• Latest
  • Trending
  • All
  • Politik
Peranan KH. Syanwani Sampang dalam Revolusi Kemerdekaan Th. 1945 di Banten

Peranan KH. Syanwani Sampang dalam Revolusi Kemerdekaan Th. 1945 di Banten

March 7, 2023
Masjid Ali-Iraq

Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ujian Keamanan

May 16, 2025
Foto: Masjid Kinbaluh

Khutbah Jumat: Menggapai Kebahagiaan dalam Kesulitan

May 16, 2025
Haji Lilur

Haji Lilur Owner BALAD dan SANTRI Grup, Bawa 8 Direksi Belajar Budidaya Teripang dan Penambangan Timah di China

May 15, 2025
Kiai Sulaiman

KH Sulaiman: Sekda Marullah Teladan Birokrasi Bersih, Tuduhan Tak Berdasar

May 15, 2025
Menag Usulkan Rerata Bipih Rp69 Juta per Jemaah Haji, Ini Alasannya!

Arruki Gugat KPK karena Dinilai Hentikan Kasus Korupsi Kuota Haji Mantan Menag Yaqut

May 15, 2025
KPK

KPK Panggil Kusnadi Mantan Ketua DPRD Jatim Terkait Korupsi Dana Hibah

May 14, 2025
Koperasi

Relawan Merah Hati Indonesia Inginkan Reshuffle Menteri Koperasi dengan Sosok yang Lebih Progresif

May 14, 2025
PNIB

PNIB: Stop Intoleransi, Kebebasan Beragama Dilindungi Undang-Undang

May 13, 2025
Cholil Nafis

Kiai Cholil Nafis Sebut Pemotongan Hewan Dam Boleh di Luar Tanah Haram, Ini Syaratnya!

May 12, 2025
Hewan Dam

Hasil Mudzakarah Perhajian, Penyembelihan hewan Dam di Luar Tanah Suci Boleh dan Sah

May 12, 2025
  • Iklan
  • Kontak
  • Legalitas
  • Media Sembilan Nusantara
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Tentang
Friday, May 16, 2025
  • Login
Liputan 9
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Wisata-Travel
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Olahraga
  • Dunia Islam
    • Al-Qur’an
    • Ngaji Kitab
    • Muallaf
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Filantropi
    • Seputar Haji
    • Amaliah NU
    • Tasawuf
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Sejarah
    • Buku
    • Pendidikan
    • Seni Budaya
No Result
View All Result
Liputan 9
No Result
View All Result
Home Uncategorized

Peranan KH. Syanwani Sampang dalam Revolusi Kemerdekaan Th. 1945 di Banten

Oleh : KHM. Hamdan Suhaemi

liputan9news by liputan9news
March 7, 2023
in Uncategorized
A A
0
Peranan KH. Syanwani Sampang dalam Revolusi Kemerdekaan Th. 1945 di Banten

Peranan KH. Syanwani Sampang dalam Revolusi Kemerdekaan Th. 1945 di Banten /Foto: Istimewa

497
SHARES
1.4k
VIEWS

Karesidenan Banten (Residentie van Bantam) tahun 1945 menjadi yang unik jika membandingan dengan karesidenan lain yang ada di Indonesia, satu hal yang unik tersebut adalah residen-nya adalah kiai. Pasca Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dan terbentuknya kabinet pemerintahan baru Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 18 Agustus 1945, dan usai sidang BPUPKI (dochuritsu zunbi cusokai) diteruskan penunjukan langsung gubernur-gubernur sebagai pemerintah daerah, hingga kemudian khusus terhadap Karesidenan Banten include dalam Provinsi Jawa Barat telah diberikan hak istimewa yakni special authority (kewenangan khusus), beberapa yang khusus itu adalah Presiden Soekarno menunjuk Kiai TB Ahmad Khatib (seorang ulama sufi menantu Kiai Asnawi Caringin) untuk menjabat sebagai Resdien (setingkat di bawah Gubernur), dan kewenangan membuat alat tukar uang sendiri selain uang Republik yakni uang OERIDAB (Oeang Republik Indonesia Daerah Bante).

Penunjukan langsung dari Presiden Soekarno ini tentu bukan tanpa alasan, karena figur ini dinilai cakap dan cocok untuk Banten (wilayah yang dikenal radikal kala itu). Kiai Ahmad Khatib tentu tidak menginginkan hanya seorang diri dalam menjalankan amanat Presiden tersebut, maka ia segera bergerak cepat mengundang kiai-kiai se-Banten untuk mengisi jabatan-jabatan Bupati dan sesegera mungkin untuk mengusir tentara-tentara Jepang yang masih bercokol di Serang. Untuk kebutuhan rencana pengusiran tersebut maka dibentuklah BKR Divisi 1000 yang dikomandoi oleh Brigjen KH. Syam’un ex offecio Bupati Kabupaten Serang.

Dalam buku Catatan Masa Lalu Banten yang ditulis oleh duo sejarawan Banten Halwani Michrob dan Mudjahid Chudori terbitan tahun 2007, dalam penggalan catatannya tentang Banten di zaman revolusi kemerdekaan cukup terdeskripsi jelas, bahkan saya nilai sistematis dan detail mengurai pergolakan di masa revolusi fisik saat mana para pejuang kita dengan patriotisme yang kuat merebut kemerdekaan dari Dai Nippon.

BeritaTerkait:

Dua Makna Kemerdekaan

Sanad Ilmu Syaikh Syanwani bin Abdul Aziz Tersambung Hingga Sayidina Maulana Muhammad Rosulillah S.A.W

Tepatnya di bulan Agustus tahun 1945 setelah terdengarnya berita proklamasi yang dibawa dari Jakarta terjadi konsentrasi masa pergerakan yang didominasi kaum muda. Dari unsur pelajar, santri, kiai-kiai, pemuda-pemuda kampung hingga barisan tentara PETA (tentara bentukan Jepang) yang telah bermetaformosis menjadi BKR (Badan Keamanan Rakyat).

Sebelum Serangan Umum (SU) yang direncankan di akhir Agustus 1945, rapat-rapat dan briefing tentunya dijadwalkan secara rahasia. Sebab tentara Jepang dengan polisi rahasia-nya (heiho) masih berkeliaran di Serang. Brigjen KH. Syam’un atas anjuran KH. Tb. Ahmad Khatib memimpin rapat-rapat tersebut dengan sangat hati-hati untuk menghasilkan strategi serangan yang efektif.

Dalam salah satu briefing-nya terdapat pula santrinya yang dilibatkan sebgaai kurir untuk menyampaikan surat dan kode-kode isyarat kepada para tentara PETA/BKR, seperti kiriman surat kepada Mayor Sema’un Bakri (senior di PETA), Letnan Soewandi, Mayor Ali Amangku. Santri Citangkil binaan KH. Syam’un ini bertumbuh agak kecil dampak, kira-kira berusia 19 tahun. Anak ini sangat lincah, gesit dan selalu luput dari intaian Polisi Rahasia Jepang yang persetiap jam mondar mandir dari Jalan Kantin (bilangan Royal) hingga memutar ke alun-alun dengan Sepeda Ontel-nya.

Pada saat hari yang ditentukan yakni serangan umum (SU) pengusiran tentara Jepang yang bermarkas di Selatan Alun-Alun (belakangan markas itu adalah kini Gedung Juang 45). Sementara perwira-perwira Jepang bermarkas di kantor Residentie (kini kantor Gubernur Banten), Brigjen KH. Syam’un telah mematangkan rencana aksinya tersebut dan telah dikoordinasikan dengan Kiai Khatib. Dari arah Barat pasukan dipimpin oleh Mayor Ali Amangku, sebelah Timur di bawah pimpnan Mayor Sema’un Bakri dan Kapten Juhdi, dari arah Selatan dipimpin oelh Letnan TB. Soewandi, dan di front tengah langsung dipimpin oleh Brigjen KH. Syam’un dan didampingi Yusuf Martadinta. Hari itu pecah perang dalam rangka pengusiran tentara Jepang dari wilayah Serang.

Satu kejadian heroik yang luput dari catatan sejarah adalah peran santri KH. Syam’un yang sedari pertama banyak dilibatkan dalam rencana-rencana militer sebagai upaya merebut kemerdekaan dari Jepang, pagi buta saat hari serangan umum yang sudah ditentukan oleh Komandan Brigade 1000 Maulana Yusuf, santri tersebut diperintahkan untuk menyusup ke lorong-lorong barikade tentara Jepang untuk mengetahui kekuatan dan jumlah tentara Jepang.

Beberapa dari tentara Jepang melihat ada yang mencurigakan di bawah barikade ( timbunan karung pasir dan kawat berduri ), secepat itu menembaki santri yang tengah mengendap-endap. Santri itu lari meski peluru meluncur deras dari bayonet tentara Jepang, dan rupanya masih di lindungi yang maha kuasa, santri masih selamat hingga bisa melapor ke Kiai Syam’un tentang kondisi dan keberadaan tentara Jepang. Walau dalam hati kecil Kiai Syam’un bercampur aduk perasaan ketika santri cukup lama dalam pengintaian tentara Jepang.

Setelah laporan sang santri inilah isyarat penyerangan disampaikan ke seluruh Danyon ( Komandan Bataliyon ) masing-masing arah yang sudah ditentukan. Maka terjadilah perang besar antara tentara BKR yang dibantu para pemuda Serang dengan bala tentara Jepang yang bersenjatakan lengkap. Dan atas izin Allah yang maha kuasa akhirnya mampu mengalahkan tentara Jepang dengan semangat api jihad yang berkobar-kobar di dada para pejuang kemerdekaan meski kebanyakan para pemuda hanya bersenjatakan bambu runcing.

Sosok santri yang diceritakan di atas sering dipanggil “ kancil putih “ baik oleh Brigjen KH. Syam’un maupun tentara-tentara BKR lainnya. Santri Brigjen KH. TB Syam’un itu sebenarnya nyantri di Pondok Pesantren Al-Khaeriyah Citangkil selama 2 tahun sejak 1944, belakangan santri yang terkenal “ kancil putih “ itu adalah KH. Syanwani, ulama NU Banten, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Ashhabul Maimanah Sampang Susukan Tirtayasa yang wafat pada hari Sabtu 17 April 1993.

KHM. Hamdan Suhaemi, Wakil Ketua PW GP Ansor Banten, Ketua PW Rijalul Ansor Banten, Sekretaris komisi Haub MUI Banten, dan Sekretaris Tsani Idaroh wustho Jam’iyah Ahlith Thoriqah Mu’tabaroh An-Nahdliyah Jatman Banten.

Tags: 1945KemerdakaanKH Syanwani Abdul Aziz
Share199Tweet124SendShare
liputan9news

liputan9news

Media Sembilan Nusantara Portal berita online yang religius, aktual, akurat, jujur, seimbang dan terpercaya

BeritaTerkait

Uncategorized

Dua Makna Kemerdekaan

by liputan9news
August 12, 2023
0

Sebentar lagi kita akan kembali merayakan HUT RI yang kesekian puluh kalinya sebagai kesemarakan dan kegembiraan bersama, selain sebagai upaya...

Read more
Sanad Ilmu Syaikh Syanwani bin Abdul Aziz Tersambung Hingga Sayidina Maulana Muhammad Rosulillah S.A.W

Sanad Ilmu Syaikh Syanwani bin Abdul Aziz Tersambung Hingga Sayidina Maulana Muhammad Rosulillah S.A.W

May 11, 2023
Load More

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Gus Yahya

PBNU Respon Rais Am JATMAN yang telah Demisioner dan Teken Sendirian Surat Perpanjangan Kepengurusan

November 26, 2024
Akhmad Said Asrori

Bentuk Badan Hukum Sendiri, PBNU: JATMAN Ingin Keluar Sebagai Banom NU

December 26, 2024
Jatman

Jatman Dibekukan Forum Mursyidin Indonesia (FMI) Dorong PBNU Segera Gelar Muktamar

November 22, 2024
Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

Al-Qur’an Surat Yasih Arab-Latin dan Terjemahnya

2343
KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

KBRI Tunis Gelar Forum Peningkatan Ekspor dan Investasi di Sousse, Tunisia

721
KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

KA Turangga vs KA Commuter Line Bandung Raya Tabrakan, Apa Penyebabnya?

137
Masjid Ali-Iraq

Khutbah Jumat: Ibadah Kurban dan Ujian Keamanan

May 16, 2025
Foto: Masjid Kinbaluh

Khutbah Jumat: Menggapai Kebahagiaan dalam Kesulitan

May 16, 2025
Haji Lilur

Haji Lilur Owner BALAD dan SANTRI Grup, Bawa 8 Direksi Belajar Budidaya Teripang dan Penambangan Timah di China

May 15, 2025
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
  • Media Sembilan Nusantara

Copyright © 2024 Liputan9news.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
    • Daerah
    • Nasional
    • Internasional
  • Artikel
    • Opini
    • Resensi
    • Download
  • Ekonomi
    • Wisata-Travel
    • Bisnis
    • Karir
    • UMKM
    • Lowongan Kerja
  • Politik
    • Pilkada
    • Pilpres
  • Kesehatan
  • Dunia Islam
    • Filantropi
    • Amaliah NU
    • Al-Qur’an
    • Tasawuf
    • Muallaf
    • Sejarah
    • Ngaji Kitab
    • Khutbah
    • Tanya-Jawab
    • Ramadan
    • Seputar Haji
    • Syiar Islam
  • Lainnya
    • Agenda
    • Pendidikan
    • Sejarah
    • Buku
    • Tokoh
    • Seni Budaya

Copyright © 2024 Liputan9news.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In