Jakarta, Liputan9 – Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ke-XIX dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), selenggarakan Kongres Ke-XIX, di Asrama Haji Jakarta Timur selama empat hari dari kamis (12/8) sampai hari senin (15/8).
Turut hadir dalam acara tersebut, beberapa tokoh, antara lain Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, serta Menkopolhukam H.Mahfud MD.
Beredar luas di masyarakat bahwa pelaksanaan Kongres XIX IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama) yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat (12/8/2022) berlangsung ricuh hingga menuai kecaman dari berbagai pihak. terlihat aksi lempar kursi hingga meja rapat beterbangan mewarnai Kongres para pelajar putri NU itu, seperti dalam video yang beredar deras dikhalayak media.
Kongres yang diikuti peserta dari berbagai wilayah IPPNU se-Indonesia ini dianggap tidak netral. Salah satu Pimpinan Wilayah IPPNU, wanita berinisial Nhm sangat menyesalkan atas kejadian tersebut.
Para peserta Kongres IPPNU ricuh juga karena merasakan adanya penekanan dari panitia semenjak registrasi peserta yang tidak sesuai dengan tata tertib yang berlaku, pembagian ID Card yang tidak merata hingga nama-nama peserta kongres berbeda dengan yang telah terdaftar.
“Jadi terinderifikasi para panita ini mendukung salah satu calon namanya Whasfi Velasufah dimulai dari registrasi banyaknya peserta utusan dari wilayah tidak diberikan id card, sejak semalam juga pada saat pembacaan tata tertib terjadi kericuhan karena pimpinan sidang sudah sangat jelas tidak netralkepada forum,” jelasnya seperti dilansir website IPNU.
Secara pasti sampai saat ini belaum ada pernyataan resmi dari panitia terhadapa Kongres Ke-XIX IPPNU dan IPNU terkait pernyataan tersebut. (Red)