Jakarta, Liputan9.id – Ribuan warga Pamekasan melakukan aksi menolak keras ajaran Wahabi dan meminta masjid Usman bin Affan ditutup yang berada di desa Nyalabuh Laok Pamekasan Madura, Rabu (25/1/23) siang.
Para demonstran berdatangan dari berbagai daerah di Pamekasan yang terhimpun dalam ‘Aswaja Pamekasan’. Hadir pula Kades Nyalabu Laok, Dandim, Kapolres, Kades Klampar dan tokoh lainnya.
Aksi tersebut buntut dari pernyataan seorang Ustad bernama Yazir Hasan yang viral di youtobe sejak Senin (23/1) kemarin. Ia menyampaikan dalam khutbahnya bahwa perayaan maulid Nabi Muhammad SAW merupakan ajaran yang sesat dan tanpa dasar yang kuat.
“Ajaran maulid tidak berasal dari nabi Muhammad, Khalafaurrasidin, tabi’in, tabi’it tabi’in dan bukan berasal dari imam mazhab yang empat,” kata Yazir Hasan dalam video tersebut.
Tidak hanya menyebarkan ajaran-ajaran sesat, Yazir Hasan juga menyebut bahwa Pendiri Jamiyah Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asyari justru mengingkari amalan maulid nabi. Dalam ceramahnya Yazir mempertanyakan kebenaran amaliyah NU yang sekarang yang menurutnya tidak sesuai dengan pendapat sang pendiri.
Peringatan maulid nabi yang selama ini sering digelar oleh warga NU, menurut Yazir tidak sesuai dengan apa yang telah diajarkan Kiai Hasyim dalam kitab karangannya At-Tanbihat Al-Wajibat. Ia bahkan menyebut bahwa maulid nabi adalah perkara bid’ah yang berasal dari ajaran Yahudi.
Kades Nyalabuh Laok, Ach Fakhor Rozi pun menanggapi tuntutan warga. Ia langsung melakukan penyegelan terhadap masjid Utsman bin Affan yang menjadi tempat penyebaran ajaran Wahabi.
“Pada hari ini, semua aktivitas di Masjid Usman bin Affan tidak lagi diizinkan dan ditutup. Saya tidak ingin ada konflik di desa ini, apalagi urusan ibadah” tegasnya. (MFA)