Jakarta, Liputan9.id – Ratusan massa Ormas Pengacara dan Jawara Bela Umat (Pejabat), Jumat (9/12/2022) siang akan menggeruduk Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, untuk mempermasalahkan pemutasian Sekda Marullah Matali ke posisi Deputi Gubernur Bidang Budaya dan Pariwisata.
“Insya Allah Jumat besok selesai sholat Jumat (kami melakukan) aksi gruduk Balaikota,” kata Ketua Umum Pejabat, Eka Jaya, melalui pesan WhatsApp seperti dilansir ID-Times.com, Selasa (6/12/2022).
Ia menjelaskan, estimasi massa Pejabat yang akan mendemo Balaikota sebanyak 300 orang.
“Kami ingin mempertanyakan urgensinya Pj mencopot Sekda dan beberapa pimpinan BUMD yang diketahui berhasil dalam menjalankan program kerjanya, seperti para direksi Jakpro dan yang terlibat dalam pembangunan JIS (Jakarta International Stadium),” jelasnya.
Seperti diketahui, sejak dilantik menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022, Heru Budi Hartono langsung tancap gas dengan mencopot dan memutasi sejumlah pejabat, dimulai dari Mencopot Dirut PT MRT Mohamad Aprindy pada 25 Oktober 2022, disusul dengan pelantikan 11 pejabat pada tanggal 10 November 2022, pemutasian 5 Direksi PT Jakpro pada 28 Novrmber 2022, dan pemutasian Sekda Marullah Matali pada 2 Desember 2022.
Dari serangkaian kebijakan tersebut, yang mendapat sorotan tajam adalah pencopotan Dirut MRT, karena saat pencopotan dilakukan, Aprindy baru bertugas selama 3 bulan. Dia diangkat oleh Anies Baswedan saat masih menjadi gubernur DKI Jakarta.
Selain itu, pencopotan 5 Direksi Jakpro juga menjadi perhatian publik karena mereka adalah orang-orang yang terlibat dalam penyelenggaraan Formula E dan pembangunan JIS. Keduanya program Anies Baswedan.
Dan terakhir, pencopotan Sekda Marullah Matali yang menimbulkan gejolak di kalangan warga Betawi, karena Marullah merupakan pejabat dari kalangan etnis warga asli Jakarta itu.
Sebelumnya, kepada media Eka Jaya mengatakan kalau pemutasian Marullah itu membuat warga Betawi kecewa karena selama menjabat sebagai Sekda, Marullah dinilai memiliki kinerja yang bagus dan memiliki integritas tinggi.
“Ini merupakan penghinaan bagi warga Betawi. Sejak dulu enggak ada itu Gubenur mengganti Sekda dengan pelaksana tugas,” katanya.
Eka meminta Heru untuk tidak semena-mena dan harus ada etika.
“Saya merasa di sini tak ada keadilan,” tegasnya. (Red)
Khalifah Umar bin Khatab memecat Khalid bin Walid, panglima perang yg tidak pernah kalah diganti oleh Abu Ubaidah sebagai pimpinan militer di Syam.
Khalid bin Walid ternyata menerima dengan ikhlas dan tetap ikut berperang dibawah komando Abu Ubaidillah. Jadi pergantian itu hal biasa, ga usah baper