Jakarta, LIPUTAN 9 NEWS
Dikisahkan bawah Harut dan Marut adalah malaikat yang dipilih untuk menjalani ujian di bumi, namun mereka justru melakukan dosa yang mendatangkan murka Allah SWT. Harut dan Marut lalu diazab dengan cara digantung di langit Babil sampai hari kiamat datang.
Kedua nama tersebut, disebutkan dalam Alquran dan dikenal dalam kisah-kisah terdahulu. Selain kisah raja-raja Babilonia, juga terdapat kisah lainnya dari kota Babel ini. Dalam Alquran, nama Babel diabadikan dalam salah satu ayat surah Al-Baqarah ayat 102.
وَاتَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا كَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰكِنَّ الشَّيٰطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ وَمَآ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَكَيْنِ بِبَابِلَ هَارُوْتَ وَمَارُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَآ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَاۤرِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰىهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَاشَرَوْا بِهٖٓ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ (البقرة: ١٠٢)
“Tetapi, setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil, yaitu Harut dan Marut, sedangkan keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan, ‘Sesungguhnya, kami hanya cobaan (bagimu). Sebab itu, janganlah kamu kafir.’ Maka, mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dan istrinya.”
Melansir dari beberapa sumber, Harut dan Marut diketahui adalah dua malaikat yang diutus oleh Allah SWT untuk ke bumi. Sama seperti manusia, keduanya diberikan nafsu ketika diperintahkan turun ke bumi.
Rois Idarah Syu’biyyah Jatman KH Agus Salim HS juga menyampaikan bawah ada sebuah riwayat yang mengisahkan tentang dua malaikat yang akhirnya mendapatkan siksa dunia. Mereka itu adalah Harut dan Marut. Kisah tersebut diabadikan dalam Al-Qur’an.
“Malaikat saja tidak kuat menjalankan perintah dan ujian dari Allah jika dikasih nafsu. Sementara manusia dan jin dalam hidupnya dibekali dengan nafsu. Manusia yang mampu mengarahkan nafsunya, maka ia selamat dan masuk surga, bahkan ma’rifatullah,” terangnya dihadapan para murid-muridnya.
Kisah ini turut diceritakan Imam Jalaluddin Abdurrahman As-Suyuthi dalam Al-Haba’ik fi Akhbar Al-Mala’ik dan diterjemahkan oleh Misbahul Munir.
Diceritakan, ketika Nabi Adam AS diturunkan Allah ke muka bumi, maka para malaikat berkata, “Wahai Tuhanku, apakah Engkau jadikan di sana orang yang akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah, padahal kami selalu memuji-Mu dan menyucikan-Mu.”
Allah SWT berfirman, “Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.”
Para malaikat berkata, “Wahai Tuhanku, kami lebih taat kepada-Mu daripada anak cucu Adam.”
Allah SWT kemudian berkata kepada malaikat, “Bawakan kemari dua malaikat untuk kami turunkan ke bumi, lalu kita lihat bagaimana keduanya berbuat!”
Mereka berkata, “Wahai Tuhanku kami, Harut dan Marut.”
Kedua malaikat itu pun diturunkan ke bumi. Setelah itu, ada seorang perempuan paling cantik menampakkan diri kepada keduanya. Perempuan itu mendatanginya, lalu keduanya meminta perempuan itu menyerahkan dirinya.
Perempuan itu berkata, “Aku tidak mau, demi Allah, sebelum kalian mengucapkan kesyirikan ini.”
Keduanya berkata, “Tidak, demi Allah, kami tidak akan menyekutukan Allah untuk selama-lamanya.”
Perempuan itu pun pergi meninggalkan keduanya, lalu ia kembali dengan membawa seorang anak. Keduanya meminta perempuan itu menyerahkan dirinya, namun ia juga berkata, “Demi Allah, aku tidak mau sebelum kalian membunuh anak ini.”
Keduanya menjawab, “Demi Allah, kami tidak akan membunuh anak ini untuk selama-lamanya.”
Perempuan itu pergi dan kembali lagi dengan membawa segelas khamar. Keduanya meminta perempuan itu menyerahkan dirinya, namun ia menjawab, “Demi Allah, aku tidak mau sebelum kalian berdua minum khamar ini.”
Kemudian keduanya minum hingga mabuk, lalu keduanya menggauli perempuan itu dan membunuh anak tersebut. Ketika keduanya telah tersadar, perempuan itu berkata, “Demi Allah, kalian tidak meninggalkan apapun yang sebelumnya kalian tolak. Kalian telah mengerjakannya ketika kalian berdua mabuk.”
Pada saat itulah keduanya diberikan pilihan antara siksa dunia dan akhirat, lalu keduanya memilih siksa dunia.
Kisah Harut dan Marut ini diriwayatkan Ahmad bin Hanbal dan Abdu bin Humaid dalam kitab Al-Musnad, Ibnu Abi Ad-Dunya dalam kitab Al-Uqubat, Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya, dan Al-Baihaqi dalam kitab Syu’ab Al-Iman dari Abdullah bin Umar yang mendengar dari Rasulullah SAW.
Sementara itu, dalam riwayat Al Hakim dalam kitab Al-Mustadrak dan ia men-shahihkannya, Harut dan Marut sendirilah yang meminta kepada Allah SWT agar diturunkan ke bumi untuk melakukan peradilan di antara manusia. Ketika sore tiba, keduanya membaca kalimat-kalimat sehingga bisa naik ke langit.
Setelah itu, Allah SWT menghadirkan perempuan paling cantik kepada mereka dan memberi dua malaikat itu syahwat dan nafsu. Keduanya kemudian menggoda perempuan itu hingga bertemu dengannya.
Perempuan itu meminta mereka untuk diajari kalimat-kalimat yang mereka baca agar bisa naik ke langit. Mereka pun mengajarinya hingga perempuan itu naik ke langit.
Pada sore harinya, kedua malaikat itu mengucapkan kalimat tersebut, tetapi tidak bisa naik ke langit. Allah SWT kemudian mengutus satu malaikat untuk menemui keduanya dan meminta Harut dan Marut memilih antara siksa dunia atau akhirat. Keduanya memilih siksa dunia. (MSN)