Tunisia, Liputan9.id – PCINU Tunisia Menyelenggarakan Diskusi dengan mengangkat tema seputar Wawasan ke-NU-an bersama KH. Zuhairi Misrawi selaku Mustasyar PCINU Tunisia dan Duta Besar RI untuk Tunisia. Acara tersebut dihadiri penuh seksama oleh warga Nahdiliyyin di Tunisia, Minggu (21/08/2022).
Acara dilaksanakan sebagai bentuk kita sebagai warga Nahdiliyyin untuk mengingat kembali peradaban awal mula Nahdlatul Ulama dan kekokohan yang dibangun para ulama dalam meneruskan jejak dakwah Rasulullah SAW yg merujuk kembali kepada Piagam Madinah, peradaban islami yg telah dibangun Rasulullah dengan melalui jalan kebangsaan masa kini.
KH. Zuhairi atau yang akrab disapa Gus Mis menyampaikan hal yang ingin dibangun oleh leluhur Nahdlatul Ulama itu adalah Al-Madaniyyah yg memiliki arti kedamaian. Dan tak luput juga peranan penting yg diambil para Ulama yaitu dengan cara bersatu dalam membangun kesadaran peradaban itu sendiri,dan Ia juga mengatakan bahwa Nahdatul Ulama ada toleransi,kedamaian,serta penghargaan nilai-nilai yg telah tertanam dalam membangun peradaban.
Dan tak hanya itu,Gus Mis juga menyampaikan bahwasanya warga Nahdiliyyin harus mengambil peran penting dengan ikut serta kan diri dalam meneruskan langkah perjuangan ini melalui semangat yg ditanamkan Rasulullah yaitu melalui 3 poin yg beliau sampaikan pada malam tersebut,yaitu meliputi
- Menjaga peradaban Rasulullah SAW.
- Menjaga peradaban kesatuan bangsa Indonesia.
- Membangun Ukhuwah _Islamiyyah_ (persaudaraan),dan _Wathoniyyah_ (kebangsaan)
Maka dari hal ini lah yg diharapkan kepada warga Nahdiliyyin untuk memperjuangkan nilai-nilai para luhur kita dengan toleransi,kedamaian,keseimbangan,jalan tengah di berbagai solusi dan menjunjung tinggi nilai kepemimpinan moralitas akhlak.
Terakhir, bahwa langkah inilah yg menjadi pondasi kekuatan bagi warga Nahdiliyyin di Tunisia agar dapat menjadi cahaya dan obor bagi agama dan bangsa. Semoga peranan penting Nahdlatul Ulama inilah yang dapat menjadi pelopor bagi peradaban kedepannya dan menyokong perdamaian Islam Indonesia.
Kontributor : Afifah Husnul
Sumber: PCINU Tunisia