Khutbah Pertama
ألحمد لله الذى أنشأ الشعوب و الأمم, و علّم بالقلم, علّم الإنسان ما لم يعلم. فجعل سبحانه و تعالى أهل العلم بأسمى مرتبات, و قال: يرفعِ الله الذين آمنوا منكم و الذين أوتوا العلم درجات.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له, و أشهد أن محمدا عبده و رسوله, بشّر الفقهاء الصالحين بجنّات النعيم, و أنذر الجهلاء العاصين بعذاب الجحيم.
صلّى الله على سيدنا محمد و على آله و أصحابه و من اتبع الهدى و سلّم عليهم تسليما كثيرا.
قال الله تعالى: يأيها الذين آمنوا اتقوا الله حقّ تقاته و لا تموتنّ إلا و أنتم مسلمون.
صدق الله العظيم.
أوصيكم و إياّى نفسى بتقوى الله, فقد فاز المتقون. أما بعد.
Sidang Jum’at yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Jika para orang tua ditanya, apa yang ingin mereka wariskan kepada anak keturunan mereka setelah mereka mati, maka jawabannya bisa beragam. Ada yang menjawab tanah yang luas, atau tabungan yang berlimpah di bank, atau saham yang menumpuk di berbagai perusahaan, dan lain sebagainya. Dan memang, Allah memerintahkan kepada para orang tua, jika mereka wafat, agar meninggalkan warisan untuk anak keturunan mereka. Allah berfirman dalam surat an-Nisâ` ayat 9:
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah para orang tua/wali yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak keturunan yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Maka hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan mengucapkan perkataan yang benar.
Pertanyaannya adalah, dalam kacamata agama Islam, jenis warisan apa yang layak ditinggalkan oleh para orang tua untuk anak keturunan mereka.
Jawabannya bisa kita dapatkan dari wasiat Rasulullah Saw berikut ini.
و إن العلماء ورثة الأنبياء, و إن الأنبياء لم يورّثوا دينارا و لا درهما, و ورّثوا العلم. فمن أخذه أخذ بحظ وافر (رواه البخارى و ابو داوو و الترمذى و ابن ماجه)
Sesungguhnya para ulama (cendekia) adalah pewaris para nabi. Dan sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan uang dinar dan dirham (harta benda), namun mereka mewariskan ilmu pengetahuan. Maka barang siapa yang telah mendapatkannya, sesungguhnya ia telah mendapatkan keberuntungan yang berlimpah. (HR. Bukhari, Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Jika kita mengaku meneladani Rasulullah Muhamamd Saw., bahkan juga para nabi Allah lainnya, maka ikutilah cara mereka dalam memberikan warisan kepada anak keturunan dan para pengikut mereka, yaitu berupa ilmu pengetahuan.
Jama’ah yang mulia.
Betapa banyak orang tua yang telah mempersiapkan harta untuk diwariskan kepada anak-anak mereka, berupa barang-barang mewah, tanah yang luas dan tersebar di mana-mana, tabungan yang melimpah, investasi saham yang menggurita, bidang usaha yang besar dan lain sebagainya, namun mereka justru lupa mewariskan ilmu pengetahuan melalui pendidikan, baik agama maupun umum. Akhirnya yang terjadi adalah, harta yang tak terbilang jenis dan banyaknya itu, ludes habis tak tersisa, hutang menumpuk di mana-mana, karena anak keturunannya tidak becus menggunakan warisan yang didapatkannya, sebab tidak memiliki ilmu pengetahuan untuk mengelolanya dengan benar, baik menurut agama, maupun menurut dunia.
Namun sebaliknya, betapa banyak orang tua yang tidak mampu mewariskan harta benda kepada anak keturunannya, karena hartanya banyak dihabiskan untuk biaya pendidikan anaknya. Yang terjadi kemudian adalah, dengan pendidikan agama dan umum yang si anak dapatkan, ia mampu berkompetisi dan meraih sukses, baik di dunia maupun di akhirat. Derajat hidup si anak naik, martabat kemuliaan orang tuanya pun ikut terangkat, baik di mata manusia, terlebih di mata Allah SWT.
Sayangnya, masih banyak dari kita yang lebih memilih menghabiskan uangnya guna membeli rumah eksklusif, kendaraan teranyar, smartphone terbaru, dan lainnya, namun merasa enggan dan sayang untuk membelanjakan harta demi pendidikan anak-anaknya. Padahal, pendidikan adalah hal yang wajib, sebagaimana kewajiban shalat lima waktu, puasa Ramadhan, atau kewajiban agama lainnya, yang bila ditinggalkan, maka dosa besar adalah sanksinya. Ingatlah dan resapilah selalu sabda Rasulullah Saw:
عن أنس بن مالك رضى الله عنه, قال رسول الله صلّى الله عليه و سلّم: طلب العلم فريضة على كلّ مسلم (رواه البخارى و مسلم و أحمد)
Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah Saw bersabda: Menuntut ilmu adalah sebuah fardhu/kewajiban atas setiap orang yang mengaku muslim. (HR. Ibnu Majah)
Sidang Jum’at yang mulia.
Marilah kita teladani para nabi Allah, terlebih Nabi Muhammad Saw, dalam segala hal, khususnya dalam mempersiapkan kwalitas anak keturunan kita, dengan cara yang secara mutlak kebenarannya telah digariskan oleh agama, yaitu mewariskan kepada mereka ilmu pengetahuan.
Semoga kita semua bukanlah orang tua yang zalim kepada anak-anaknya, yaitu yang menomorduakan pendidikan bagi mereka, kemudian mereka menjadi manusia-manusia yang bodoh, sedangkan kita tahu, kebodohan amat dekat dengan kefakiran, kefakiran amat dekat dengan kekafiran, sedangkan kekafiran ganjarannya hanya azab Allah, neraka jahannam, na’ûdzu billâh.
بارك الله لى و لكم فى القرآن الكريم. و نفعنى و إيّاكم بما فيه من الآيات و الذّكر الحكيم. و تقبّل منّى و منكم تلاوته, إنّه هو السّميع العليم. أقول قولى هذا فاستغفروه, إنّه هو الغفور الرّحيم.
Khutbah Kedua
ألحمد لله الذى خلق الخلائق بقدرته, و ربّاهم بنعمته, و شملهم بواسع رحمته. نحمده سبحانه و هو ربّ الأكوان, و ربّ الملائكة و الإنس و الجان, فقال تعالى: خلق الإنسان. و علّم البيان.
أشهد أن لا إله إلا الله, و أشهد أن محمدا رّسول الله. فصلّى الله و سلّم عليه و آله و أصحابه و من تمسّك بهدى الله.
أيها الناس إتقوا الله حقّ تقواه, و راقبواه مراقبة من يعلم أنه يراه. أما بعد.
اللّٰهمّ صلّ على سيدنا محمد و على آل سيدنا محمد كما صليت علي سيدنا إبراهيم و على آل سيدنا إبراهيم, و بارك على سيدنا محمد و على آل سيدنا محمد, كما باركت علي سيدنا إبراهيم و على آل سيدنا إبراهيم, فى العالمين إنك حميد مجيد.
أللهم اغفر للمسلمين و المسلمات, و المؤمنين و المؤمنات, ألأحياءِ منهم و الأموات, إنك سميع قريب مجيب الدعوات, يا قاضي الحاجات.
أللهم انفعنا بما علّمتنا, و علِّمنا ما ينفعنا.
ربّنا هب لنا من أزواجنا و ذرّيّاتنا قرّة أعين, و اجعلنا للمتقين إماما.
ربّنا آتنا في الدّنيا حسنة, و في الآخرة حسنة و قنا عذاب النّار.
عباد الله, إنّ الله يأمر بالعدل و الإحسان, و إيتاء ذى القربى و ينهى عن الفخشاء و المنكر و البغي, يعظكم لعلَكم تذكّرون.
فاذكروا الله العظيم يذكركم, و اشكروه على نعمه يزدكم, و اسئلوه من فضله يعطكم, و لذكر الله أكبر. و الله يعلم ما تصنعون. أقم الصلاة.
Penyusun: KH. Ade Muzaini Aziz, Lc., MA., (Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta dan Pengasuh Perguruan Al-Mu’in)