Di Depan Mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dubes Zuhairi Misrawi Jelaskan Kajian Islam Kontemporer di Tunisia
Tunisia, Liputan9.id – Kedutaan Besar Republik Indonesia Tunis menyelenggarakan kuliah umum tentang Kajian Islam Kontemporer di Tunisia bagi para mahasiswa pascasarjana program doktoral Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Jakarta (15/11).
Duta Besar Republik Indonesia, Zuhairi Misrawi yang juga akrab dikenal sebagai Cendekiawan Nahdlatul Ulama diminta untuk menyampaikan presentasi.
Dubes Zuhairi Misrawi menegaskan, Kajian Islam Kontemporer di Tunisia mempunyai keistimewaan tersendiri, karena menggabungkan antara tradisi dan modernitas.
“Di Tunisia, tradisi dan modernitas mampu dihadirkan secara obyektif dan rasional dalam kajian kontemporer,” ujar Dubes Indonesia termuda itu
Sebab itu pula, reformasi dan pembaruan pemikiran Islam juga membanjiri kajian Islam kontemporer di Tunisia.
“Satu lagi, kajian sejarah dan sosiologi juga sangat menonjol dalam studi Islam di Tunisia”, ujar Dubes RI lulusan Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir.
Dubes Zuhairi Misrawi juga menjelaskan perihal moderasi beragama di Tunisia, yang mana setiap agama, denominasi, dan kelompok bisa hidup berdampingan secara damai.
“Agama-agama hidup berdampingan secara damai. Toleransi sangat menonjol dalam dalam pemikiran para ulama. Hal ini juga didukung karena pengaruh tasawuf yang sangat besar dalam keberagamaan warga Tunisia”, ujar Dubes RI kader PDI Perjuangan ini.
Di akhir presentasi, Dubes Zuhairi Misrawi juga menjelaskan situasi politik Tunisia mutakhir sejak revolusi 2010 dan hubungan bilateral Indonesia-Tunisia yang terus membaik.
“Tunisia merupakan satu-satunya negara di kawasan yang mempunyai komitmen pada demokrasi, masyarakat sipil, dan kebebasan media,” papar alumni Ponpes Al Amin Prenduan, Sumenep, Madura tersebut.
KBRI Tunis menyediakan kuliner Nusantara bagi para mahasiswa pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di akhir acara, di antaranya bakso dan nasi goreng kambing untuk makan siang. (*)