Jakarta, LIPUTAN 9 NEWS
Takwa adalah satu posisi mausia yang sangat tinggi dan dekat kepada Allah, semakin tinggi atau baik taqwanya kepada Allah. Jika manusai semakin tinggi taqwanya maka kita akan menjadi manusia yang paling baik dan paling tinggi dalam pandangan Allah.
Berkurban, merupakan satu ibadah yang membeut orang menjadi lebih baik dan tinggi taqwanya, maka orang yang berkurban akan semakin menanjak dan kuat dalam ketaqwaan kepada Allah mengingat berkurban bisa dilakukan oleh orang yang kaya, beriman, bertaqwa dan memiliki niatan yang kuat untuk menjadi orang yang bertaqwa.
Semoga materi khutbah dengan judul Khutbah Jum’at: Memahami Kurban dalam Islam dapat bermanfaat lebih luaslagi. Materi khutbah dalambentuk PDF dapat di download dengan KLIK disini.
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلهِ وَاسِعِ الْفَضْلِ وَالْاِحْسَانِ، وَمُضَاعِفِ الْحَسَنَاتِ لِذَوِي الْاِيْمَانِ وَالْاِحْسَانِ، اَلْغَنِيِّ الَّذِيْ لَمِ تَزَلْ سَحَائِبُ جُوْدِهِ تَسِحُّ الْخَيْرَاتِ كُلَّ وَقْتٍ وَأَوَانٍ، العَلِيْمِ الَّذِيْ لَايَخْفَى عَلَيْهِ خَوَاطِرُ الْجَنَانِ، اَلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ الَّذِيْ لَاتَغِيْضُ نَفَقَاتُهُ بِمَرِّ الدُّهُوْرِ وَالْأَزْمَانِ، اَلْكَرِيْمِ الَّذِيْ تَأَذَّنَ بِالْمَزِيْدِ لِذَوِي الشُّكْرَانِ.
أَحْمَدُهُ حُمْدًا يَفُوْقُ الْعَدَّ وَالْحُسْبَانِ، وَأَشْكُرُهُ شُكْرًا نَنَالُ بِهِ مِنْهُ مَوَاهِبَ الرِّضْوَانِ أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ دَائِمُ الْمُلْكِ وَالسُّلْطَانِ، وَمُبْرِزُ كُلِّ مَنْ سِوَاهُ مِنَ الْعَدَمِ اِلَى الْوِجْدَانِ، عَالِمُ الظَّاهِرِ وَمَا انْطَوَى عَلَيْهِ الْجَنَانِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخِيْرَتُهُ مِنْ نَوْعِ الْاِنْسَانِ، نَبِيٌّ رَفَعَ اللهُ بِهِ الْحَقَّ حَتَّى اتَّضَحَ وَاسْتَبَانَ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَالْاِحْسَانِ.
أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hadirin sidang Jumat Rahimakumullah,
Marilah kita bersyukur kepada Allah dengan melangitkan kalimat Tahmid sebagai manifestasi dari pujian kita kepada Allah Swt. atas segala limpahan nikmat, rahmat, serta keberkahan yang kita terima setiap saat yang terkadang tanpa harus keluar keringat, Semoga kitab isa dan selalu berusaha menjadikan diri menjadi orang yang selalu bersyukur kepadaNya amin. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita sanjungkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Saw. Semoga kita kelak mendapatkan syafaatnya. Amin.
Selanjutnya, Khatib berwasiat pada diri khatib pribadi dan kepada segenap jamaah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa. Marilah kita berusaha untuk menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya; memperbanyak berbuat baik, menghormati perbedaaan yang dianugerahkan kepada kita, serta senantiasa menjaga nikmat perdamaian dan kerukunan yang terlimpah kepada saudaradan anak bangsa-bangsa dinunia ini.
Sidang Jumat Rahimakumullah,
Pada khutbah kali ini khotib ingin menyampaikan judul khutbahnya yaitu, KHUTBAH JUM’AT MEMAHAMI MAKNA KURNAH DALAM ISLAM.
Kata kurban itu berasal dari bahasa Arab qaraba-yuqaribu-qurbanan-qaribun, yang artinya dekat. Dengan begitu, sahabat karib berarti sahabat atau teman dekat. Dalam istilah bermakna bahwa kurban adalah berusaha menyingkirkan hal-hal yang dapat menghalangi upaya mendekatkan diri kita pada Allah SWT.
Dalam pengertian sehari-hari, kata kurban juga sebenarnya diambil dari kata udhhiyah. Kata ini merupakan bentuk jamak dari kata dhahiyyah yang artinya sembelihan pada waktu dhuha tanggal 10- 13 Dzulhijjah. Menurut situs Fisip Universitas Mulawarman (Unmul) akar kata inilah yang melahirkan istilah Idul Adha atau lebaran haji.
Seiring dengan berjalannya waktu, kata kurban kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia dengan penyesuaian ejaan dan perkembangan makna. Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata kurban bermakna persembahan kepada Allah, seperti biri-biri, sapi, unta yang disembelih pada hari lebaran haji.
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah,
Setelah mengetahui makna kurban, maka mari kita berusaha untuk berniat memberikan kurban untuk ummat Islam agar kiranya Allah akan banyak memberikan kebaikan-kebaikan kepada kita didunia. Kita harus yaqin bahwa kurna kita nanti yang diberikan untuk ummat Islam dan kita niatkan secara ikhlas yakin akan diterima Allah swt. sebagaimana firmanNya:
لَنۡ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُـوۡمُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلٰـكِنۡ يَّنَالُهُ التَّقۡوٰى مِنۡكُمۡؕ كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَـكُمۡ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰٮكُمۡؕ وَبَشِّرِ الۡمُحۡسِنِيۡنَ
Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demi-kianlah Dia menundukkannya untuk-mu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. QS. Al-Hajj, : 37
Kemudian apa yang dapat kita pahami kebaikan-kebaikabyang Allah akan berikan kepada orang yang berkurban, diantaranya adalah:
Pertama, Akan dicatat menjadi Orang Yang Bertaqwa,
Takwa adalah satu posisi mausia yang sangat tinggi dan dekat kepada Allah, semakin tinggi atau baik taqwanya kepada Allah. Jika manusai semakin tinggi taqwanya maka kita akan menjadi manusia yang paling baik dan paling tinggi dalam pandangan Allah.
Berkurban, merupakan satu ibadah yang membeut orang menjadi lebih baik dan tinggi taqwanya, maka orang yang berkurban akan semakin menanjak dan kuat dalam ketaqwaan kepada Allah mengingat berkurban bisa dilakukan oleh orang yang kaya, beriman, bertaqwa dan memiliki niatan yang kuat untuk menjadi orang yang bertaqwa. Semakin kuat semangatnyamaka dia akan semakin dekat dengan Tuhannya, Allah swt. Allah berfirman:
….اِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللّٰهُ مِنَ الْمُتَّقِيْنَ
…“Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang yang bertakwa.”
Kedua, Memperkuuat Kepedulian kepada Fakir miskin
Siring berjalannya waktu, manusia secara bebas memilih keinginan atau cita-cita sesuai dengan kondisi dan rizki dari Allah. Dengan begitu manusia bisa melakukan apapun sesuai dengan keinginnaya agar memperoleh sesuai cita citanya. Dengan semangat dan peluang yang berbeda akan menjadikan manusia bisa menjadi berbeda atas kepemilikan hartanya disamping efek dari hak prerogative Allah. Lebih jelasnya bahwa manusia dengan usahanya ada yang mskin dan kaya.
Dalam kondisi kaya atau berpunya, ia memiliki kesempatan yang besar untuk memupuk kepedeulian terhadap masyarakat dilingkungannya yang fakir dan miskin sehingga ia lebih dekat dengan sesame dan tentu Allah swt. Kedekatan itu akan menjadikan dia lebiha baik dan sempurnya dan memiliki harta dan pengginaanya dalm pandangan Allah. Allah berfirman:
لِّيَشۡهَدُوۡا مَنَافِعَ لَهُمۡ وَيَذۡكُرُوا اسۡمَ اللّٰهِ فِىۡۤ اَ يَّامٍ مَّعۡلُوۡمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمۡ مِّنۡۢ بَهِيۡمَةِ الۡاَنۡعَامِ ۚ فَكُلُوۡا مِنۡهَا وَاَطۡعِمُوا الۡبَآٮِٕسَ الۡفَقِيۡـرَ
Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mere-ka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan atas rezeki yang diberikan Dia kepada mereka berupa hewan ternak. Maka makanlah sebagian darinya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. QS. Al-Hajj: 28
Ketiga, : Menjadi bertambah Tunduk kepada Allah
Setiap manusia akan berusaha memiliki harta yang banyak alias menjadi kaya raya. Tentu ini tidak dilarang, mengingat semakin banyak memiliki harta , makai akan bisa banyak berbuat baik atau ibadah dengan hartnya seperti yang dilakukan Sahabat Abu Bakar dan Sahabat Usman bin Affan yang sampai saat ini masih megalir amal jariahnya.
Karena setiap manusia cenderung untuk senang memiliki harta yang baik dan banyak, maka manusia akan memiliki sifat kikir atau hubbud dunya. Sebai seorang muslim yang baik, Allah memerintahkan untuk memberi kurban kepada saudara dan tetangga sesuai kemampuannya. Memberi kurban merupaka salah satu sikap patuh atau tunduk kepada Allah mengingat kecintaan manusia kepada hartanya. Alah berfirman:
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلۡنَا مَنۡسَكًا لِّيَذۡكُرُوا اسۡمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمۡ مِّنۡۢ بَهِيۡمَةِ الۡاَنۡعَامِ ؕ فَاِلٰهُكُمۡ اِلٰـهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗۤ اَسۡلِمُوۡا وَبَشِّرِ الۡمُخۡبِتِيۡنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَالصَّابِرِيْنَ عَلٰى مَآ اَصَابَهُمْ وَالْمُقِيْمِى الصَّلٰوةِۙ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ
Artinya: ” Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (qurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah (Muhammad) kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah hati mereka bergetar, orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan salat dan orang yang menginfakkan sebagian rezeki yang Kami karuniakan kepada mereka.” QS. Al-Hajj: 34-35
Keempat: Memupuk Kedekatan kepada Allah,
Setiap orang Islam yang mendapati kondisi yang kurang sempurna, kurag harta dan kurag beruntug, maka dia akan berusaha dekat dengan Allah dan berharap kondisi akan berubah menjadi lebih baik atau lebih kaya. Dengan begiti ketika seseorang maaf, sedang dalam keadaan fakir dan miskin, cenderung akan lebih dekat dengan Allah swt.
Ketika diantara kita ikhlas memberi sebagian harta kita melalui penyerahan hewan kurban, maka secara otomastis kita bersaha untuk lebih dekat dengan fakir miskin melalui wasilah berkurban. Jadi kuban yang dilakukan seseorang akan menjadikannya lebih dekat kepada Allah karena berdekatan dengan orang orang yang dekat dengan Allah disamping ibadah khusyu’ yang dilakukan dengan ibadah kurban. Allah berfirman:
قُلْ اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ لَا شَرِيْكَ لَهٗ ۚوَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُسْلِمِيْنَ
“Katakanlah (wahai Muhammad): Sesungguhnya shalatku, nusuk/ibadah qurbanku, hidup dan matiku hanya untuk Allah rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, aku diperintahkan seperti itu dan aku adalah orang yang pertama kali berserah diri.” (QS. Al-An’am: 162-163)
Kelima: Menjadi bertambah Sabar
Banyak masyarakat kengatakan bahwa sabar itu berat dan sulit dijalankan, boleh jadi benar sehingga sabar merupakan sesuatu yang sangat penting sampai-sampai Allah memberi kelebihan khusus yaitu akan menemani orangorang yang sabar. Mengingat sabar itu berat dan sulit dilaksanakan, maka kita sebagai umat Islam harus berusaha untuk menunjuukan sikap sabar dalam banyak hal walaupun terasa berat.
Kemampuan sabar dalam kehdupan manusia akan berbeda dalam kemampuan dan menjalaninya karena itu boleh jadi berbeda dalam mengaktualisaikan sikap sabar dalam berbagai kondidi ataupun musibah yang dijalaninya. Semakin kita kuat da sering menujukan sikap sabar yang baik terutama ketika menghadapi musibah atau berbuat kebaikan yang berat maka kita akan anyak ditemani Allah yang tentunya akan mersa damai dan tentram walau diawali kondisisikologi yang berat. Allah berfirman:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: “Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah bagaimana pendapatmu!” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! Lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” QS. As-Saffat: 102
Hadirin sidang jum’ah yang dimulyakan Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga kita bisa memahami betapa pentingnya berkurban mengeluarkan hart akita untuk hubungan persaudaraan bersama keluara maupun sesama muslim untuk mendapatkan rahmat atau kasih sayang Allah dengan melakukan beberapa hal karena kita akan medapatkan beberapa hal dibawah ini:
- Dicatat Sebagai Orang Yang Bertaqwa,
- Memperkuat Kepedulian Kepada Faqir Miskin,,
- Menjadi Bertambah Tunduk Kepada Allah,
- Memupuk Kedekatan Kepaa Allah,
- Menjadai Bertambah Sabar.
Semoga Allah memudahkan dan memberi kekuatan serta semangat kepada kita untuk bisa berkurban dengan ikhlas agar mendapatkan rahmaNya sehingga kita mendapatkan maqam atau posisi yang tinggi dimata Allah dan Manusia. amin amin ya Robbal “aalamiiin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، اِلَهٌ لَمْ يَزَلْ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيْلًا. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهُ، أَكْرَمِ الْأَوَّلِيْنَ وَالْأَخِرِيْنَ، اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ وَالصَّوْمِ وَجَمِيْعِ الْمَأْمُوْرَاتِ وَالْوَاجِبَاتِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ. إِِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً. اللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى أَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِيْ العَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللهم اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وِالْأَمْوَاتِ.
اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
KH. Ahmad Misbah, M.Ag., Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LD PCNU) Tangerang. Penulis tinggal Puri Bintaro Hijau Blok A6/17, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Hp 08129039482