Jakarta, LIPUTAN 9 NEWS
Musibah Gempa bumi terjadi pada Ahad, (12/05/24) pukul 21:33:07 WIB di wilayah Bawean, Gresik, Jawa Timur. Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatogoli, Geofisika (BMKG) menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter dengan magnitudo M4,3. NU Care-LAZISNU PBNU berkomitmen membangun fasilitas publik yang hancur akibat bencana gempa pulau Bawean tersebut.
Melalui, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Choirul Sholeh Rasyid, mengungkapkan bahwa Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PBNU menargetkan pembangunan 500 unit hunian sementara (huntara) sebagai langkah untuk membantu korban gempa di Bawean, Gresik, Jawa Timur.
“Kiai Choirul menyebut, hingga saat ini LAZISNU telah berhasil membangun 70 unit, namun masih terdapat kekurangan sebanyak 430 unit. LAZISNU terus berusaha bersama donatur lainnya untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengalami musibah gempa,” ujarnya dilansir dari NU Online Selasa, (14/05/24)
Bagai gayung bersambut, Danone Indonesia, melalui NU Care-LAZISNU, membantu warga terdampak gempa Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, senilai Rp300 juta. Donasi tersebut diserahkan langsung oleh Head of Danone’s Government and External Scientific Affairs, Rahmat Hidayat.
Secara simbolis, bantuan diterima langsung oleh Ketua PBNU KH. Choirul Sholeh Rasyid, SE, M.Si, Direktur Eksekutif Qohari Cholil, dan Sekretaris LPBI PBNU Halik Rumkel di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (13/5/2025).
Selanjutnya, Kiai Choirul juga menyampaikan bahwa NU Care-LAZISNU PBNU menerima amanat dari Danone untuk diserahkan pada korban musibah gempa yang ada di Pulau Bawean Gresik.
“Alhamdulillah hari ini PBNU yang disampaikan kepada LAZISNU menerima bantuan sejumlah 300 juta dan bantuan tersebut akan dialokasikan untuk bencana alam gempa di Bawean, Gresik Jawa Timur. LAZISNU sudah membuat perencanaan mereka mendirikan huntara 500 unit,” tutur Kiai Choirul.
Kiai Choirul menegaskan, sebagai lembaga filantropi LAZISNU tentu harus punya kepedulian pada warga yang ditimpa musibah.
“Kami harus turun untuk mengatasi problema yang dihadapi mereka, mungkin rumah yang rusak, Masjid, Madrasah, Pondok Pesantren dan lainnya. Kita semua supaya ikut berpartisipasi sesuai dengan bidangnya,” pungkasnya. (ASR)