Jakarta | LIPUTAN9NEWS
Masjid disebut juga rumah Allah yang menjadi tempat strategis untuk pembbentukan dan pengembangan peradaban umat Islam sebagaimana fungsi masjid pada masa Rasulullah Saw. Memakmurkan masjid dapat dimaknai meramaikan masjid dengan melakukan sholat dan ibadah lainnya, termasuk juga ikuti hadir dalam kajian-kajian atau pengajian. Melakukan Ibdah shalat berjamaah di masjid, membersihkan masjid dan menjaga keanyamanan masjid pun termasuk memakmurkan masjid. Memakmurkan masjid memiliki banyak keutamaan sehingga jika mengetahuinya boleh jadi bisa menjadi rebutan untuk melakukannya.
Naskah khutbah Jumat dengan judul Khutbah Jumat: Memakmurkan Masjid ini, dalam bentuk PDF dapat di download dengan Klik tautan di akhir kutbah di bawah ini.
Kutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللّهِ شَهِيْدًا .اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلَّا اللّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَرَسُوْلَ ولاَنَبِي بَعْدَهُ
.اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِينَ وَتَابِعِ التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ وَجَمَاعَتَهُ مِنْ يَوْمِ الْاَوَّلِيْنَ اِلَى يَوْمِ النَّهْضَةِ وَالدَّيْنِ اَمَّابَعْدَهُ .فَيَا عِبَادَ اللّهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَأَحَثُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah,
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kita bisa dan selalu berusaha menjadikan diri kita menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa dalam bentuk menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, memperbanyak berbuat baik, serta senantiasa menjaga nikmat dan karunia dengansebaik-baiknya.
Sidang Jumat Rahima kumullah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan judul khutbahnya yaitu, Khutbah Jumat: Memakmurkan Masjid.
Masjid(musholla) adalah tempat ibadah umat Islam, khususnya ibadah sholat. Masjid juga dapat digunakan untuk tempat menimba ilmu, mempelajari Al-Qur’an, melangsungkan akad nikah, kegiatan dakwah, hingga kegiatan sosial lainnya seperti penyaluran zakat, infak, sedekah, hingga kurban.
Masjid disebut juga rumah Allah yang menjadi tempat strategis untuk pembbentukan dan pengembangan peradaban umat Islam sebagaimana fungsi masjid pada masa Rasulullah Saw. Memakmurkan masjid dapat dimaknai meramaikan masjid dengan melakukan sholat dan ibadah lainnya, termasuk juga ikuti hadir dalam kajian-kajian atau pengajian. Melakukan Ibdah shalat berjamaah di masjid, membersihkan masjid dan menjaga keanyamanan masjid pun termasuk memakmurkan masjid. Memakmurkan masjid memiliki banyak keutamaan sehingga jika mengetahuinya boleh jadi bisa menjadi rebutan untuk melakukannya.
Memakmurkan masjid juga merupakan satu ibadah yang wajib untuk dilakukan oleh orang Islam, karena merupakan ibadah yang penting untuk dilakukan. Karena pentingnya yang juga merupakan pangkal dari pengembangan islam maka pastas ummat Islam diwajibkan untuk memakmurkan masjid. Allah berfirman:
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ
Artinya: “Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada apapun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS At Taubah:9)
Ada beberapa aktifitas yang bisa dikatakan sebagai sebuah kegiatan memakmurkan masjid, diataranya adalah:
- Membangaun atau merenofasi masjid-musholla.
- Menjaga dan membersihkan masjid-musholla.
- Melakukan ibadah-ibadah sholat berjamaah dan baca Al-Qur’an
- Melakukan kajian-kajian keislaman yang istiqomah
- Melaukan kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan
- Diskusi keislaman dan masalah-masalah masyarakat.
- Istikaf dan tafakkur untuk kebaikan diri dan masyarakat
- Menjaga kenyaman dan mencintai jamaah yang masuk masjid.
- Dll.
Mengingat begitu penting dan berharganya memakmurkan masjid dan mushollah, Allah memberikan kebikan dan kelebihan kepada orang yang melakukan pemakmuran dengan beberapa hal dibawah ini:
Pertama: Dibangunkan rumah di Surga
Rumah merupakan tempat yang sangat penting bagi setiap orang untuk tempat beristirahat, menjaga hujan, menjaga panas, menjaga dari bianatang buas serta tempat berkumpul dan berbagi banyak hal dengan keluarga. Semakin baik dan mewah rumah seseorang akan menjadikan penghuninya merasa tenang, bahagia dan bangga. Sungguh penting keberadaan rumah bagi setiap orang sehingga semua berharap memiliki rumah dan jika bisa semewah yang bisa dibangun atau didapatkan.
Begitu penting dan berharganya rumah maka banyak usaha dan aktifitas dilakukan dalam rangka memiliki rumah yang baik dan menyenangkan serta menjadi idaman apalagi memili rumah untuk selamanya. Allah akan memberikan rumah kepada siapapun yang dengan ikhlas membangun masjid-musholla yang merupakan rumah Allah di dunia dengan membangunkan rumah diyuga nanti sebagaimana hadist nabi:
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ
Artinya: “Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738.)
Kedua: Diberikan Jamuan di Surga
Setiap orang akan merasa senang dan tersanjung jika dihargai atau dihormati, apalagi yang menghargai adalah orang yang memiliki kedudukan dan kehormatan. Tentunya kehormatan akan didapatkan apabila seseorang memiliki kelebihan ataun sesuatu yang dapat dinilai serta pantas untuk di hargai. Tanpa ada kelebihan rasanya sulit untuk mendapatkan penghargaan atau penghormatan dari orang lain. Untuk itu, semakin kita memiliki kelebihan atau prestasi yang patut dibanggakan, wajar kalau mendapat penghargaan dan kehrmatan.
Orang-orang yang banyak meramaikan atau memakmurkan masjid-musholla dengan melakukan kegiatan dan ibadah, maka dia akan mendapatkan kebaikan dari Allah, akan diJamu oleh Alah di syurga nanti sebagaimana hadist nabi:
مَنْ غَدَا إلى المسجدِ أو رَاحَ، أَعَدَّ اللهُ له في الجنةِ نُزُلًا كُلَّمَا غَدَا أو رَاحَ
Artinya: “Barangsiapa di pagi hari dan di sore hari datang ke masjid, maka Allah menyediakan untuknya jamuan di surga, di pagi dan sore hari itu.” (HR Ahmad, Bukhari, dan Muslim)
Ketiga: Diberikan Naungan Allah di Hari Kiamat
Hari Kiamat merupakan hari yang pasti hadir dan akan dialami oleh setiap mahluk termasuk kita semua. Ada banyak kecemasan bagi setiap orang yang merasa banyak melakukan perbuatan dosa, bahkan yang sudah banyak beribadah pun masih ada kecemasan karena belum mendapat kepastian dari ibadah yang dilakukan pasti akan diterima. Namun Ibadah dengan baik dan berusaha untuk lebih baik dan khusyu’ serta ikhlas apalagi dilakukan di masjid-musholla akan menjadikan besar kemungkinan ibadahnya diterima Allah swt.
Seseorang yang dalam ibadahnya baik sosial maupun ketuhanan yang dilakukan di masjid-musholla akan mendapatkan naungan dari Alllah dihari Kiamat hari yang setiap orang menginginkan naungan Allah. Naungan ayang merupakan pertolongan yang sangat diperlukan dan hiharapkan bagi semua orang. Jelasnya Allah akan memberikan naungan kepada seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid-musholla lantaran melakukan memakmurkan masjid-musholla. Rosululloh bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ …
Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ‘ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid… HR Bukhari, Muslim, Malik, an-Nasa’i.
Keempat: Dihapus Kesalahannya dan diangkat derajatnya
Setiap manusia pasti memiliki dosa dan kesalahan dalam menjalani kehidupanya sehingga boleh jadi akan menghantui kehidupannya. Disamping itu juga dapat membuat pelaku dosanya menjadi tidak tenang dan senang serta akan menjadapatkan siksaan dari Allah dineraka jika belum diampuni kesalahan dan dosa yang dimilikinya. Karenanya ada harapan dari pendosa untuk diberikan ampunan daridosa yang dilakukan agar mendapatkan kedamaian dan ampunan serta kenikmatan dari Allah swt.
Seseorang yang memakmurkan masjid-musholla dengan melakukan ibadah seperti sholat berjamaah dan tadarrus al-qur’an dan lainnya dengan mengharap ridho Allah, maka ia akan diampuni dosanya serta diangkat derajatnya. Rosululloh bersabda:
مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ، ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مَنْ بُيُوتِ اللهِ لِيَقْضِيَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللهِ، كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً، وَالْأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
Artinya: “Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian berjalan ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan kewajiban yang Allah tetapkan, maka kedua langkahnya, yang satu menghapus kesalahan dan satunya lagi meninggikan derajat.” (HR Muslim).
Kelima: Diberikan Ketenangan, Rahmat dan Surga
Dalam menjalani kehidupannya manusia berharap mendapatkan ketenangan dan kenyamanan sehingga kehidupannya terasa indah dan membahagiakan. Ketenangan juga dapat memberikan kejernihan berpikir serta bekerja dengan giat dan semangat, dengan kata lain dapat menstimulan ethos kerja yang tinggi sehingga akan mudah dalam bekerja dan kemungkinan akan mendapatkan hasil kerja sesuai yang diharapkan.
Disamping itu akan mendapatkan rahmat atau kasih sayang dari Allah yang tentunya akan menjadikan kedamaian dalam hatinya yang dengan sendirinya hidup akan terasa damai dan membahagiakan sehingga kehidupannya akan terasa menyenangkan dan Memakmurkan masjid membuat seorang muslim akan memperoleh ketenangan, rahmat dan kemampuan melewati jembatan menuju surga, Rasulullah saw bersabda:
اَلْمَسْجِدُ بَيْتُ كُلِّ تَقِيٍّ وَتَكَفَّلَ اللهُ لِمَنْ كَانَ الْمَسْجِدُ بَيْتَهُ بِالرُّوْحِ وَالرَّحْمَةِ وَالْجَوَازِ عَلَى الصِّرَاطِ اِلَى رِضْوَانِ اللهِ اِلَى الْجَنَّةِ. رواه الطيراني
Artinya: “Masjid itu adalah rumah setiap orang yang bertaqwa, Allah memberi jaminan kepada orang yang menganggap masjid sebagai rumahnya, bahwa ia akan diberi ketenangan dan rahmat serta kemampuan untuk melintasi shiratal mustaqim menuju keridhaan Allah, yakni syurga” (HR. Thabrani)
Hadirin sudang Jumat yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita bisa melakukan kegiatan memakmurkan majid dan memahami betapa pentingnya beribadah dan berbuat kebaikan serta semangat menjalani hidup sehingga tetap bahagia dan selalu bahagia dan selamat serta mendapatkan husnul khotimah dan kasih sayang Allah dengan melakukan beberapa hal dibawah ini :
- Dibangunkan Rumah Di Syurga,
- Diberikan Jamuan Syurga,
- Diberikan Naungan Allah di Hari Kiamat,
- Dihapus Kesalahannya dan Diangkat Derajatnya.
- Diberikan Ketenagan, Rahmat dan Syurga.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa berbuat yang terbaik sehingga akan mendapatkan Husnul Khotimah dan mendapatkan rahmaNya sehingga kita mendapatkan maqam atau posisi yang tinggi dimata Allah dan Manusia. amin amin ya Robbal ‘aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللّهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
اَمَّا بَعْدُ :أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ .فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالى وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَ وَمَا بَطَنْ، وَحَافِظُوْاعَلى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ، فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاً عَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلى النَّبِيّ يَاَ يُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سيدنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سيدنا إِبْرَاهِيْمَ،فى العالمين إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ وَالجُنُونِ والجُذَامِ وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا, اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى والتُّقَى والعَفَافَ والغِنَى، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ .وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن والْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
عِبَادَ اللهِ، إنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Tangerang. Penulis tinggal Puri Bintaro Hijau Blok A6/17, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Hp 08129039482
Naskah Khutbah Jumat dalam bentuk PDF dapat di dowload dengan KLIK disini.