• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Islah Bahrawi: DNA Islam Bukan Politik, Melainkan Akhlak dan Rahmat

Islah Bahrawi: DNA Islam Bukan Politik, Melainkan Akhlak dan Rahmat

May 25, 2023
Foto: Ilustrasi Ai

Menyikapi Perbedaan Menggapai Persatuan

November 14, 2025
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Muda Qur’ani di Era Digital

Khutbah Jumat: Membangun Generasi Muda Qur’ani di Era Digital

November 14, 2025
APBD 2026 Bekasi Capai Rp6,8 Triliun, Tiga Sektor Jadi Prioritas Utama

APBD 2026 Bekasi Capai Rp6,8 Triliun, Tiga Sektor Jadi Prioritas Utama

November 14, 2025
Penyarahan Beasiswa kerjasama YBM PLN dgn IA JATMAN utk Mahasiswa S2 dan S3 UNUSIA di PP Pasulukan Al-Masykuriyyah, Kamis (13/11/2025).

Gandeng YBM PLN, JATMAN Berikan Beasiswa Mahasiswa S2 dan S3 UNUSIA

November 13, 2025
Masjid

Khutbah Jumat: Fiqih Dakwah Era Digital di Masjid Jamik Al-Amin Bondowoso

November 13, 2025
Ahmadi Kadong

Ahmadi Madong Tegaskan Komitmen Kawal Peningkatan Mutu Pendidikan dan Sosial

November 13, 2025
Imam Jazuli

Nasaruddin, Nusron, dan Zulfa, Masuk Radar Calon Kuat Muktamar NU Ke-35 Tahun 2026

November 12, 2025
Sulaiman-Djaya

Gerindra, Golkar dan Pengkhianatan Kebangsaan

November 12, 2025
Di-NU-NU-kan

PCNU Kabupaten Bekasi Siap Gelar Konfercab 2025 di Ponpes Siraajul Ummah

November 12, 2025
Pangdam V/Brawijaya Buka Seminar KEK Tembakau Dorong Ekonomi Madura Bangkit (Foto: Dok. KAMURA)

Pangdam V/Brawijaya Buka Seminar KEK Tembakau Dorong Ekonomi Madura Bangkit

November 12, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Friday, November 14, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Islah Bahrawi: DNA Islam Bukan Politik, Melainkan Akhlak dan Rahmat

Moh. Faisal Asadi by Moh. Faisal Asadi
May 25, 2023
in Uncategorized
A A
0
Islah Bahrawi: DNA Islam Bukan Politik, Melainkan Akhlak dan Rahmat

Gus Islah Bahrawi (kanan), dan Dr. Zakky Mubarok, MA (kiri) dalam kajian LADISNU yang diselenggarakan di Resto dan Cafe Dapurempa Kantor LADISNU Jalan Antara No. 12 Pasar Baru Jakarta Pusat, Rabu (24/05/2023).

511
SHARES
1.5k
VIEWS

Jakarta, Liputan9.id –  Lajnah Dakwah Islam Nusantara (LADISNU) menggelar acara kajian rutin bulanan dengan topik Radikalisme dan Ancaman Kebangsaan di Indonesia Pasca Pemilu 2024, sebagai narasumber Gus Islah Bahrawi. Kegiatan serial LADISNU tersebut diselenggarakan di Resto dan Cafe Dapurempa Kantor LADISNU Jalan Antara No. 12 Pasar Baru Jakarta Pusat, Rabu (24/05/2023).

Gus Islah Bahrawi sebagai narasumber utama menyebut bahwa DNA Islam bukan politik, melainkan akhlak dan rahmat.

“Mengutip pernyataan Imam As-Suyuthi yang mengatakan kitab tentang Rasulullah mewariskan suksesi adalah berbohong karena sanadnya tidak jelas”. Ujar Direktur Ekskutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI) tersebut.

BeritaTerkait:

MKD Jatuhkan Sanksi Etik, BEM PTNU Desak Pengusutan Dalang Kerusuhan Berdarah Agustus 2025

Adakah Dalil Mencium Tangan Guru dalam Islam?

Kutukan Sejarah Politik Dinasti

BNPT Gelar Rakor Deradikalisasi Di Yogyakarta, Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan Jadi Narasumber

“Rasulullah tidak pernah mewariskan penggantinya dengan isyarat Rasulullah tidak akan mewariskan Islam untuk politik. Terbukti kemudian ketika politik digandeng paksa dalam Islam yang terjadi adalah konflik sesama orang Islam,” tambahnya.

Hal itu bisa dipertegas dengan tulisannya Gus Islah di Twitter mengenai pembunuhan demi pembunuhan di eropa yang terjadi karena intrik politik.

“Politik memecah belah kita, kemudian mengajari kita mengkafirkan sesama orang Islam. Sunni, Syiah bermusuhan 1.400 tahun lebih karena politik, kemudian melahirkan firqah firqah dan fiqih sendiri,” jelas Ketua Yayasan Sinergi Moderasi Nusantara (SMN) itu.

Maka dari itulah Gus Islah menolak politisasi agama, karena dirinya berkeyakinan yang memecah agama apapun adalah politik.

Sedari itu, yang namanya politisasi agama di Indonesia menurutnya sudah berkembang sejak lama dari 2014 hingga 2019.

“Angka perceraian dari 2014 sampai hari ini gara-gara pilihan politik berberda adalah 1.321. Kelompok kelompok politik menarik  menjadikan agama sebagai tunggangan, karena agama berbasis dogma. Karena politik ingin membangun dogma didalam partai politik, dan berbagai harokah harokah untuk siasah mereka,” terang Gus Islah.

Pada akhirnya dalam penuturan Gus Islah mereka menemukan agama yang sudah ada dogmanya didalam. Kemudian dogma ini ditempelkan kepada kepentingan politik sehingga orang beranggapan kalau mendukungnya, berarti mendukung agama tersebut.

Hal serupa bukan hanya terjadi di Islam atau Pilkada 2017 DKI Jakarta, melainkan itu juga terjadi juga di Hungaria, Brazil, Mexico, dan bahkan Amerika.

“Praktek praktek ini menjadi trend belakangan ini karena murah dan instan. Hal itu akan berlaku di 2024, apalagi nanti 100 tahun tumbangnya Khilafah dan dihubungkan dengan hadits yang akan melahirkan seorang Mujaddin,” kata Tenaga Ahli Pencegahan Radikalisme, Ekstremisme dan Terorisme Mabes Polri itu.

Politisasi agama menurutnya tidak bisa dibendung karena merupakan kebebasan dari demokrasi. Mereka mengharamkan demokrasi tapi memanfaatkan kebaikan kebaikan demokrasi.

“Kedua, poltik sangat tertarik terhada agama yaitu adanya kemartiran. Dalam artian kalau orang yang memperjuangkan agama, secara otomatis akan masuk surga. Ketiga adalah messianic believe dalam artian membuat kekuasaan di akhir zaman,” jelas Gus Islah.

Tiga hal dalam agama itu menurutnya bisa ditunggangi untuk kepentingan politik. Karena secara faktual, perbedaan itu bisa menciptakan kubu atau klaster dalam Islam maupun agama lain yang ujung-ujungnya adalah saling menyalahkan dan saling mengkafirkan satu sama lain.

“Makanya terorisme itu tidak ada agamanya,” menurut Gus Islah dalam diskusi yang diselenggarakan oleh LADISNU.

“Politisasi agama menurut saya terlepas dari itu menurut para alim ulama menganggap terdapat maslahat atau mudharat, tetapi setiap politisasi agama berujung kepada penghalalan setiap kejahatan,” imbuhnya.

Lebih lanjut secara historis menurut Gus Islah itu bisa dibuktikan, setiap kejahatan yang mengatasnamakan agama akan terlihat terhormat.

“Hal itu yang menjadi pakem oleh kelompok kelompok politik di negara manapun, terlebih khusus di Indonesia yang menunggangi Islam akan menggunakan kendaraan kendaraan agama sebagai alat untuk menjaring kekuatan elektoral,” ucap alumni Pondok Pesantren Syaikhona Moh Cholil Bangkalan ini.

“Hanya satu yang memajukan agama Islam yaitu ilmu pengetahuan, secara historis dan empiris sudah terbukti dan inilah yang harus kita gelorakan. Kalau lewat politik kita selalu gagal, maka formula yang paling tepat adalah ilmu pengetahuan,” pungkasnya.

Karena dengan itu, warisan nabi bisa terjaga (akhlak dan rahmat) dengan cara digandeng ilmu pengerahuan.

Kajian aktual tersebut di moderatori oleh Dr. KH. Ulil Abshar, dan Dr. Zakky Mubarok, MA sebagai pemateri pembanding.

Kegiatan ini pula dihadiri oleh para pengurus LADISNU, HISMINU, P2MI. Disempurnakan dengan doa penutup majelis oleh KH. Abdul Manan, S.Ag., M.M. (MFA)

Tags: Islah BahrawiIslamPemilu 2024PolitikPolitisasi AgamaRadikalisme
Share204Tweet128SendShare
Moh. Faisal Asadi

Moh. Faisal Asadi

Aktual, Faktual, Kompeten, Konsisten dan Terpercaya

BeritaTerkait

MKD Jatuhkan Sanksi Etik, BEM PTNU Desak Pengusutan Dalang Kerusuhan Berdarah Agustus 2025
Berita

MKD Jatuhkan Sanksi Etik, BEM PTNU Desak Pengusutan Dalang Kerusuhan Berdarah Agustus 2025

by liputan9news
November 8, 2025
0

JAKARTA | LIPUTAN9NEWS — Pasca kerusuhan besar yang mengguncang sejumlah kota pada Agustus 2025, pemerintah bersama DPR RI mulai melakukan...

Read more
Adakah Dalil Mencium Tangan Guru dalam Islam?

Adakah Dalil Mencium Tangan Guru dalam Islam?

November 4, 2025
Kutukan Sejarah Politik Dinasti

Kutukan Sejarah Politik Dinasti

October 30, 2025
BNPT Gelar Rakor Deradikalisasi Di Yogyakarta, Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan Jadi Narasumber

BNPT Gelar Rakor Deradikalisasi Di Yogyakarta, Pendiri NII Crisis Center Ken Setiawan Jadi Narasumber

October 25, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2468
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

757
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
Foto: Ilustrasi Ai

Menyikapi Perbedaan Menggapai Persatuan

November 14, 2025
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Muda Qur’ani di Era Digital

Khutbah Jumat: Membangun Generasi Muda Qur’ani di Era Digital

November 14, 2025
APBD 2026 Bekasi Capai Rp6,8 Triliun, Tiga Sektor Jadi Prioritas Utama

APBD 2026 Bekasi Capai Rp6,8 Triliun, Tiga Sektor Jadi Prioritas Utama

November 14, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In