:
اَلْحَمْدُ لله الذى مُقَلِّبِ الْقُلُوْبِ، وَعَلاَّمِ الْغُيُوْبِ، وَقَابِلِ التَّوْبَةِ مِمَّنْ يَتُوْبُ، شَدِيْدِ الْعِقَابِ عِنْدَ قَسْوَةِ الْقُلُوْبِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، أَمَرَ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ، وَنَهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ كَانَ يُكْثِرُ مِنْ قَوْلِ: يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ. صَلَّى الله عَلَيْهِ وَعَلَى أله وَصَحْبِهِ مَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.
فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ فِى كُلِّ مَكَانٍ وَاُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِطَاعَةِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ فىِ كُلِّ زَمَانٍ . قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ .بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ . ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَكَانُوا۟ يَتَّقُونَ,لَهُمُ ٱلْبُشْرَىٰ فِى ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ ۚ لَا تَبْدِيلَ لِكَلِمَـٰتِ ٱللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
Hadirin Jamaah Shalat Jumat yang dirahmati Allah SWT.
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kitab isa dan selalu berusaha menjadikan diri menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa. Marilah kita menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; memperbanyak berbuat baik, menghormati perbedaaan yang dianugerahkan kepada kita, serta senantiasa menjaga nikmat perdamaian dan kerukunan yang terlimpah kepada bangsa-bangsa dinunia ini.
Sidang Jumat Rahimakumullah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan khutbahnya dengan judul: Khutbah Jumat: Cara Menggapai Ridho Allah.
Keridhoan Allah merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu setiap muslim sangat berharap selalu mendapatkan keridhoan dari Allah dalam setiap langkah hidupnya, mengingat kebaikan dan kenyamanan serta ketenangan akan dirasakan dalam menjalani kehidupan.
وَرِضْوَانٌ مِنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.” QS. At-Taubah: 72.
Tidak ada yang lebih mulia dan lebih besar daripada keridhaan Allah. Karena keridhaan-Nya merupakan karunia besar bagi orang-orang muslim yang sadar akan keislamannya. Mengingat besarnya riho Allah nabipun berharap dan beroda kepada Allah agar selalu dalam ridhoNya, sepenggal doa Nabi:
وَأَرْضِنَا وَارْضَ عَنَّا
“Ridhailah kami dan ridhai apa yang datang dari kami.”
Sudah barang tentu, tidaklah sama kehidupan seseorang yang dalam hidupnya selalu berusaha mencari ridhanya Allah melalui jalan-jalan terjal dengan orang yang berada dalam kemurkaan Allah. Orang yang mencari ridha Allah mereka akan menaati perintah-Nya dan menjauhi segala larangaNya. Ia akan melalui jalan yang telah ditempuh oleh orang-orang saleh sebelum mereka. Mereka faham betul tentang aktifias ataupun ibadah yang dilakukan karena keyakinan mereka kepada Allah sebagaimana berfirmanNya:
أَفَمَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَ اللَّهِ كَمَنْ بَاءَ بِسَخَطٍ مِنَ اللَّهِ
“Apakah orang yang mengikuti keridhaan Allah sama dengan orang yang kembali membawa kemurkaan (yang besar) dari Allah.” QS. Ali Imran: 162.
Kemudian bagaimana kita sebagai seorang muslim agar dapat menggapai ridhonya Allah dalam kehidupan dunia dan akhirat apa yang bisa dilakukan?. Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan, diantaranya:
Pertama: Berusaha Ikhlas dalam beramal
Setiap manusia dalam menjalani hidupnya pasti melakukan aktifitas yang bermacam-macam. Adalakanya bersifat pribadi dan juga bernilai sosial alias memberikan bantuan atau sokongan kepada orang lain. Terkait dengan bantuan orang lain tentunya banyak bentuk dan macamnya, namun apapun bentuknya hendaknya dilakukan dengan ikhlas dalam melakukannya,. Ikhlas karena Allah tidak karena yang lain.
Jika amal atau bantuan dilakukan dengan ikhlas kerana Allah sehingga terasa tidak ada beban atau gangguan dalam melakukannya, insya Allah akan mendapat balasan dari Allah dengan keridhaan hidupnya sehingga menjadi tenang dan nikmat dalam menjalani kehidupannya. Allah berfirman:
وَمَا لِاَحَدٍ عِنْدَهٗ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓۙ, اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْاَعْلٰىۚ, وَلَسَوْفَ يَرْضٰى. ࣖ
“dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat padanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Mahatinggi. Dan niscaya kelak dia akan mendapat kesenangan (yang sempurna). QS. Al-Lail: 19-21
Kedua: Pandai Mensyukri Nikmat Allah
Bersyukur adalah ungkapan rasa terima kasih dan pengakuan menerima apapun pemberian Allah dari hasil usaha yang kita lakukan dalam menjalani kehidupan. Denagan harapan yang begitu tinggi sementara hasil yang didapat masih jauh dari cukup terkadang manusia belum bisa menerima pemberian Allah swt. Oleh karena itu sikap bersyukur juga perlu ditata dan usahakan serta diperbaiki agar tetap dalam kondisi mensyukuri segala pemberian Allah.
Boleh jadi bersyukur itu berat atau masih enggan melakukannya karena banyak hal yang dapat mempengaruhinya. Boleh jadi juga yang diperoleh tidak sesuai harapan, tidak tercapai ataupun yang didapat seolah tidak bernilai atau lainnya. Kesemuanya bisa menjadikan manusia tidak pandai mensyukuri nikmat Allah yang peroleh.
Jika kita berharap ridho Allah yang dapat menentramkan dan mendamaikan hati didunia dan diakhirat, maka harus kita berusaha untuk melalukan sikap syukur atau bererima kasih dengan baik terhadap apa yang kita dapatkan dari Allaha papaun bentuknya. Allah berfirman:
… وَاِنْ تَشْكُرُوْا يَرْضَهُ لَكُمْۗ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰىۗ ثُمَّ اِلٰى رَبِّكُمْ مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَۗ اِنَّهٗ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ
Jika kamu bersyukur, Dia meridai kesyukuranmu itu. Seseorang yang berdosa tidak memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sungguh, Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam dada(mu). QS. Az-Zumar: 7
Ketiga: Menanamkan Rasa Takut Kepada Allah
Setiap orang memiliki rasa takut walaupun berbeda jenis ketakutannya, Rasa takut yang baik adalah takut akan Allah swt. Takut akan siksanya, takut akan azabnya takut karena keagunagan dan kemulyaan Allah, takut akan rasa posisi hamba dimata Tuhannya. Ketakutan demikian akan menjadikan kita manusia merasa terawasi, merasa keberadaanya terdeteksi sehingga menjadikan kita tidak berani dan terjaga dari perbuatan-perbuatan yang salah dan dosa, sehingga insya Allah akan aman dari perbuatan maksiat dan mungkarot.
Merasa takut dan terhadap Allah sehingga melahirkan sikap bakti dan ketaqwaan yang tinggi dan mantap, menjadikan Allah bisa memberikan ridho kepada orang yang selalu takut kepadaNya. sebagaimana firmanNya:
جَزَاۤؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗرَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهٗ ࣖ
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga ’Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (QS. Al-Bayyinah : 8
Keempat: Perbanyak Ruku’ dan Sujud
Seseorang yang banyak melakukan ruku’ dan sujud merupakan gambaran seseorang yang banyak melakukan ibadah kepada Allah terutama ibadah shalat. Ibadah shalat dapat menjadikan pelakunya menjadi terjaga dari perbuatan keji dan mungkar. Disamping itu juga akan menjadikan pelakunya juga menjadi tenang dan nyaman dalam menjalani kehidupannya, sehingga banyak kenikmatan-kenikmatan diterimaya dengan baik.
Orang yang sering ruku’ dan sujud dengan sendirinya akan lebih bersih wajahnya karena selalu disiram denga air wudhu. Disamping itu akan lebih baik perilakunya dalam menjalani kehidupan dan akfitas sosialnya sehingga mudah mendapatkan kebaikan dan keridhoan Allah swt. sebagaiman firmanNya:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.” (QS. Al-Fath: 29.)
Kelima: Perbanyak Melakukan Zikir kepada Allah
Berzikir kepada Allah merupakan satu ibadah kepadanNya dan merupakan sarana pendekatan diri kepadaNya. Disamping itu memang ummat Islam dianjurkan untuk berzikir kepadaNya diamana saja beradakan kapan saja ada kesempatan dengan sebanyak-banyaknya(Al-Ahzab:41). Zikir kepada Allah dengan khusyu’ akan memberikan ketenangan kepada orang yang berzikir.
Ada banyak bacaan zikir yang bisa diamalkan yang tentunya masih dalam koridor kalimat tohoyyibah, kalimat yang baik yang biasa dilakukan oleh nabi Muhammad saw. Bisa kalimat alhamdulillah, sebhaanalloh, astaghfirlloh dan lain-lain bisa dijadikan kalimat untuk berzikir kepada Allah.
Zikir yang dilakukan dengan khusyu’ dan istiqamah akan menjadikan pelakunya mendapatkan ridho Aalh swt. yang menjadikan kebaikan dan kenyamaan dalam manjalani hidupnya. Sebagaiman firman Allah:
فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوْبِهَا ۚوَمِنْ اٰنَاۤئِ الَّيْلِ فَسَبِّحْ وَاَطْرَافَ النَّهَارِ لَعَلَّكَ تَرْضٰى
Maka sabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan di ujung siang hari, agar engkau merasa tenang. (QS. Thoha: 130)
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kitab lebi memahamai tentang pentingya Ridho Allah dan cara menggapainya sehingga menjadikan kita bahagia dan menjauhakan serta menjadikan terbebas dari perbuatan dosa dengan melakukan beberapa hal dibawah ini:
- Berusaha Ikhlas Dalam Beramal,
- Pandai Mensyukuri Nikmat Allah,
- Menanamkan Rasa Takut Kepada Allah
- Perbanyak Ruku’ dan Sujud
- Perbanyak Melakukan Zikir kepada Allah
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa melakukan aktifitas yang dapat menstimulan untuk memperoleh ridho Allah sehingga akan mudah menjadi hamba Allah yang selalu mendapatkan nikmat dan ampunannya, amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.اَللَّهُمَ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ.اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنِ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ وَزَمَانٍ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ اْلأَبْرَارِ.رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَّسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِن قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا آتِنَا فيِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فيِ الآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Tangerang. Penulis tinggal Puri Bintaro Hijau Blok A6/17, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Hp 08129039482