Jakarta, Liputan9.id – Banyak sekali pertanyaan terkait makna dan pengertian As-Sawadul A’zham yang terkandung dalam hadits nabi. Hal ini menjadi ajang klaim kelompok-kelompok dalam dunia islam.
Apakah yang dimaksud “As-Sawadul A’zham“ dalam hadis yang memerintahkan agar umat Islam mengikuti “Sawadil A’zham”?
Apakah organisasi yang terbanyak anggotanya? Walaupun tidak berhaluan Mazhab? Ataukah organisasi yang terbesar dalam tempat itu?
Menurut KH. Agus Salim HS, Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Nusanatar (LADINU), saat ditemui jurnalis liputan9.id, Senin, (05/09) di Ponpes Al-Istighotsah selepas mengajar, menjelaskan bahwa, yang dimaksud “ As-Sawadul A’zham” dalam hadis, mengingat akhirnya hadis itu, yang artinya, disertai kebenaran dan yang menjalankannya, yaitu golongan yang dalam dalam kebenaran, diantaranya yang menjadi anggota organisasi yang berdasar kebenaran.
Sebagai Ketua Majelis Dakwah Islam Ahlussunnah wal Jamaah (Madinah) menekankan bahwa, yang benar dalam ushuluddin, yaitu yang mengikuti mazhab Asy’ariyyah dan Maturidiyyah, dan dalam furu’iyyah yang mengikuti salah satu diantara empat mazhab.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : اتبعوا السواد الأعظم , ولما اندرست المذهب الحقة بانقراض أئمتنا إلا المذاهب الأربعة التى انتشرت أتباعها كان اتباعها اتباعا للسواد الأعظم والخروج عنها خروجا عن السواد الأعظم
سلم الأصول شرح نهاية السول
Rasullah Saw, bersabda :” ikutlah kalian kepada al-Sawad al A’zham” ketika mazhab-mazhab yang telah punah dengan kematian imamnya keculai empat mazhab (Maliki, Hanafi, Syafi’I dan Hanbali) yang pegikutnya tersebar luas, maka mengikuti empat mazhab tersebut berarti mengikuti al-Sawad al A’zham, dan keluar dari empat mazhab tersebut berarti keluar dari al- sawad al-A’zham.
واعلم يا أخي أن المراد بأهل السنة والجماعة في عرف الناس اليوم الشيخ أبو الحسن الاشعري ومن سبقه بالزمان كالشيخ أبو منصور الماتوريدي وغيره
اليواقيت والجواهر
Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa yang dimaksud dengan Ahli al Sunnah wa al-jamaah dalam pemahaman orang-orang sekarang ini adalah Syeikh Abu Al Hasan al-Asy’ari dan Imam sebelumnya seperti Syeikh Abu Manshur al-Maturidi
ولم يزل أهل السنة بحمدالله تعالى من الزمان الأول إلى اليوم هم السواد الأعظم
النصائح الدينية
Golongan Ahlussunnah wal Jamaah senantiasa memuji Allah Swt. Sejak masa pertama sampai sekarang. Merekalah yang dimaksud dengan al-sawad al-A’zham
Terkait hal tersebut dijelaskan juga dalam ahkamul Fuqaha Solusi Problematika Aktual Hukum Islam Keputusan Muktamar, Munas, dan Konbes Nahdlatul Ulama (1926-2004).