Tangerang | LIPUTAN9NEWS
Cinta adalah anugrah dari Allah yang patut kita syukuri dalam kehidupan kita, tanpa adanya cinta rasanya hidup teras hampa tak indah dan bahagia. Cinta membutuhkan pengorbanan dan ketulusan agar dapat tercapai keindahan dan kebahagiaan. Sebagai seorang manusia sangat wajar apabila berharap bisa memberikan cinta kepada yang sangat diharapkan dan dirindukan dapat merepon cintanya sehingga manusia seperti kita mendapatkan kebahagiaan dan kenyamaan serta keindahan.
Pada materi naskah khutbah kali ini menyampaikan judul khutbahnya yaitu, Khutbah Jumat: “Bercinta” dengan Nabi. Materi dalam bentun PDF dapat di download dengan KLIK disini.
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي رَضِيَ لَنَا الإِسْلَامُ دِيْنًا، فَأَنْزَلَ عَلَيْنَا فِي كُتُبِهِ نُوْرًا مُبِيْنًا. نَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ عَلَى جَزِيْلِ نِعَمِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آبَاءِهِ وَإِخْوَانِهِ مِنَ الأَنْبِيَاءِ والـمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَسَائِرِ صَحَابَتِهِ أَجْمَعِيْنَ وَعَلَى التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الـمُسْلِمُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ نَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَقَالَ اللهُ تَعَالَى: قُلْ إِنْ كُنتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ .
Hadirin sidang Jumat rahimakumullah
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kitab isa dan selalu berusaha menjadikan diri menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa. Marilah kita menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya; memperbanyak berbuat baik, menghormati perbedaaan yang dianugerahkan kepada kita, serta senantiasa menjaga nikmat perdamaian dan kerukunan yang terlimpah kepada bangsa-bangsa dinunia ini.
Sidang Jumat Rahimakumullah
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan judul khutbahnya yaitu, Khutbah Jumat: “Bercinta” dengan Nabi.
Cinta adalah anugrah dari Allah yang patut kita syukuri dalam kehidupan kita, tanpa adanya cinta rasanya hidup teras hampa tak indah dan bahagia. Cinta membutuhkan pengorbanan dan ketulusan agar dapat tercapai keindahan dan kebahagiaan. Sebagai seorang manusia sangat wajar apabila berharap bisa memberikan cinta kepada yang sangat diharapkan dan dirindukan dapat merepon cintanya sehingga manusia seperti kita mendapatkan kebahagiaan dan kenyamaan serta keindahan.
Mencintai nabi Muhammad saw. merupakan sesuatu yang normal dan bahkan sangat diharapkan, mengingat nabi merupakan sosok pemberi solusi, pemberi harapan, pemberi cahaya, pemberi kebahagiaan, pemberi syafaat dan lain sebagainya. Sebagian besar ummat Islam berharap dapat mencintai nabi dan cintanya direspon oleh nabi. Kalupun belum tahu, cintanya direspon ataupun tidak ummat Islam sebagian besar akan tetap mencintai dengan tulus dan berharap. Sosok nabi sangat pantas untuk dicintai karena: nabi sangat peduli dengan kita mummat Islam(At-Taubah: 128), sosok yang penting untuk dicintai(At-Taubah: 124), Nabi sosok yang sangat diutaman(Al-Ahzab/33: 6), Nabi menjadi sebab manusai diampuni dosanya oleh Allah(AliImran/3: 31)
Kemudian apa saja yang dapat dilakukan kita ummat Islam sebagi bukti kecintaan kita kedapa nabi?. Ada beberapa hal yang boleh dijadika ukuran bahwa kita cinta kepada nabi, diantaranya adalah:
- Mengakui bhwa nabi Muhammad adalah utusan Allah ( Al-Anbiya 107)
- Mengikuti ahlak dapribadi rosululloh (Al-Ahzab: 21)
- Mencintai rosululloh diatas keluarganya (At-Taubah: 24)
- Banyak Mengingat dan Menyebutnya (Al-Ahzab: 56)
- Bersikap santun dan beradab (An-Nuur : 63)
- Rindu berjumpa dengannya, ( HR Muslim, No. 4359)
- Mencintai sahabat-sabahat nabi ([al Hasyr/59 : 10].
- Dan lain sebaginya.
Demikian kiranaya kitab melakukan banyak hal sebagai bukti bahwa kita mencintai nabi setulus hati dan tidak pindah kelain hati. Ketika kita sudah bisa mencintai nabi dengan berbagai sikap dan perilaku yang merupakan wujud kecintaan, maka Allah akan memerikan kebaikan-kebaikan kepada kita yang sudah bisa mencintai nabi. Diantarnya adalah:
Pertama, Akan Mendapatkan manisnya iman
Iman adalah sesuatu yang ghoib,dan iman adalah merupakan dasar dari kebaikan-kebaikan manusia yang menjadi bernilai dalam pandagan Allah swt. Akan sangat terlihat dengan jelas perbedaan antara orang yang beriman dan tidak beriman dalam kebidupan manusia. Orang yang beriman akan selalu berusaha menunjukan ketundukan kepada Allah dan Rosulnya dengan ditunjukan ibadah-ibadah yang dilakukan sepanjang hari dan seumurhidupnya.
Keimanan seseorang bisa juga baik dan menambah atau juga sebaliknya bisa berkurang dan menurun yang kondisi ini dipengaruhi oleh ibadah dan perilaku sehari-hariyang bernilai kebaikan atau kemungkaran.
Kenyamaan dan atau kedamaian serta kebahagiaan akan dirasakan oleh seseorang yang mendapatkan manisnya keimanan. Hidupnya akan damai dan menyenangkan,kalaupun muncul masalah dia tidak akan stress apalagi putus asa, namun akan dijalani dengan tenang dan sabar serta memohon petunjuk Allah dan ini akan didapatkan oleh orag yang mencintai nabi besar Muhamad, SAW, sebagaimana sabdananya dari Anas radhiyallahu ’anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Artinya: “Tiga perkara yang membuat seseorang akan mendapatkan manisnya iman yaitu: Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya; mencintai saudaranya hanya karena Allah; dan benci kembali pada kekufuran sebagaimana benci dilemparkan dalam api.” HR. Bukhari no. 16 dan Muslim no. 43
Kedua, Akan Diampuni Dosa-dosanya
Tidak ada manusia yang tidak memiliki dosa terkecuali sudah diampuni. Orang yang telah berbuat doasa maka hatiya tidak nyaman, gelisah, hialng rasa malu, lemah hati dan badan serta terhalang dari perbuatan baik yang bernilai ibadah. Tentu sebaliknya jika tidak memiliki dosa atau bisa dikatan sedikit dosanya dan banyak atau penuh nilai ibadahnya, maka hidupnya akan terasa nyaman, damai, tenang dan semangat dalam ibadah.
Jika diantara kita memiliki dosa, apalagi dosa besar, maka sebaiknya segera bertaubat atas dosa besarnya dan dosa-dosa lain yang kecil-kecil atau yang mengirinya.Jikakita sudah bertaubat, maka ada harapan besar bahwa dos akita akan diampuni yang menjadikan kita tambah sehat jiwanya dan tambah senang ibadahnya.
Hal yang penting kita pahami bahwa,orang-orang yang mencintai nabi dengan sepenuh hati, maka Allah tidak segan-segan mengapuni dosanya yang sudah dilakuakan, apalagi ditambah dengan bertaubat. Isnya Allah akan bersih jiwanya. Allah berfirman:
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku. Maka niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.” (QS ali-Imran [3]: 31).
Ketiga, Akan Membersamai Nabi dan Orang Sholeh di akhirat
Setiap manusia yang normal akan selalu berusaha mendekati dan boleh jadi berusa untuk membersamai orang orang atau siapapun yang dicintai. Anggapan banyak orang bahwa membersamai orang yang dicinta merupakan suatu harapan bahkan bisa dikatakan cita-cita untuk besama dengan yang dicinta. Ada perasaan damai, bahagia, indah tenteram dan perasaan lainya yang serupa ketika berada dalam kebersamaan yang dicintai. Wajar kondisi ini banyak di harapkan dan dicita-citakan semua orang.
Mencintai nabi tentunya ada harapan besar bisa dekat atau teras dekat dengan nabi yang hal ini merupakan perasaan indah dan mnyenenagkan yang boleh jadi tidak semua orang merasakan atau mendapatkannya. Nabi sudah wafat, tidak bisa didengar suaranya, tidak bisa dilihat wjahnya, tidak bisa diamati aktifitasnya, tidak biasa diikuti secara liveibadah-ibadah yang dilakukannya tetapi cinta kepada nabi tidak terbatas dalam kehidupan laive atau nyata, namun bisa diketaui dan dipahami melalui hadist atau info para Ulama dan buku-buku tentang sejarah nabi. Jika kita mencintai nabi dengan sepenuh hati, maka tidak akan sirna walau tidak bertemu, tidak akan usang walau tidak pernah tidak bertemu, pupus walau tidak pernah bertemu, yakinlah pada saatnya akan bertemu, sebagaimanan Allah sampaikan dalam Al-Qur’an:
وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا
Artinya: Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS. AniNisa/4: 69)
Keempat, : Akan Memperoleh Kesempurnaa Iman
Iman adalah menyakini sesuatu dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan mewujudkan dengan perbuatan. Akan tenteram seseorang apabila memiliki iman yang kuat dan mantap, namun bisa saja menjadi rusak dan melemah maupun hilang. Rusaknya iman diakibatkan perbuatan dosa yang tak pernah disadari dan tak pernah berhenti melakukannya apalagi bertaubat karenanya. Rsaknya iman lantaran ketidak mampuan seseorang untuk mengontrol dan menjaga serta memperkuatnya. Sehingga bukannnya menjadi kuat apalagi sempurnya keimanannya, justru kerusakan dan hilangnya iman seseorang.
Kesempurnaan iman seseorang bisa dicapai dengan perkuat imu dan perbanyak dan istiqomah dalam beribadah kepada Allah disamping tambah dan tumbuhnya kecintaan kepada nabi Muhammad SAW. Untuk itu mendekat dan meras dekat serta mencinta kepada nabi menjadi hal yang baik dalam rangkai mencapai kesempurnaan iman kita yang diRidhai Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
Artinya: “Seseorang tidaklah beriman (dengan sempurna) hingga aku lebih dicintainya dari anak dan orang tuanya serta manusia seluruhnya.” HR. Muslim no. 44
Kelima, Mendapatkan Syafaat Nabi di Akhirat
Ada pepatah mengatakan “Man Ahbba Syai-an katsuro dzikruhu” siapa yang mencintai sesuatu, maka dia akan banyak meyebutnya, semakin cinta seseorang tentunya akan banyak engingat dan menyebtnya. Begitu juga ketika kita mencintai nabi pastinya kita akan banyak menyebut nabi. Yang paling baik dalam rangka mengingat dan menyebut nabi adalah melalui bacaan shalawat,artinya banyak membaca shalawat. Salawat adalah doa dan harapan untuk nabi sehingga banyak bentuk da dan harapan yang bisa disampaikan untuk nabi.
Ketika kita sudah banyak mengingat dan berdoa untuk nabi, maka insya Allah kita termasuk orang yang bisa dikatakan mencintai nabi. Orang yang mencintai nabi dan memperbanyak membaca shalawat, maka kita temasuk orang yang akan mendapatan syafaat atau pertolongan.
Dengan mencintai Rasulullah SAW pastilah suka menyebut nama dan bershalawat, hal itu yang akan menjadikan kita memperoleh syafa’at dari beliau di hari kiamat dari baginda nabi Muhammad saw. sebagaimana sabdanya:
Dari Ibnu Mas’ud r.a., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
أَوْلَى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً
Artinya: “Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat adalah yang paling banyak shalawat kepadaku” [HR Tirmidzi]
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kitab bisa memahami betapa pentingnya mencintai nabi sebagai bukti kita ummatnya sehingga ada secercah harapan untuk mendapatkan kebaikan, rahmat dan nikmat dari Allah dalam kehidupan didunia dan akhirat karena keistimewaan. Sikap cinta kepada nabi akan direpon Allah dengan beberapa kebaikan:
- Akan Mendapatkan Manisnya Keimanan,
- Akan Diampuni dosa-dosanya,
- Akan Membersamai Nabi dan Orang Sholeh di akhirat,
- Akan Memperoleh Kesempurnaan Iman,
- Medapatkan Syafaat Nabi di Akhirat..
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta mencintai nabi yang baik tulus dan semura agar kita bisa dan memahami pentingnya mencintai nabi agar dmendapatkan kebaikan dalam waktu yang panjang sehingga kita mendapatkan maqam atau posisi yang tinggi dimata Allah dan Manusia. amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إِلىَ رِضْوَانِهِ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ، وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وسَلّمْتَ وَبَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ.اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الإِسْلاَمَ وَالـمُسْلِمِيْنَ، وَاهْلِك أَعْدَاءَكَ أَعْدَاءَ الـمُسْلِمِيْنَ، يَا قَوِيٌّ يَا مَتِيْنٌ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَا خَاصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلـمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَانًا صَادِقًا ذَاكِرًا، وَقَلْبًا خَاشِعًا مُنِيْبًا، وَعَمَلاً صَالِحًا زَاكِيًا، وَعِلْمًا نَافِعًا رَافِعًا، وَإِيْمَانًا رَاسِخًا ثَابِتًا، وَيَقِيْنًا صَادِقًا خَالِصًا، وَرِزْقًا حَلاَلاً طَيِّبًا وَاسِعًا، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلـمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ….أَقِم الصَّلَاةَ !
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Tangerang. Penulis tinggal Puri Bintaro Hijau Blok A6/17, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Hp 08129039482
вакуумная формовка пластика на заказ спб москва – производство вакуумных формовок, изготовление деталей из полистирола на заказ