• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Konsistensi Merawat Pancasila

Konsistensi Merawat Pancasila

August 18, 2022
Foto: Ilustrasi

Khutbah Jum’at: Amal yang Melelahkan Namun Sia-sia

November 7, 2025
Senjakala di Kawasan Royal Kota Serang

Senjakala di Kawasan Royal Kota Serang

November 7, 2025
Orde Baru Soeharto dan Dosa-dosanya terhadap Pers Kita

Orde Baru Soeharto dan Dosa-dosanya terhadap Pers Kita

November 7, 2025
Jubir Amnesty International Indonesia Haeril Halim. (Foto: NU Online/Mufidah)

Amnesty Sebut Nominasi Soeharto Jadi Pahlawan Bentuk Pengkhianatan terhadap Mandat Reformasi

November 7, 2025
Ilustrasi NU pada Pemilu 1971 (Foto: tangkapan layar jilid buku Reorientasi Politik NU pada Masa Orde Baru)

Rezim Soeharto, Pahlawan Nasional, dan Kebangkitan Ketiga NU

November 7, 2025
Khutbah Jumat: Hari Pahlawan Nasional

Khutbah Jumat: Hari Pahlawan Nasional

November 7, 2025
Ketua PBNU Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Gus Mus: Orang NU Ikut Dukung Tidak Ngerti Sejarah

Ketua PBNU Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Gus Mus: Orang NU Ikut Dukung Tidak Ngerti Sejarah

November 6, 2025
Makanan Lezat dan Nikmat tidak Harus Mahal

Makanan Lezat dan Nikmat tidak Harus Mahal

November 6, 2025
PAI Fair 2025

PAI Fair Dibuka Hingga 15 November 2025, Silahkan Daftar di sini!

November 6, 2025
Hukum Tidur di Dalam Masjid

Hukum Tidur di Dalam Masjid

November 6, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Friday, November 7, 2025
  • Login
Liputan9 Sembilan
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan9 Sembilan
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Konsistensi Merawat Pancasila

Oleh: Ma’muri Santoso

liputan9news by liputan9news
August 18, 2022
in Uncategorized
A A
0
Konsistensi Merawat Pancasila
493
SHARES
1.4k
VIEWS

Jakarta, Liputan9 – RABU, 1 Juni 2022 bangsa ini kembali memperingati hari yang cukup bersejarah, yakni Hari Lahir Pancasila. Peringatan tersebut hendaknya dapat dijadikan momentum untuk selalu meneguhkan kecintaan kita terhadap Pancasila sekaligus komitmen untuk selalu merawatnya .

Bila melihat sisi sejarahnya, Hari Lahir Pancasila tidak lepas dari pidato Presiden pertama Indonesia, Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (BPUPKI). Pidatonya pertama kali mengemukakan konsep awal Pancasila yang menjadi dasar Negara Indonesia. Soekarno menyampaikan ide dan gagasannya terkait dasar Negara Indonesia, yang dinamai Pancasila. Panca artinya lima, sedang sila artinya prinsip atau asas. Lima dasar tersebut meliputi Kebangsaan, Internasionalisme atau Perikemanusiaan, Demokrasi, Keadilan Sosial, serta Ketuhanan yang Maha Esa.

Hingga kini Pancasila telah menjadi dasar negara, ideologi, falsafah hidup bangsa, serta sumber kepribadian bangsa Indonesia. Pancasila juga merupakan simpul pemersatu, serta rumah bersama bagi seluruh rakyat Indonesia. Rumah bersama yang menaungi setiap kemajemukan yang ada di dalamnya.

BeritaTerkait:

Generasi Muda sebagai Penafsir Baru Pancasila: Hermeneutika Politik Menuju Indonesia Emas 2045

Wamensos Agus Jabo Hadiri HUT Bara JP ke 12, Ingatkan Hilirisasi Penting Sebagai Landasan Ekonomi Pancasila

Kirab Merah Putih PNIB di Depok Rayakan 80Th Pancasila, Saatnya Indonesia Bersinar Tanpa Intoleransi, Khilafah Terorisme dan Narkoba 

Relawan SKP Bersama Babinsa dan Bimaspol Bojong Kulur Bagikan 600 Paket Makanan untuk Terdampak Banjir 

Negeri dengan segudang kemajemukan tentu saja penting untuk selalu dijaga dan dirawat agar setiap warganya dapat hidup rukun serta penuh toleransi. Kemajemukan menjadi potensi berkah apabila dikelola dengan baik. Berbagai ragam etnik, suku, ras, agama, dan budaya adalah kekuatan suatu bangsa yang saling melengkapi satu sama lain, serta menjadi keunikan tersendiri bagi bangsa Indonesia. Dengan melihat fakta keberagaman tersebut, maka diperlukan sikap saling memahami, menghormati, serta menghargai satu sama lain.

Dalam sejarah perjalanan bangsa ini, Pancasila sudah teruji menjadi satu-satunya ideologi yang paling cocok dengan karakter dan kepribadian bangsa Indonesia. Kita tidak perlu meniru maupun mengimpor ideologi bangsa lain untuk dijadikan pijakan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Perdebatan mengenai hubungan Pancasila dengan agama juga telah lama selesai di republik ini. Pancasila dan ajaran agama merupakan dua hal yang tidak perlu dipertentangkan satu sama lain. Pancasila mengayomi setiap pemeluk agama di negeri ini dapat bebas menjalankan ajaran agamanya, sementara substansi ajaran agama menjadi ruh yang mengilhami nilai-nilai luhur Pancasila. Apabila dicermati, sila-sila dalam Pancasila pada hakikatnya merupakan substansi ajaran agama itu sendiri. Nilai-nilai ketauhidan, kemanusiaan, persatuan (ukhuwah), kerakyatan, musyawarah, serta keadilan. Semua itu merupakan substansi ajaran agama.

Organisasi sosial keagamaan seperti NU dan Muhammadiyah telah lama menyudahi perdebatan mengenai relasi Pancasila dan agama. NU dalam muktamarnya tahun 1984 di Situbondo mengakui secara resmi Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila sama sekali tidak bertentangan dengan agama dan menjadikannya final sebagai dasar negara.

Tidak perlu lagi ada kelompok yang justru menguras energi dengan memperdebatkan kembali hubungan Pancasila dan agama. Energi yang dimiliki setiap elemen bangsa lebih baik difokuskan untuk membangun bangsa ini guna menggapai cita-cita dengan meningkatkan kualitas SDM, baik jasmani maupun rohani, serta melakukan inovasi di berbagai bidang kehidupan.

Dalam konteks berbangsa dan bernegara, beragama secara substansi tentu penting untuk ditekankan, daripada tindakan yang selalu menggunakan label formalitas agama. Bila kemaslahatan umum telah diterapkan dalam suatu tempat, maka sesungguhnya di situ telah dijalankan praktik beragama. Sebuah sistem yang di dalamnya muncul ketertiban, keteraturan, disiplin, amanah, tidak korupsi, menjalankan kebijakan secara adil, maka hal tersebut merupakan wujud praktik beragama secara baik.

Sejarah justru mencatat bahwa upaya mengganti Pancasila dengan ideologi tertentu, seperti paham komunis maupun konsep khilafah, telah menimbulkan pertikaian panjang sesama anak bangsa. Hal yang justru sangat merugikan karena setiap komponen bangsa tidak pernah bisa beranjak untuk dapat membangun negeri ini.

Belum dapat terselesaikannya setiap masalah bangsa, baik dalam aspek politik, hukum, ekonomi, maupun dalam bidang lainnya lebih disebabkan karena belum dilaksanakannya nilai-nilai luhur Pancasila secara konsisten. Pancasila belum dicintai dengan seutuhnya. Bila praktik berbangsa dan bernegara masih selalu mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan, tentu saja hal tersebut masih jauh dari mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila.

Rakyat tentu membutuhkan komitmen dan kesungguhan setiap penyelenggara negara, baik unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif, dapat memberikan keteladanan dalam mencintai Pancasila seutuhnya. Konsistensi merawat dan mencintai Pancasila seutuhnya memerlukan pengorbanan serta jiwa kenegarawanan. Sebuah praktik menjalankan kebijakan negara yang selaras dengan nilai-nilai luhur Pancasila, bukan atas dasar kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan.

Oleh: Ma’muri Santoso, Instruktur Nasional JATMAN dan Alumnus Standardisasi Kompetensi Dai Lembaga Dakwah PBNU.

Tags: Mamuri SantosoPancasila
Share197Tweet123SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Syafrudin Budiman
Nasional

Generasi Muda sebagai Penafsir Baru Pancasila: Hermeneutika Politik Menuju Indonesia Emas 2045

by liputan9news
September 12, 2025
0

JAKARTA | LIPUTAN9NEWS Pemuda hari ini tidak lagi berjuang dengan mengangkat senjata atau turun ke jalan melakukan demonstrasi politik. Generasi...

Read more
Bara JP

Wamensos Agus Jabo Hadiri HUT Bara JP ke 12, Ingatkan Hilirisasi Penting Sebagai Landasan Ekonomi Pancasila

June 23, 2025
Kirab Merah Putih PNIB di Depok Rayakan 80Th Pancasila, Saatnya Indonesia Bersinar Tanpa Intoleransi, Khilafah Terorisme dan Narkoba 

Kirab Merah Putih PNIB di Depok Rayakan 80Th Pancasila, Saatnya Indonesia Bersinar Tanpa Intoleransi, Khilafah Terorisme dan Narkoba 

June 1, 2025
Relawan SKP Bersama Babinsa dan Bimaspol Bojong Kulur Bagikan 600 Paket Makanan untuk Terdampak Banjir 

Relawan SKP Bersama Babinsa dan Bimaspol Bojong Kulur Bagikan 600 Paket Makanan untuk Terdampak Banjir 

March 10, 2025
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2468
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

757
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

141
Foto: Ilustrasi

Khutbah Jum’at: Amal yang Melelahkan Namun Sia-sia

November 7, 2025
Senjakala di Kawasan Royal Kota Serang

Senjakala di Kawasan Royal Kota Serang

November 7, 2025
Orde Baru Soeharto dan Dosa-dosanya terhadap Pers Kita

Orde Baru Soeharto dan Dosa-dosanya terhadap Pers Kita

November 7, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In